Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Prambanan Buka Saat Jateng di Rumah Saja, Masyarakat Diimbau Tidak Bepergian

KOMPAS.com – Candi Prambanan tetap buka meski gerakan Jateng di Rumah Saja berlangsung pada 6-7 Februari 2021. Sebab, tempat wisata tersebut mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah Instimewa Yogyakarta (DIY).

Meski buka, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah.

“Imbauan tetap di rumah saja dulu, enggak pergi. Kalau pergi, betul-betul harus jaga protokol kesehatan. Tidak cuma di tempat wisata, juga saat ke pasar, pertokoan, kita juga imbau mereka tetap jaga kesehatan,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).

Edy melanjutkan bahwa meski pihaknya mengelola tempat wisata, saat ini ada baiknya imbauan yang diberikan adalah tetap di rumah saja agar masyarakat dapat menjaga kesehatan.

Jika kesehatan masyarakat terjaga, pandemi Covid-19 akan cepat usai. Menurutnya, pandemi yang berlangsung lama akan memberi efek berantai yang tidak akan selesai.

“Kalau ingin berkunjung, harus disiplin protokol kesehatan. Itu sudah pasti. Semoga ini cepat selesai agar semua bisa bangkit kembali, berjalan kembali, ekonomi di kawasan (Candi Prambanan) bisa hidup lagi,” ujar dia.

Kunjungan wisatawan yang sedikit

Saat ini, kuota wisatawan per hari di Candi Prambanan masih berada pada angka 3.000-3.5000 orang dan belum mengalami perubahan.

Meski angka tersebut terbilang cukup besar, Edy mengatakan bahwa hingga sejauh ini kunjungan wisatawan belum pernah mencapai angka tersebut.

“Kita terakhir kemarin hanya seribu. Sebelum PPKM tidak pernah sampai 3.000. Sejak Januari-Februari 2021 angkanya tidak pernah tinggi,” imbuh dia.

Adapun, angka seribu hanya tercapai pada akhir pekan. Sementara jumlah kunjungan ke Candi Prambanan pada hari biasa jauh lebih rendah.

Menurutnya, angka kunjungan tidak pernah tinggi karena masyarakat masih menahan diri untuk melakukan perjalanan.

Namun hal tersebut bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Sebab, pihaknya tidak mendorong wisatawan untuk segera berlibur.

“Kisaran seribu angka yang sedikit sekali. Tapi paling tidak, ada flow sehingga bisa terus menjaga protokol kesehatan. Paling tidak, ada pergerakan untuk teman-teman UMKM di kawasan Candi Prambanan,” kata Edy.

Dia menambahkan, jika Candi Prambanan tutup, maka aktivitas para pelaku UMKM di sana akan terhenti. Untuk menghidupkannya lagi menurutnya akan sangat sulit.

“Sekarang yang kita kedepankan tetap kesehatan. Tidak tutup sama sekali, tapi konsekuensinya protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik,” ujarnya.

Tempat wisata di Jateng tutup selama dua hari

Seluruh tempat wisata di Jawa Tengah (Jateng) akan tutup selama dua hari pada 6-7 Februari 2021. Penutupan dilakukan sejalan dengan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yakni Jateng di Rumah Saja.

Jateng di Rumah Saja adalah gerakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk menutup seluruh tempat keramaian, termasuk tempat wisata, selama dua hari.

Gerakan tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng Nomor 443.5/000/933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jateng.

Untuk Candi Prambanan sendiri, tempat wisata tersebut pada dua wilayah yaitu Jateng dan Yogyakarta. Tepatnya di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sleman.

Terkait penutupan, Candi Prambanan tidak ikut tutup karena mengikuti arahan dari Provinsi DIY.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/06/073100927/candi-prambanan-buka-saat-jateng-di-rumah-saja-masyarakat-diimbau-tidak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke