Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebelum Pandemi, Curug Surodipo Dikunjungi Turis Asing Setiap Bulan

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia setahun lamanya. Industri pariwisata merupakan salah satu yang babak belur akibat berkurangnya pergerakan wisatawan.

Salah satu tempat wisata yang terkena efeknya adalah Curug Surodipo di Kabupaten Temanggung yang sebelumnya sering menerima kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman).

“Semenjak Maret 2020, kita sama sekali tidak ada kedatangan wisman. Padahal sebelumnya hampir setiap bulan ada wisman,” kata Ketua Pokdarwis Desa Tawangsari dan salah satu anggota pengelola Obyek Wisata Curug Surodipo, Danang SN, kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Dari para wisman yang berkunjung, beberapa di antaranya datang dari Italia dan Jerman. Namun semua wisman yang datang membawa pemandu sendiri.

Sebab, pihak Danang belum menyediakan pemandu untuk wisman karena adanya keterbatasan dan halangan dalam perbedaan bahasa.

“Kalau wisatawan lokal, setiap Sabtu-Minggu jumlahnya 100 orang lebih. Senin-Jumat paling sekitar 50-an. Kebanyakan dari luar kota kayak Yogyakarta, Semarang, luar Jawa juga sering,” tutur dia.

Curug Surodipo era new normal

Saat Covid-19 merebak di Indonesia, Curug Surodipo sempat ditutup untuk sementara waktu sekitar April-Juli sebelum dibuka kembali pada era new normal.

Sejak saat itu, tempat wisata sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar hingga kini. Namun, wisatawan tetap dianjurkan menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Meski sudah dibuka kembali untuk kegiatan wisata, namun ada perbedaan yang drastis dalam kunjungan wisatawan.

“Sekarang tidak bisa ditentukan kalau Sabtu dan Minggu karena ada kendala Covid-19. Paling sekitar 20-25 orang, itu juga tidak pasti. Kalau hari biasa, dari pagi sampai sore, seringnya 20-an orang ada,” kata Danang.

Namun untuk saat ini, kendala yang dihadapi terkait jumlah wisatawan bukan hanya dari Covid-19 melainkan juga dari musim hujan.

Harga tiket masuk Curug Surodipo

Curug Surodipo terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB.

Harga tiket masuk Curug Surodipo adalah Rp 4.000 per orang. Tarif parkir motor adalah Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Biaya kemah plus tiket masuk adalah Rp 15.000.

Namun untuk kemah, kendaraan tidak akan ditaruh di kawasan wisata melainkan di area desa yang jaraknya tidak jauh dengan biaya penitipan Rp 5.000 per motor. Dari desa, pengunjung bisa naik ojek ke tempat wisata dengan biaya Rp 10.000 sekali jalan.

“Kalau tidak ada peralatan kemah, kita kerja sama dengan teman-teman di basecamp pendakian Prau, tidak jauh dari sini. Bisa pinjam ke sana. Kalau tidak salah per tenda kisaran Rp 50.000-Rp 70.000,” ujar Danang.

Apabila ingin kemah namun belum familiar dengan Curug Surodipo, harga sewa pemandu lokal adalah Rp 100.000 per malam untuk rombongan minimal 10 orang.

“Ditemani pemandu untuk satu malam. Pemandu cuma bisa temani ke air terjun nomor satu,” kata dia.

Jika tertarik untuk menginap di dekat air terjun, di rumah warga, menjelajahi air terjun bersama pemandu, atau memesan banyak cucur, kamu bisa hubungi Danang lewat WhatsApp +6282332696600.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakaian masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

https://travel.kompas.com/read/2021/03/12/090900427/sebelum-pandemi-curug-surodipo-dikunjungi-turis-asing-setiap-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke