Mau Liburan ke Samosir? Ini Panduan Jalur Masuk dan Kendaraan ke Sana

KOMPAS.com – Kabupaten Samosir yang terletak di tengah Danau Toba memang punya sejuta pesona. Mulai dari dataran tinggi yang menakjubkan, pantai-pantai yang indah, wisata air yang menarik, hingga wisata budaya yang kental bisa ditemukan di sana.

Di masa pandemi Covid-19, Pulau Samosir bisa jadi salah satu tujuan liburan. Salah satunya karena per data Kamis (25/3/2021), Samosir masih berstatus zona hijau dengan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 ada 13 kasus, 169 kasus sembuh, dan delapan meninggal.

Transportasi udara ke Samosir

Dari luar Pulau Sumatera, kamu bisa mencapai Samosir melalui transportasi udara. Pintu masuk wisatawan biasanya melalui Bandara Internasional Silangit yang terletak di Siborong-borong, Tapanuli Utara.

Lokasi bandara ini lebih dekat ke Samosir jika dibandingkan dengan Bandara Internasional Kualanamu.

Dari Bandara Kualanamu, kamu harus menempuh sekitar enam sampai tujuh jam untuk sampai ke Samosir. Sementara waktu tempuh dari Bandara Silangit ke Samosir yakni sekitar tiga jam melalui jalur darat.

Sebelum memutuskan berangkat menggunakan pesawat udara, pastikan perhatikan syarat bepergian selama masa pandemi ini. Di antaranya menyertakan bukti hasil negatif RT-PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan atau rapid test antigen 2x24 jam sebelum keberangkatan.

Pastikan juga tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer, dan menjaga jarak.

Ada beberapa maskapai penerbangan yang menyediakan rute ke Bandara Silangit. Misalnya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta harga tiket rata-rata adalah sekitar Rp 700.000 sekali jalan.

Pintu masuk Pulau Samosir

Pulau Samosir memiliki beberapa pintu masuk, ada pintu masuk melalui laut dan bisa melalui darat. Tinggal kamu sesuaikan saja pintu masuk mana yang sekiranya paling nyaman dan dekat dari lokasi keberangkatanmu.

Ada beberapa dermaga yang menyediakan jalur penyeberangan ke Samosir. Keempat dermaga ini menyediakan beberapa pilihan jadwal kapal yang berbeda.

Jika kamu mendarat di Sumatera Utara melalui Bandara Kualanamu-Medan, maka kamu bisa masuk melalui Pelabuhan Parapat atau Ajibata, dan terus ke Pelabuhan Tomok atau Ambarita yang lokasinya ada di Tuktuk.

“Di sana ada dua feri. Juga di Ajibata ada satu feri menuju Tomok,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan kepada Kompas.com, Senin (26/3/2021).

Berdasarkan jadwal kapal feri yang ada di akun Instagram @disparkabsamosir, untuk lintasan Ajibata-Tomok, setiap hari mulai pukul 08.30 WIB, 11.30 WIB, 14.30 WIB, 17.45 WIB, dan 21.00 WIB dari Ajibata.

Lalu keberangkatan dari Tomok mulai pukul 07.00 WIB, 10.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.30 WIB. Sementara jika kamu mengarah dari arah Tigaraja di Simalungun, kamu bisa masuk melalui Ambarita di Samosir.

Untuk lintasan Ajibata-Ambarita jadwal keberangkatan Senin-Kamis dari Ajibata adalah mulai pukul 08.00 WIB setiap dua jam sekali, empat kali dalam sehari. Sementara dari Ambarita adalah mulai pukul 09.30 WIB setiap dua jam sekali, empat kali dalam sehari.

Untuk hari Jumat-Minggu, jadwal keberangkatan dari Ajibata adalah mulai pukul 07.30 WIB setiap dua jam sekali selama empat kali dalam sehari. Untuk keberangkatan dari Ambarita, mulai pukul 09.00 WIB setiap tiga jam sekali, empat kali dalam sehari.

Kemudian jika kamu tiba di Sumatera Utara melalui Bandara Silangit, maka kamu bisa mengarah ke Muara. Dari sana, ada kapal feri menuju ke Kecamatan Nainggolan atau Sipinggan. Lokasinya dekat dengan Pantai Pasir Putih Sipinggan.

Selain melalui Muara, kamu juga bisa menyeberang dari Balige, terus hingga ke Kecamatan Onan Runggu.

Untuk lintasan Muara-Sipinggan, jadwalnya setiap hari mulai dari pukul 06.45 WIB, 11.00 WIB, dan 16.00 WIB untuk keberangkatan dari Muara. Sementara dari Sipinggan, jadwalnya pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB, dan 17.00 WIB.

Kemudian untuk lintasan Balige-Onan Runggu, jadwalnya terbatas hanya pada hari Rabu, Sabtu, dan Minggu saja. Jadwal keberangkatan dari Balige hanya pukul 10.00 WIB, dan dari Onan Runggu hanya pukul 16.00 WIB.

Jika kamu berangkat dari arah Pematang Siantar, pintu masuk terdekat adalah melalui Tigaras lalu masuk ke Simanindo. Lokasinya dekat dengan Pantai Langat di Samosir.

“Nah ada juga dari Tigaras. Ini masih Kabupaten Simalungun, masuk ke Simalindo. Ada juga feri di sana,” sambung Dumosch.

Jadwal untuk lintasan Tigaras-Simanindo adalah setiap hari dari Tigaras berangkat pukul 08.00 WIB setiap dua jam sekali, enam kali sehari. Sementara untuk keberangkatan dari Simanindo, mulai pukul 07.00 WIB, setiap dua jam sekali, enam kali sehari.

Menurut Dumosch, harga tiket kapal feri untuk kendaraan mobil adalah sekitar Rp 120.000.

Pilihan lainnya adalah melalui jalur darat. Kamu bisa menggunakan Jalan Tele menuju Parurungan. Jalan ini menghubungkan Samosir dengan Kabupaten Humbang Hasundutan.

Jika kamu berasal dari Medan, ada pula fasilitas transportasi umum berupa bus dari Medan ke Pangururan. Harga tiketnya, menurut Dumosch, lebih kurang Rp 75.000.

Jika kamu mengunjungi Samosir bersama rombongan keluarga besar atau pun sahabat-sahabat dengan jumlah cukup banyak, Dumosch menyarankan untuk menyewa bus saja.

“Mending carter bus wisata kita saja, ada di Pangururan. Kalau mungkin katakanlah ada beberapa orang atau rombongan, kita bisa pick up juga misalnya di hotel,” tambah Dumosch.

Biaya satu bus besar yang bisa diisi oleh 23-24 penumpang, biaya sewanya sekitar Rp 2 juta. Namun jika kamu bepergian bersama keluarga kecil saja, maka sebaiknya bawa kendaraan pribadi agar lebih nyaman dan mudah berkeliling di Samosir.

Di sana memang sudah ada DAMRI keliling Samosir yang loketnya terletak di Lopo Parindo. DAMRI beroperasi setiap hari dengan keberangkatan mulai pukul 08.00 WIB.