Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tradisi Imlek di Hong Kong, Tidak Bertemu Saudara pada Hari Ketiga

KOMPAS.com – Setiap daerah yang merayakan Imlek mungkin memiliki tradisi masing-masing dalam melakukannya, termasuk Hong Kong.

Pemandu tur virtual Hong Kong Tourism Board bernama Olivia mengatakan bahwa mereka tidak boleh bertemu sanak saudara pada hari ketiga Hari Raya Imlek.

“Menurut tradisi, kami tidak boleh mengunjungi saudara karena hari ketiga adalah hari di mana kami rentan bertengkar atau berargumen dengan saudara kami,” kata dia.

Pernyataan itu Olivia sampaikan dalam “Walking Chinese New Year Virtual Tour–Hong Kong Tourism Board” pada Rabu (10/2/2021).

Alih-alih mengunjungi rumah saudara, para warga Hong Kong berkunjung ke Che Kung Temple pada hari ketiga perayaan Imlek untuk menghindari pertengkaran atau adu argumen.

Che Kung Temple adalah kuil ternama ketiga yang kerap dikunjungi warga Hong Kong menjelang dan saat perayaan Imlek. Kuil ini didedikasikan untuk Jenderal Che Kung.

Kuil ini dipercaya dibangun oleh para penduduk desa yang nantinya mengundang Che berkunjung ke sana.

“Che diundang ke sini untuk menghilangkan wabah-wabah dan penyakit menular lainnya,” ungkap Annie yang merupakan pemandu lain dalam tur virtual tersebut.

Pergi ke pasar bunga

Sementara itu,sehari sebelum Hari Raya Imlek, tradisi yang kerap dilakukan masyarakat di sana adalah pergi ke pasar bunga.

Olivia mengatakan bahwa menjelang perayaan Imlek, pasar bunga yang buka hingga larut malam bermunculan. Adanya pasar bunga tersebut merupakan kesempatan bagi para anak kecil di Hong Kong untuk tetap terjaga hingga malam hari.

“Meski lelah, orangtuamu akan mengajakmu pergi ke luar rumah dan pergi ke pasar bunga. Saya ingat saat orangtua saya sering mengajak saya ke pasar bunga dan melihat banyak bunga yang indah,” imbuh dia.

Jika ingin berkunjung ke pasar bunga menjelang Imlek, Olivia menyarankan agar pergi pada hari-hari terakhir atau mendekati Imlek karena akan ada banyak diskon.

Setelah berkunjung ke pasar bunga, perjalanan dilanjutkan dengan menikmati makan malam bersama keluarga untuk merayakan pergantian tahun.

Makan besar dan pemberian angpau

Pada hari pertama Imlek, masyarakat Hong Kong yang merayakannya akan melaksanakan acara makan besar dengan keluarganya.

Dalam acara makan tersebut, hidangan yang disediakan dicampur dengan hidangan sisa dari makan besar malam sebelumnya.

Olivia mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak sopan atau tidak baik karena memiliki simbol tersendiri.

“Bagi kami, orang-orang Kanton, orang-orang Guangdong, menurut kami memiliki makanan sisa artinya kamu memiliki banyak hal untuk dibagikan. Oleh karena itu, kami memiliki makanan sisa untuk hari pertama Imlek,” jelasnya.

Sementara pada hari kedua, masyarakat setempat akan pergi mengunjungi anggota keluarga lain seperti para om dan tante untuk menyapa mereka.

Dari seluruh tradisi yang ada, tradisi yang paling digemari oleh masyarakat di sana adalah pemberian angpau.

Saat ini, bentuk angpau sudah tidak lagi kotak dan berwarna merah. Salah satu ragam bentuknya adalah bulat berwarna oranye dan menyerupai jeruk.

Kendati demikian, Olivia mengatakan bahwa tradisi pemberian tidak berubah. Individu yang telah menikah tetap memasukkan uang di dalam angpau untuk diberikan kepada mereka yang belum menikah.

“Kamu bisa bayangkan pada saat tahun baru dimulai, seluruh anak-anak mendapatkan angpau dan uang jajan untuk memulai tahun,” tuturnya.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/12/100310027/tradisi-imlek-di-hong-kong-tidak-bertemu-saudara-pada-hari-ketiga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke