Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Potensi Wisata Menarik, 4 Negara di Eropa Ini Malah Sepi Wisatawan

KOMPAS.com – Sebagian orang mungkin belum familiar dengan negara-negara di Eropa timur dan selatan. Padahal, jika diperhatikan secara cermat, negara-negara tersebut memiliki banyak destinasi wisata menarik.

Bahkan, destinasi di sana tidak kalah dengan Menara Eiffel di Paris, Big Ben di London, atau Colosseum di Roma yang selama ini identik atau menjadi ikon wisata Benua Eropa.

Sayangnya, pariwisata di negara-negara kawasan tersebut jarang terekspos pemberitaan sehingga sepi dikunjungi wisatawan.

Melansir Travel Awaits, Jumat (29/1/2021), berikut empat negara di Benua Eropa yang cantik tapi sepi peminat.

Tidak memiliki akses ke laut, Moldova seringkali kalah populer jika dibandingkan negara-negara pecahan Uni Soviet lain, seperti Lithuania, Latvia, Estonia, Rusia, Belarusia, dan Ukraina.

Dilansir BBC, Selasa (5/1/2021), Moldova merupakan salah satu negara paling miskin di Benua Biru. Di negara ini, roda perekonomian masyarakat masih sangat bergantung pada pertanian.

Jurnalis Leif Pettersen dari Lonely Planet bahkan menyebut Moldova sebagai negara di Benua Eropa yang paling tidak diminati pelancong.

“Pada 2011, Moldova hanya menerima sekitar 9.000 turis. Hal ini disayangkan mengingat negara ini begitu cantik,” tulis Leif Pettersen di Lonely Planet.

Melansir Young Pioneer Tours, Kamis (28/1/2021), sulitnya menemukan tiket murah untuk terbang keluar-masuk Moldova menjadi salah satu kendala turis datang ke negara ini.

Bahkan, jika dibandingkan negara-negara lain di Eropa timur, Moldova merupakan negara yang cukup terisolasi.

Akses terbang paling mudah adalah lewat Bucharest, Romania atau lewat Ukraina yang nantinya akan melewati Transnistria.

“Namun perjalanan ini tidak dianjurkan untuk para wisatawan penakut yang tidak bisa berbahasa Rusia,” tulis situs tersebut.

Selain itu, buruknya promosi pariwisata oleh pemerintah Moldova menjadi salah satu faktor sepinya negara ini dari pengunjung.

Pada 2017, total turis di Moldova hanya mencapai 121.000 orang. Jumlah ini cukup jauh jika dibandingkan dengan sesama negara pecahan Uni Soviet di kawasan Eropa timur, seperti Rusia atau Ukraina.

Padahal, negara ini memiliki banyak spot wisata menarik untuk dikunjungi. Sebut saja Katedral Chi?in?u, Orheiul Vechi, Cricova Winery, Tipova Monastery, dan Bendery.

Selain itu, banyak titik-titik di negara ini yang menampilkan pemandangan benteng dan biara yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Absennya bandar udara menjadikan penerbangan ke negara ini sulit. Bus atau kereta api merupakan alternatif perjalanan terbaik untuk sampai di negara yang tidak lebih besar dari Kota New York tersebut.

Hampir mirip dengan bentang alam Swiss, Liechtenstein memiliki pemandangan khas Gunung Alpen yang menyejukkan mata.

Meski terisolasi, Liechtenstein sebenarnya memiliki standar hidup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hal ini bisa terjadi karena Liechtenstein memiliki sektor usaha finansial yang mumpuni.

Sebagai informasi, pada 2017, jumlah turis atau wisatawan yang masuk ke Liechtenstein hanya 69.000 orang.

Menurut legenda, San Marino merupakan negara republik tertua di dunia. Negara ini pertama kali ditemukan oleh seorang tukang batu bernama Marinus pada abad ke-4 sebelum masehi.

Selain memiliki sejarah menarik, San Marino memiliki banyak landmark cantik, seperti katedral dan benteng-benteng khas abad ke-11. Salah satu wisata populernya adalah Monte Titano yang merupakan puncak tertinggi di San Marino.

Namun sayang, meski memiliki sejumlah tempat wisata indah dan memanjakan mata, San Marino nyatanya menjadi salah satu negara di Eropa dengan jumlah pengunjung terendah.

Pada 2017, jumlah wisatawan yang mengunjungi negara yang dipimpin oleh Nicola Selva da Michele Muratori ini hanya 60.000 pengunjung.

Mirip dengan kondisi geografis Moldova dan Liechtenstein, Bosnia-Herzegovina hampir tidak memiliki akses ke laut. Rekor garis pantai yang dimiliki negara ini adalah sepanjang 12 mil di perairan Adiratik.

Salah satu faktor tidak populernya Bosnia-Herzegovina di mata turis adalah terbatasnya fasilitas dan infrastruktur. Negara ini bahkan tidak memiliki jalur darat yang mumpuni.

Selain itu, banyaknya ranjau darat bekas perang pada 1990-an juga menjadi hal yang dikhawatirkan para pelancong. Saat ini, diperkirakan terdapat 80.000 ranjau darat yang tersebar di seluruh negeri.

Meski demikian, negara dengan ibu kota Sarajevo tersebut memiliki banyak medan pegunungan dengan pemandangan spektakuler.

Di samping itu, negara ini dijuluki sebagai “Yerusalem di Tanah Eropa”, karena memiliki pemeluk agama yang beragam.

Menurut catatan Travel Awaits pada 2017, negara tersebut memiliki sekitar 770.000 pengunjung tahunan.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/30/121100427/punya-potensi-wisata-menarik-4-negara-di-eropa-ini-malah-sepi-wisatawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke