Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

KOMPAS.com – Menjelang Hari Raya Imlek yang tahun ini jatuh pada Jumat (12/2/2021), warna merah dan kuning emas mungkin akan ditemukan dimana saja kamu berada.

Mulai dari lampion dan tulisan “Selamat Tahun Baru Imlek” di jalan atau di depan beberapa gedung, barang-barang untuk sembahyang seperti lilin raksasa di kelenteng, hingga dekorasi angpau, semua kompak berwarna merah.

Hal tersebut mungkin membuatmu bertanya-tanya kenapa Imlek identik dengan warna merah dan kuning emas.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum dari berbagai sumber tentang arti dari warna merah dan kuning emas yang kerap muncul saat perayaan Imlek, Kamis (4/2/2021):

Arti warna merah

  • Lambang kebahagiaan

Rohaniawan Tionghoa asal Surakarta bernama Ws. Adjie Chandra mengatakan, warna merah memiliki arti tersendiri.

“Merah adalah lambang kebahagiaan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Pembina Komunitas Liong-Barongsai Tripusaka Solo kepada Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Dia menambahkan, warna merah juga biasa digunakan saat ada keluarga yang memiliki hajat mantu. Bahkan, tradisi tersebut masih berlangsung hingga kini.

Saat suatu keluarga sendang punya hajat mantu, biasanya kain atau selendang merah akan dipasang di atas pintu rumah.

“Makna lainnya yakni keluarga sedang dalam kondisi berbahagia juga memberitahu kepada umum, merekalah yang punya kerja,” lanjut Adjie.

  • Lambang kebaikan dan ketulusan hati

Sementara menurut seseorang yang mempraktikkan feng sui tradisional bernama Suhana Lim, mengutip Harian Kompas, Selasa (30/1/2018), warna merah juga simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Dia mengatakan bahwa bunyi karakter “merah” atau “hung” identik dengan karakter “makmur”. Alhasil, warna merah disukai oleh orang Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

  • Lambang semangat dan keberuntungan

Bagi tokoh Tionghoa di Solo bernama Sumartono Hadinoto, warna merah merupakan ciri khas bagi etnis Tionghoa dan termasuk warna primer.

“Arti dari warna ini melambangkan semangat, keberanian dan keberuntungan,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).

Sumartono melanjutkan, warna merah sangat berarti bagi warga China. Tidak hanya itu, warna tersebut juga dapat disangkutpautkan dengan kepercayaan.

“Warna merah ini juga bisa menjadi penolak marabahaya dan mendatangkan keberuntungan. Itu juga kenapa angpao yang dibagikan saat Imlek disebut juga uang keberuntungan,” lanjutnya.

  • Untuk mengusir monster Nian

Mengutip National Geographic dalam pemberitaan Kompas.com, Sabtu (25/1/2020), dahulu terdapat sebuah legenda yang diceritakan secara turun temurun di China.

Saat perayaan Imlek, orang-orang akan menyalakan petasan untuk mengusir monster Nian yang sering mengganggu. Sebab, dia kerap memakan hasil pangan dan menyerang warga.

Melalui suara ledakan yang keras dan cahaya terang berwarna merah dari petasan, monster Nian pun pergi karena ketakutan.

Pada saat itu, orang-orang percaya kalau monster Nian takut dengan warna merah dan suara keras. Hal tersebut lalu dilakukan setiap perayaan Imlek dengan menggantungkan lentera, serta gulungan kertas warna merah di jendela dan pintu.

Petasan dan kembang api juga dinyalakan untuk menakuti monster Nian agar tidak mengganggu dan datang ke rumah-rumah warga.

Warna kuning emas

  • Lambang keagungan

Untuk warna kuning emas, Adjie mengatakan bahwa warna tersebut merupakan lambang dari keagungan atau kewibawaan.

Dahulu kala, lanjutnya, warna kuning emas hanya dapat digunakan oleh keluarga kerajaan seperti kaisar, pangeran, dan anak raja.

“Zaman dulu hanya kaisar, pangeran, anak raja, yang diperbolehkan memakai warna kuning emas, maka harapannya keluarga tersebut mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan,” jelasnya.

  • Lambang kemakmuran

Suhana mengatakan, warna kuning emas selaas dengan warna merah karena juga dianggap sebagai lambang kemakmuran.

Dia juga berharap agar paduan warna kuning dan emas dapat membawa aura positif, mengutip Kompas.com, Selasa (30/1/2018).

https://travel.kompas.com/read/2021/02/11/143100127/kenapa-imlek-identik-dengan-warna-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke