Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Curug Surodipo di Temanggung, Surga bagi Turis Asing Pencinta Alam

KOMPAS.com - Ketua Pokdarwis Desa Tawangsari dan salah satu anggota pengelola Obyek Wisata Curug Surodipo, Danang SN, mengatakan bahwa Curug Surodipo merupakan surga bagi wisatawan mancanegara (wisman) pencinta alam.

“Kalau wisman, dulu ada pemandu yang bawa mereka ke sini (air terjun nomor dua dan tiga). Dia bilang ini surga karena jarang orang yang ke sini,” ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Adapun Curug Surodipo merupakan tempat wisata dengan lima tingkat air terjun yang kerap disebut dengan air terjun nomor satu hingga air terjun nomor tiga.

Masing-masing air terjun memiliki ketinggian beragam. Air terjun nomor satu memiliki tinggi sekitar 120 meter. Air terjun nomor dua memiliki tinggi sekitar 10 meter, nomor tiga dan empat sekitar 40 meter, dan air terjun nomor lima memiliki tinggi sekitar 50 meter.

Masing-masing tingkatan air terjun tersebut, lanjut Danang, berjarak sekitar 50 meter antara satu dan yang lain. Air terjun nomor dua dan nomor tiga jarang dikunjungi karena akses dan jalur menuju ke sana cukup menantang, kecuali untuk wisata minat khusus.

Beda dari wisatawan lokal

Danang mengatakan, wisman yang berkunjung ke Curug Surodipo kerap berkunjung ke air terjun dengan jalur yang cukup menantang, seperti air terjun nomor lima, nomor dua, dan nomor tiga.

“Kalau air terjun nomor lima, wisatawan lokal kurang suka. Mereka sukanya yang sudah ada pernak-pernik, bangunan,” terangnya.

Oleh karena dia, kata dia, pihaknya saat ini lebih fokus pada kegiatan wisata di air terjun nomor satu yang lebih mudah untuk dijangkau.

Selain itu, air terjun nomor satu juga sudah dilengkapi fasilitas seperti toilet, gazebo, dan tempat untuk shalat.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Curug Surodipo sudah beberapa kali dikunjungi wisman asal Italia dan Jerman.

“Mereka pakai pemandu sendiri, tapi kita antar. Mereka sangat suka. Wisman banyak suka hal-hal yang alami dan belum berbau betonisasi,” ungkap Danang.

Dia mengatakan, pihaknya belum menyediakan pemandu untuk wisman karena adanya keterbatasan dan halangan dalam perbedaan bahasa.

Kendati demikian, pihaknya masih dapat memandu wisatawan nusantara (wisnus) yang ingin menjelajahi air terjun selain nomor satu.

Jalur menuju lima air terjun di Curug Surodipo

  • Air terjun nomor satu

Terkait jalur, air terjun nomor satu hanya berjarak sekitar empat menit dari persimpangan yang membelah jalur menuju bukit di dekatnya.

Untuk menuju persimpangan, wisatawan hanya perlu berjalan atau berkendara sejauh sekitar 300 meter dari loket pembelian tiket menuju area parkir atas.

“Sepanjang perjalanan, kanan dan kiri ada pemandangan ladang pertanian warga. Kebun kopi, tapi kebanyakan sayur. Pemandangan alam, juga tembakau. Kalau musim tembakau, pemandangan penuh tembakau,” jelas Danang.

Setibanya di area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan trekking melintasi jalur sepanjang 250 meter. Nantinya, pengunjung akan menemui sebuah persimpangan.

  • Air terjun nomor dua dan nomor tiga

Air terjun nomor dua dan nomor tiga berada dalam satu lokasi. Tepatnya, posisi mereka saling bertumpuk. Danang mengatakan, wisata ke sana hanya untuk minat khusus karena jalur trekking yang ditempuh cukup ekstrem.

“Kalau ke sana enggak mungkin datang sendiri, harus sewa pemandu lokal,” ucap dia.

Adapun medan yang akan dilalui oleh wisatawan jika ingin ke air terjun nomor dua dan tiga adalah jalur setapak melewati tebing.

Selain itu, mereka juga akan sedikit mendaki dan melewati semak-semak yang jarang dilewati manusia. Hanya satu atau dua orang yang minat berkunjung ke sana.

  • Air terjun nomor empat dan nomor lima

Sementara itu, untuk menuju air terjun tingkat keempat, wisatawan hanya bisa melakukannya pada musim kemarau saat aliran sungai tidak deras.

Sebab, wisatawan harus menyusuri sungai terlebih dahulu sebelum mencapai area air terjun nomor empat.

“Ke nomor lima motor bisa ke lokasi, tapi harus pakai pemandu. Yang sering dikunjungi nomor satu. Kita fokus ke nomor satu karena wisatawan lokal kurang suka ke sana,” kata Danang.

Harga tiket masuk Curug Surodipo

Curug Surodipo terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB.

Harga tiket masuk Curug Surodipo adalah Rp 4.000 per orang. Tarif parkir motor adalah Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Biaya kemah plus tiket masuk adalah Rp 15.000.

Namun, untuk kemah, kendaraan tidak akan ditaruh di kawasan wisata, tetapi di area desa yang jaraknya tidak jauh dengan biaya penitipan Rp 5.000 per motor. Dari desa, pengunjung bisa naik ojek ke tempat wisata dengan biaya Rp 10.000 sekali jalan.

“Kalau tidak ada peralatan kemah, kita kerja sama dengan teman-teman di basecamp pendakian Prau, tidak jauh dari sini. Bisa pinjam ke sana. Kalau tidak salah per tenda kisaran Rp 50.000-Rp 70.000,” ujar Danang.

Apabila ingin kemah tetapi belum familiar dengan Curug Surodipo, harga sewa pemandu lokal adalah Rp 100.000 per malam untuk rombongan minimal 10 orang.

“Ditemani pemandu untuk satu malam. Pemandu cuma bisa temani ke air terjun nomor satu,” kata dia.

Jika tertarik untuk menginap di dekat air terjun, di rumah warga, menjelajahi air terjun bersama pemandu, atau memesan banyak cucur, kamu bisa hubungi Danang lewat WhatsApp di nomor +6282332696600.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius.

https://travel.kompas.com/read/2021/03/12/080800327/curug-surodipo-di-temanggung-surga-bagi-turis-asing-pencinta-alam

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke