Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Ditargetkan Selesai 2022, Ini Progresnya

KOMPAS.com – Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menargetkan proses pengembangan pariwisata Labuan Bajo bisa selesai di tahun 2022.

“Kegiatan penataan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Labuan Bajo yang dilaksanakan Kementerian PUPR cukup banyak,” kata dia dalam Konferensi Pers Virtual Progres Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Jumat (19/2/2021).

Pelaksanaan proses pembangunan tersebut sudah belangsung sejak 2020. Walaupun menargetkan penyelesaian di tahun 2022, Diana berharap sebagian besar pekerjaan bisa selesai tahun 2021.

Per data tanggal 19 Februari 2021, Diana mengatakan bahwa beberapa proyek yang berada di bawah pengelolaan Cipta Karya sudah hampir selesai.

Salah satu kawasan di KSPN Labuan Bajo yang penataannya berada di bawah pengelolaan Cipta Karya adalah kawasan Puncak Waringin.

Menurut Diana, saat ini progres pembangunan di Puncak Waringin mencapai 98,32 persen dengan total alokasi anggaran Rp 20,1 miliar.

“Kemudian penataan kawasan Batu Cermin. Ini juga hampir selesai 96,50 persen dari total anggaran Rp 29,83 miliar,” tutur Diana.

Selanjutnya, ada kawasan Pantai Marina di Bukit Pramuka. Untuk zona 1 dan zona 2, progresnya baru mencapai 17,74 persen dengan total alokasi anggaran Rp 81,07 miliar.

Sementara untuk zona 3 dan 5, progresnya baru mencapai 11,34 persen dengan anggaran Rp 200,8 miliar.

"Nah kemudian juga penataan Loh Buaya, Pulau Rinca itu progressnya 37 persen. Kemudian dermaga, pengamanan pantai itu progressnya 68,50 persen," imbuh Diana.

Fasilitas penunjang

Selain membangun kawasan wisata, Diana juga mengatakan pihaknya tetap memperhatikan konsep konservasi dan keberlanjutan di Labuan Bajo, termasuk di antaranya keberlanjutan sosial, budaya, ekologi, dan ekonomi.

“Bukan hanya penataan kawasannya, tapi kami juga melengkapi agar pelaksanaan ini tentunya berkelanjutan ya karena butuh air, untuk sampahnya, butuh untuk limbahnya, kemudian ada juga peningkatan jalan,” ujar Diana.

Ada beberapa fasilitas penunjang yang juga dibangun oleh Cipta Karya dengan proses cukup baik.

Misalnya, penataan kawasan fasilitas penunjang di kawasan wisata Pulau Rinca yang progresnya sudah mencapai 37 persen dengan anggaran Rp 50,1 miliar.

“Kemudian juga ada peningkatan kapasitas IPAL (instalasi pengolahan air limbah). Jadi kami tidak hanya melakukan penataan bangunan saja, tapi kita juga harus memperhatikan bagaimana air limbahnya,” terang Diana.

Terkait peningkatan kapasitas IPAL, kini progresnya telah mencapai 36,12 persen dengan anggaran Rp 10,58 miliar.

Selain air limbah, Diana juga menegaskan adanya perhatian untuk fasilitas pengelolaan sampah. Progres pembangunan fasilitas sampah thermal yakni TPA Warloka akan menelan biaya Rp 42,3 miliar dengan penyelesaian sebesar 44,40 persen.

Ada pula instalasi pengolahan air (IPA) sebagai penyedia air minum. Terdapat dua IPA dengan masing-masing berkapasitas 50 liter per detik di Wae Mese II. Saat ini IPA tersebut baru memiliki progres 7,27 persen dengan biaya Rp 95,50 miliar.

“Kemudian juga ada pembangunan reservoir di Pulau Rinca untuk menampung air ketika nanti tidak ada air di sana,” jelas Diana.

Alokasi dana untuk reservoir itu adalah sebesar Rp 2 miliar dengan progres sejauh ini Rp 99,12 persen.

Pembangunan yang masih dilelang

Selain kawasan-kawasan tersebut di atas yang sudah dalam proses pembangunan, masih ada pula beberapa paket-paket kegiatan KSPN Labuan Bajo yang masih dalam proses pelelangan.

Diana menjelaskan, beberapa paket kegiatan tersebut di antaranya adalah proses penataan lanskap segmen 1 KSPN Labuan Bajo.

Kemudian ada pula proses pembangunan beberapa jalan yang ada di Labuan Bajo, seperti Jalan Soekarno-Hatta atas dan Jalan Soekarno-Hatta bawah.

Juga SP. Pede–Hotel Jayakarta, Jalan SP. Binongko–SP. Sylvia, Jalan Yohanes Sahadun, Kawasan Puncak Waringin, dan RTH Lapangan Kampung Ujung.

Diana menegaskan bahwa pembangunan yang berlangsung di KSPN Labuan Bajo sejauh ini sangat memperhatikan masalah-masalah terkait kelestarian lingkungan.

“Sehingga apa yang kita harapkan bangun di sana ini juga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan yang ada di sana,” paparnya.

Dirinya melanjutkan, penataan lingkungan Pulau Komodo pun dilakukan sesuai aturan dan kaidah yang belaku untuk menjaga kelestarian juga habitat komodo.

Diharapkan, penyediaan sarana wisata alam di kawasan konservasi tersebut juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar taman nasional.

Berdasarkan hasil analisis di lapangan, sambung Diana, penataan sarana dan pra-sarana yang akan dilakukan di Pulau Rinca ini juga akan berdampak baik pada ekosistem.

Ia pun memastikan akan meminimalisasi singgungan antara wisatawan dan satwa di sana agar tidak mengganggu kehidupan para satwa di sana.

Rencananya nanti juga akan tersedia sarana edukasi yang baik untuk wisatawan, termasuk peningkatan keamanan dan kenyamanan untuk para wisatawan, seperti trek khusus untuk wisatawan disabilitas dan pengunjung usia dini.

https://travel.kompas.com/read/2021/02/20/160400227/pengembangan-pariwisata-labuan-bajo-ditargetkan-selesai-2022-ini-progresnya

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke