Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Harga Tiket Masuk Tebing Breksi Naik, untuk Protokol Kesehatan

KOMPAS.com – Harga tiket masuk Tebing Breksi mengalami kenaikan dari awalnya Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 per orang untuk wisatawan domestik. Kenaikan tersebut berlaku mulai 1 Desember 2020.

Beberapa waktu ke belakang, isu kenaikan tersebut kembali viral dengan adanya unggahan di sebuah grup Facebook yang menyatakan harga tiket masuk tersebut terlalu mahal.

“Itu kan berawal dari grup Facebook. Bagi saya, itu agak menggiring opini bahwa masuk ke Breksi itu Rp 60.000, padahal itu untuk berenam kan gitu. Rata-rata orang itu kan enggak baca berita sampai akhir,” tutur Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi Kholiq Widiyanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).

Dalam status tersebut, sang penulis bercerita bahwa dirinya harus mengeluarkan uang senilai Rp 60.000 sekali masuk untuk enam orang.

Menurut Kholiq, banyak yang kemudian mengasumsikan bahwa kini tarif masuk ke Tebing Breksi adalah Rp 60.000. Padahal, jumlah tersebut berlaku untuk enam orang.

Kenaikan harga tidak mendadak

Menurut Marketing Tebing Breksi Chiprianus Tugiyanto saat dihubungi secara terpisah, kenaikan harga tiket masuk tersebut juga sudah disampaikan kepada wisatawan melalui media sosial dan platform lainnya, sehingga tidak mendadak.

Kholiq menerangkan bahwa keputusan kenaikan harga tiket tersebut juga sudah melalui audiensi dengan stakeholder terkait.

Mulai dari pemerintah Desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), hingga Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Alasan kenaikan harga tiket masuk Tebing Breksi

Menurut Kholiq, kenaikan harga tiket masuk ini bukan tanpa alasan. Kenaikan tersebut sebagian besar dananya dipakai untuk memenuhi persyaratan protokol kesehatan selama pandemi.

“Terutama untuk protokol kesehatan. Semasa pandemi ini kan kita juga sempat tutup empat bulan. Baru buka lagi akhir Juli. Nah untuk memenuhi itu kan banyak protokol kesehatan yang mengeluarkan dana yang tidak sedikit,” jelas Kholiq.

Kholiq menambahkan, daerah Tebing Breksi juga merupakan daerah yang sulit air. Agar bisa menyediakan air untuk sarana cuci tangan pengunjung, pengelola harus membeli dan membayar harga yang tidak murah.

Dana dari tiket masuk tersebut digunakan untuk menyediakan wastafel, membeli air, tisu, hand sanitizer, sabun untuk cuci tangan. Termasuk juga alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan masker untuk pengelola.

Protokol kesehatan lainnya yang juga tersedia adalah pendataan pengunjung melalui aplikasi Visiting Jogja.

Ada pula medical room atau klinik yang disertai tenaga medis untuk pengunjung, tempat transit bagi pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi 37,3 derajak celsius, dan juga kendaraan rescue.

Kenaikan harga tiket masuk tersebut juga ditetapkan untuk menyaring jumlah kunjungan ke Tebing Breksi.

“Di masa pandemi setelah kita uji coba buka lagi, Breksi itu termasuk destinasi dengan kunjungan yang tinggi. Termasuk tinggi dibandingkan dengan destinasi yang lain. Nah kita dianggap tidak bisa memenuhi protokol kesehatan. Tepatnya jaga jarak,” tutur Kholiq.

Pihaknya pun berupaya menyaring kunjungan dengan kenaikan harga tiket. Namun, kenaikan harga tiket ternyata tidak mengurangi jumlah kunjungan wisatawan.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/06/190100427/alasan-harga-tiket-masuk-tebing-breksi-naik-untuk-protokol-kesehatan

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke