Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangga, Indonesia Jadi Inisiator Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia

KOMPAS.com – Indonesia menjadi inisiator untuk mendorong kebangkitan sektor ekonomi kreatif dunia. Tahun ini pun menjadi momen yang penting sekaligus menantang bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia.

Pasalnya, 2021 telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif melalui Resolusi Umum PBB N0 74/198. Paling membanggakan, Indonesia memprakarsai resolusi PBB mengenai kemajuan ekonomi kreatif dunia tersebut.

Penetapan itu disampaikan dalam pertemuan Friends of Creative Economy (FCE) pada Rabu (11/11/2020). Indonesia pun diharapkan mampu mendorong implementasi Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia 2021 secara efektif, baik bagi pemulihan sektor ekonomi kreatif maupun ekonomi dunia.

Dalam pertemuan FCE yang berlangsung pada 11-12 November 2020, Indonesia diwakili oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Acara tersebut dilangsungkan secara hybrid, yakni kombinasi antara pertemuan virtual dan fisik.

Sebagai informasi, pertemuan FCE pertama kali diadakan pada 6 November 2018, sebelum digelarnya World Conference on Creative Economy (WCCE).

Dalam pertemuan FCE 2020, topik bahasan forum merujuk pada persiapan pelaksanaan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021. Acara ini dihadiri perwakilan dari 55 negara dan 8 organisasi internasional.

Pesertanya pun terdiri dari beragam latar belakang, mulai dari pelaku ekonomi kreatif, pemerintahan, organisasi internasional, hingga akademisi.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengusulkan tema “Inclusively Creative: A Global Recovery”. Tema ini dipilih mengingat ekonomi kreatif memiliki potensi besar terhadap pemulihan ekonomi global.

Dalam pembukaan pertemuan FCE 2020, Wakil Menteri Parekraf (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menjelaskan arti kata inklusivitas dalam tema yang diusulkan.

“Kata inklusivitas berasal dari keyakinan bahwa melalui pemberian kesempatan yang sama tanpa memandang latar belakang, ekonomi kreatif akan menjembatani kekompakkan antarmasyarakat,” ujar Angela dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Perkembangan ekonomi kreatif

Cerahnya nama Indonesia pada sektor ekonomi kreatif dunia tidak lahir dari proses yang singkat. Nama besar Indonesia tercipta berkat upaya menyeluruh pelaku ekonomi kreatif pada tahun-tahun sebelumnya.

Tidak heran, saat ini Indonesia dianggap sebagai pelopor revolusi industri kreatif dunia. Hal itu dapat dibuktikan dari perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia yang terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya.

Menurut data laporan OPUS Ekonomi Kreatif 2020, kontribusi subsektor ekonomi kreatif pada produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai Rp 1.211 triliun. Mengutip Kompas.id, angka tersebut meningkat dari 2017 yang hanya meraih Rp 1.000 triliun dan 2018 sebesar Rp 1.105 triliun.

Torehan angka tersebut membawa Indonesia menduduki posisi ketiga terbesar di dunia dalam konteks kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB. Sementara itu, dua posisi teratas ditempati oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Meski menempati posisi ketiga, Indonesia justru lebih unggul dari Amerika Serikat dari segi serapan tenaga kerja pada sektor ekonomi kreatif.

Menurut laman Good News From Indonesia, sektor ekonomi kreatif Indonesia mampu menyerap hingga 17 juta tenaga kerja pada 2019.

Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat yang hanya memiliki 4,7 juta pekerja pada sektor ekonomi kreatif. Maka, sudah sepantasnya jika Indonesia menjadi inisiator Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia.

Subsektor unggulan

Dalam upaya mendapatkan hasil terbaik, terutama dalam hal pendapatan, pemerintah fokus pada pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Berdasarkan Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif 2019, pengembangan tersebut berfokus pada subsektor unggulan dan subsektor prioritas dari 17 subsektor ekonomi kreatif.

Subsektor unggulan ekonomi kreatif merujuk pada sektor-sektor yang memberikan kontribusi besar pada PDB nasional, seperti kriya, kuliner, dan fesyen.

Sedangkan sektor prioritas adalah subsektor yang berperan sebagai penyokong sektor ekonomi kreatif lainnya. Sektor prioritas mencakup subsektor film, animasi, dan video; subsektor musik; serta subsektor aplikasi dan pengembang permainan.

Namun, untuk menjadi pionir ekonomi kreatif dunia, tidak cukup hanya dengan memberlakukan sistem subsektor prioritas dan unggulan saja, Kemenparekraf/Baparekraf pun tidak dapat berjalan sendiri.

Perlu kolaborasi dengan seluruh elemen pentahelix, salah satunya masyarakat. Oleh karena itu, dukung selalu ekonomi kreatif dalam negeri dengan melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia dan #BeliKreatifLokal.

https://travel.kompas.com/read/2021/04/06/160148227/bangga-indonesia-jadi-inisiator-tahun-internasional-ekonomi-kreatif-dunia

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jip Wisata Jelajah Rawa Pening, Nikmati Sunset hingga Susur Sungai

Jip Wisata Jelajah Rawa Pening, Nikmati Sunset hingga Susur Sungai

Jalan Jalan
Pameran Flona 2023 Jadi Tempat Kenalkan Tanaman dan Hewan ke Anak

Pameran Flona 2023 Jadi Tempat Kenalkan Tanaman dan Hewan ke Anak

Travel Update
Tutup Sementara, Ketahui 6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura

Tutup Sementara, Ketahui 6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura

Jalan Jalan
Penutupan Bromo Akibat Kebakaran Tak Ganggu Kunjungan Wisata di Malang

Penutupan Bromo Akibat Kebakaran Tak Ganggu Kunjungan Wisata di Malang

Travel Update
5 Tips ke Pantai Senggigi Lombok, Sore tapi Jangan Kesorean

5 Tips ke Pantai Senggigi Lombok, Sore tapi Jangan Kesorean

Travel Tips
Pendakian Bukit Mongkrang Masih Tutup, meski Kebakaran Sudah Padam

Pendakian Bukit Mongkrang Masih Tutup, meski Kebakaran Sudah Padam

Travel Update
Wisata ke Flona 2023, Lihat Aneka Bunga Cantik dan Hewan Rp 50 Juta

Wisata ke Flona 2023, Lihat Aneka Bunga Cantik dan Hewan Rp 50 Juta

Jalan Jalan
Kebakaran di Bukit Mongkrang di Gunung Lawu Sudah Padam

Kebakaran di Bukit Mongkrang di Gunung Lawu Sudah Padam

Travel Update
Rute Bus Wisata Surabaya dan Jadwalnya 

Rute Bus Wisata Surabaya dan Jadwalnya 

Travel Tips
Cari Promo BCA tiket.com Travel Fair 2023, Dapat Tiket Pesawat ke Singapura Rp 400.000

Cari Promo BCA tiket.com Travel Fair 2023, Dapat Tiket Pesawat ke Singapura Rp 400.000

Travel Update
Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Travel Update
Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Travel Tips
Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Travel Update
Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Travel Update
Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke