Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Wisatawan Tebing Breksi, Soal Tarif Tiket Masuk Hingga Spot Foto

KOMPAS.com – Tempat wisata Tebing Breksi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru-baru ini viral akibat adanya unggahan dari seorang pengunjung di sebuah grup Facebook.

Dalam unggahan tersebut, penulis mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa faktor di tempat wisata tersebut. Beberapa di antaranya adalah harga tiket yang dianggap terlalu mahal dan tarif sukarela spot foto yang katanya malah ditetapkan minimal nominalnya.

Ada pula keluhan terkait para penjaga spot foto yang cenderung mengikuti para wisatawan ketika ingin berfoto.

Hal serupa ternyata dialami oleh Diah Fitri Widianty (20), seorang pengunjung asal Jakarta yang baru-baru ini berwisata ke Tebing Breksi. Ia mengeluhkan salah satunya soal kenaikan harga tiket yang dianggap cukup mahal.

“Kemarin pas beli tiket loh kok jadi naik dua kali lipat jadi Rp 10.000 per orang dan tiket motor Rp 3.000. Entah karena sudah viral atau memang lagi pandemi,” kata dia pada Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).

Padahal awalnya harga tiket hanya seikhlasnya saja. Kemudian lama kelamaan naik menjadi Rp 5.000.

Selain itu, ia juga merasa tarif spot foto di sana seakan menetapkan nominal minimal yang bisa diberikan pengunjung.

“Saya kira biaya tiket Rp 10.000 itu sudah bebas foto-foto di spotnya. Ternyata masih dimintain uang sumbangan ya kurang lebih Rp 5.000. Setiap spot foto ada penjaganya. Ada yang ditetapin uang sumbangannya, ada yang seikhlasnya,” ujar Diah.

Saat berwisata ke sana terakhir kali, ia mengaku tidak berfoto di spot foto yang sudah disediakan. Alasannya karena jika dijumlah-jumlah maka akan relatif mahal, dan ia juga sempat merasa diikuti oleh penjaga spot foto di sana.

Diah berharap agar tiket masuk ke Tebing Breksi bisa dibuat lebih terjangkau lagi. Sementara untuk spot foto, ada baiknya tidak perlu menetapkan jumlah minimal Rp 5.000.

Nyaman berwisata di Tebing Breksi

Namun, pengalaman berbeda diungkapkan Ruth Hutagalung (21). Wisatawan asal Riau tersebut berkunjung ke Tebing Breksi sekitar satu minggu yang lalu.

Menurutnya, harga tiket Rp 10.000 dianggap masih cukup wajar dan terjangkau. Sementara terkait tarif spot foto yang ditetapkan, ia tak menemukan adanya penetapan khusus terkait nominal yang bisa diberikan.

“Untuk spot foto memang bayar per spot fotonya, tapi bayarnya sukarela. Enggak dipatok berapa harganya. Enggak ditulis berapa minimal bayarnya. Bayar Rp 2.000 untuk banyak kali take foto juga enggak apa-apa,” ujar Ruth pada Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).

Selain itu, ia juga merasa para penjaga spot foto di sana punya sikap yang cukup ramah. Mereka tidak memaksa para pengunjung untuk menggunakan jasa foto mereka. Ia pun tidak merasa diikuti para penjaga.

“Protokol kesehatannya aman. Melakukan cek suhu juga, dan spot cuci tangan juga ada,” pungkas Ruth.

Ia hanya menyarankan pengelola untuk bisa menambahkan kursi atau tempat duduk di sana. Pasalnya jika sedang ramai, ia merasa kebingungan mencari tempat istirahat. Adanya beberapa warung di sana pun belum mencukupi karena sering penuh.

Klarifikasi dari pengelola

Menanggapi viralnya pemberitaan tentang Tebing Breksi, pengelola Tebing Breksi pun menyampaikan klarifikasi mereka.

Menurut Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi Kholiq Widiyanto, isu negatif yang viral seputar tempat wisata tersebut tidak benar.

“Berawal dari grup Facebook ada yang upload (status). Bagi saya itu agak menggiring opini. Rata-rata orang itu kan enggak baca berita sampai akhir,” kata Kholiq saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).

Terkait penetapan tarif spot foto, Kholiq memastikan bahwa pihaknya tidak pernah menetapkan tarif khusus untuk spot-spot foto tersebut.

Pengunjung dipersilakan membayar secara sukarela, berapa pun jumlahnya kepada para petugas yang berjaga di sana. Jika memang tak mau membayar pun sama sekali tak masalah.

Isu para penjaga yang mengikuti pengunjung pun diklarifikasi Kholiq. Menurutnya, petugas hanya sekadar ingin menawarkan bantuan untuk mengambil foto. Jika memang wisatawan tidak berkenan dibantu, ya tidak masalah.

Sementara terkait harga tiket masuk yang naik, Kholiq membenarkan bahwa kenaikan tersebut mulai ditetapkan sejak 1 Desember 2020.

Kenaikan harga tiket masuk ini bukan tanpa alasan. Sebagian besar dananya akan digunakan untuk memenuhi persyaratan protokol kesehatan selama pandemi.

“Terutama untuk protokol kesehatan. Semasa pandemi ini kan kita juga sempat tutup empat bulan. Baru buka lagi akhir Juli. Nah untuk memenuhi itu kan banyak protokol kesehatan yang mengeluarkan dana yang tidak sedikit,” jelas Kholiq.

Selain itu, karena Tebing Breksi termasuk tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi, pihaknya merasa perlu untuk menyaring para wisatawan yang datang ke sana. Salah satunya adalah dengan menaikkan harga tiket masuk.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/07/111100327/kisah-wisatawan-tebing-breksi-soal-tarif-tiket-masuk-hingga-spot-foto

Terkini Lainnya

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke