Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan Utama ke Wisata Guci Ambles, Pengunjung Disarankan Ambil Jalur Alternatif

KOMPAS.com – Kawasan Wisata Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terdampak longsor dan banjir bandang akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut sejak Jumat (12/2/2021).

Selain berdampak pada beberapa area wisata di kawasan tersebut, longsor dan banjir bandang ini juga menyebabkan jalan utama menuju kawasan Wisata Guci, yakni Jalan Raya Kalibakung, ambles.

“Jalan utama menuju Guci, tepatnya di Kalibakung itu kan ada dua titik (jalan ambles). Pertama itu area sebelum Kalimas itu ambles. Kemudian setelah Clirit View itu ambles juga,” kata Kepala UPTD Pariwisata Guci Ahmad Abdul Khasib saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/2/2021).

Menurut Khasib, awalnya jalanan tersebut ambles sekitar 30 sentimeter hari Jumat (12/2/2021). Kemudian, pada Sabtu (13/2/2021), amblesnya makin bertambah menjadi 50 sentimeter.

Amblesnya jalan tersebut sudah ditangani pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sabtu (13/2/2021). Bupati Tegal Umi Azizah pun dilaporkan sudah mengunjungi lokasi amblesnya jalan.

“Sehingga arus menjadi agak normallah. Walaupun agak macet, tapi bisa dilalui. Tapi Minggu (14/2/2021) tadi ada ambles susulan lagi, sehingga menyebabkan kemacetan sangat panjang,” tutur Khasib.

Ambles susulan tersebut kemudian juga sudah ditangani oleh DPU dan BPBD, sehingga arus sudah berangsur normal, walaupun masih macet.

Ambles yang terjadi di jalan utama menuju Wisata Guci ini tentu saja sangat memengaruhi jumlah kunjungan. Menurut Khasib, pada hari Minggu tersebut jumlah kedatangan pengunjung ke kawasan Wisata Guci hanya mencapai 450 kunjungan.

Pasalnya, jalanan tersebut masih dianggap cukup rawan untuk dilalui. Kendaraan roda dua dan roda empat mungkin masih bisa melalui jalan tersebut. Namun, untuk wisatawan yang menggunakan bus besar, saat ini masih belum bisa melalui jalan tersebut.

Alternatifnya, para pengunjung diminta untuk menggunakan jalur alternatif, yakni Jalur Pemalang.

“Roda empat saja kan antrenya panjang itu. Itu amblesnya sampai 50 sentimeter. Kalau bus ukuran besar ini sulit. Kita pantau mobil pikap saja sangat susah kalau posisinya enggak pas itu enggak bisa naik,” tegas Khasib.

Kronologi longsor di Guci

Menurut Khasib, kejadian ini bermula dari hujan deras yang terjadi sejak Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras tersebut terkonsentrasi di area atas kawasan Guci, tidak menyebar ke area bawah.

Namun, karena debit air yang sangat tinggi, air hujan pun mengalir deras dari area atas ke bawah. Aliran air ini berlangsung cukup lama, dari sore hingga malam hari.

“Nah, malamnya itu menjelang maghrib sampai malam, debit air sangat luar biasa. Detik-detik itulah terjadi longsor, yang terjadi di dua tempat yaitu di Villa Melati Dua dan Brama Lestari atau Duta Wisata,” jelas Khasib.

Hujan berlangsung hampir semalaman. Dampak longsor yang melanda kawasan Wisata Guci baru bisa diidentifikasi pada Sabtu (13/2/2021).

Kedua area wisata tersebut memang terdampak paling parah. Selain bahu jalannya longsor, benteng di Brama Lestari pun ambruk hingga menimpa kolam renang di Hotel Duta Wisata.

Namun, selain di dua kawasan tersebut, selebihnya kawasan Wisata Guci tidak terlalu terdampak. Sebagian besar hanya terkena material longsor berupa lumpur dan bebatuan yang sejauh ini sudah dibersihkan oleh pengelola wisata.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/15/130100927/jalan-utama-ke-wisata-guci-ambles-pengunjung-disarankan-ambil-jalur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke