Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Ganjar: Ada Pelaku Pariwisata yang Tidak Setuju dengan Jateng di Rumah Saja

KOMPAS.com – Gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk menutup tempat keramaian pada 6-7 Februari 2021 untuk melandaikan kasus Covid-19.

Dalam gerakan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa seluruh tempat keramaian termasuk tempat wisata diminta untuk tutup secara serentak.

“Tentu ada saja yang protes. Tapi sudah nyatakan bahwa dirinya mendukung,” kata kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Sebagai contoh, Ganjar bercerita soal seorang mantan pejabat salah satu kabupaten di Jateng yang tidak setuju akan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Dia melanjutkan bahwa mantan pejabat tersebut sempat memberi kritikan keras kepadanya. Hal tersebut karena penutupan selama dua hari akan mempersulit usahanya yang bergerak dalam bidang pariwisata.

“Memang semua sekarang sedang sulit usahanya. Tapi akhirnya dia sampaikan dia tetap mendukung setelah berpikir serius dan setelah dialog dengan saya,” katanya.

Bahkan, lanjut Ganjar, mantan pejabat tersebut langsung membuat poster penutupan tempat wisata selama dua hari sebagai bentuk dukungan.

“Penutupan itu kami minta ke pengelola untuk lakukan pembersihan dan penyemprotan agar tempat wisata bisa kita jaga dengan baik,” ujarnya.

Gerakan Jateng di Rumah Saja

Adapun, Jateng di Rumah Saja merupakan gerakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng untuk menutup seluruh tempat keramaian selama dua hari.

Gerakan yang sebentar lagi dilaksanakan pun tertera dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng Nomo 443.5/000/933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jateng.

Selama periode yang ditentukan, penutupan Car Free Day, jalan, toko atau mal, pasar, tempat wisata dan pusat rekreasi akan ditutup.

Pembatasan hajatan dan pernikahan tanpa mengundang tamu, serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan, seperti sektor pendidikan dan acara juga akan dilakukan.

Mengutip Kompas.com, Selasa (2/2/2021), gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa pelaksanaan PPKM gagal.

Menurut Ganjar dalam pemberitaan tersebut, apa yang disampaikan Jokowi artinya semua yang di daerah harus mencari langkah ekstra untuk berupaya menekan pertumbuhan kasus Covid-19.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/04/133100227/ganjar--ada-pelaku-pariwisata-yang-tidak-setuju-dengan-jateng-di-rumah-saja

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+