Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Gunung Gamping Tawangmangu, Bisa Nikmati Sunrise dan Sunset

KOMPAS.com – Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah terkenal dengan beragam spot wisata alamnya.

Salah satu yang wajib kamu coba kunjungi adalah wisata Gunung Gamping di Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Seperti namanya, wisata Gunung Gamping  ini merupakan kawasan perbukitan yang didominasi batu gamping atau batu kapur.

Tempat wisata ini berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya pinggir jalan utama Matesih-Tawangmangu.

Saat melintas di jalan Matesih-Tawangmangu setelah pusat Kecamatan Matesih, nantinya pengendara dapat melihat joglo yang ada di kawasan Puncak Gunung Gamping.

“Menurut cerita mbah-mbak zaman dulu, itu pernah Raden Gatotkaca perang melawan Buto. Kemudian Buto-nya itu kalah dibanting oleh Raden Gatotkaca,” kata Aziz saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).

Ia melanjutkan bahwa karena Buto Ijo dibanting, kepalanya pun pecah dan otaknya berceceran. Otak Buto Ijo itulah yang menurut legenda akhirnya menjadi Gunung Gamping karena sama-sama berwarna putih.

"Kemudian taringnya itu, jadi tanaman bawang-bawang itu katanya,” ujar Aziz.

Untuk menghormati cerita rakyat tersebut, nama beberapa gazebo yang dibangun di kawasan wisata Gunung Gamping diambil dari kisah pewayangan, seperti Astina dan Amarta.

Waktu terbaik ke Gunung Gamping Tawangmangu

Ada beberapa aktivitas wisata yang bisa dilakukan wisatawan. Salah satu yang paling populer adalah melihat momen matahari terbit alias sunrise dan matahari tenggelam atau sunset.

Siapkan fisik jika kamu ingin berkunjung ke sana. Pasalnya, wisatawan perlu mendaki anak tangga menuju ke puncak Gunung Gamping dari tempat parkir.

Tenang saja, jarak tempuh dari area parkir tidak jauh, hanya selama kurang lebih 3-5 menit. Kondisi anak tangga juga sudah baik dan tidak licin.

Momen sunrise dan sunset bisa dinikmati di satu spot wisata sekaligus. Itulah keunikan Gunung Gamping.

“Karena tempatnya tidak terhalang oleh perbukitan lain, jadi ya langsung bagus kelihatannya,” ujar Aziz.

Tak ada waktu khusus untuk berkunjung ke Gunung Gamping. Hampir setiap waktu merupakan waktu yang bagus menurut Aziz.

Namun, ia sangat menyarankan wisatawan untuk berkunjung ke sana bukan di musim hujan. Pasalnya, selain akan hujan dan membuat lokasi basah serta licin, seringkali pemandangan jadi tak terlihat secantik biasanya karena tertutup awan mendung.

“Musim hujan itu kita enggak bisa lihat sunset dan sunrise. Enggak terlihat, ketutup awan,” tutur Aziz.

Jika ingin menikmati sunrise, disarankan agar wisatawan sudah stand by di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Wisatawan juga bisa berkemah. Jika ingin menikmati sunset, kamu harus stand by pukul 17.15–18.00 WIB.

Pemandangan dan spot Instagramable Gunung Gamping Tawangmangu

Saat cerah, kamu akan bisa menikmati pemandangan yang luar biasa. Di sebelah barat, kamu bisa melihat Kota Solo dari kejauhan. Bahkan, Gunung Merapi dan Merbabu akan terlihat di kaki langit.

Beralih ke timur, ada pemandangan Tawangmangu hingga Gunung Lawu yang cantik. Ada pula perbukitan hijau di sekeliling dan rumah-rumah warga yang terlihat kecil di ketinggian.

Wisata Gunung Gamping belum banyak diubah oleh pengelola, sehingga masih sangat bernuansa alam dan begitu asri. Namun, artinya juga belum banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan.

Selain melihat sunrise, sunset, dan pemandangan pegunungan, wisatawan juga bisa berkemah di sana dengan harga Rp 30.000 per tenda.

Namun karena sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), berkemah hingga kini masih ditutup dahulu.

Di sana juga ada kawasan Goa Wisnu yang sering dijadikan wisata religi. Biasanya, orang-orang yang memiliki kepercayaan agar berdoa dan mengajukan permohonan di sana.

Bagi wisatawan biasa yang biasanya didominasi anak muda sekitar Karanganyar kebanyakan berburu foto di spot-spot instagramable yang sudah disediakan pengelola.

Spot-spot tersebut di antaranya gazebo kecil, puncak bukit yang bisa sedikit didaki, dan juga instalasi yang dibangun dari kayu.

“Untuk sementara ini karena kita belum banyak pengembangannya, pengunjungnya hanya anak-anak muda yang senang foto-foto. Kita memanfaatkan alam saja. Ada gazebo, tebing-tebing di sekitar Gunung Gamping untuk foto-foto,” jelas Aziz.

Sejauh ini, Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang juga mengelola tempat wisata ini masih terus berusaha mengembangkan aktivitas wisata di sana.

Salah satunya dari segi fasilitas yang kini baru hanya tersedia toilet saja. Juga rambu-rambu peringatan untuk keamanan wisatawan.

Untuk saat ini, kawasan wisata Gunung Gamping buka setiap hari pukul 06.00–18.00 WIB. Harga tiket masuknya hanya Rp 2.000, belum termasuk parkir motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/30/200800627/wisata-gunung-gamping-tawangmangu-bisa-nikmati-sunrise-dan-sunset

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke