Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Jangan Nekat Lewat Jalan Pintas saat Mendaki Gunung Lawu

KOMPAS.com – Gunung Lawu memiliki lima jalur resmi yang dapat dilintasi oleh para pendaki. Masing-masing jalur juga menawarkan pemandangan dan jarak tempuh menuju puncak yang berbeda-beda.

Adapun, jalur-jalur pendakian Gunung Lawu adalah Cemara Kandang, Candi Cetho, dan Tambak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah serta Cemara Sewu dan Singolangu di Jawa Timur.

Apabila ingin mencapai puncak Lawu lebih cepat saat mendaki via Cemara Kandang, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto menyarankan agar para pendaki tidak melewati jalan pintas.

“Dalam batas kewajaran dan tidak aneh-aneh, ke puncak Lawu bukan sesuatu yang berat. Risiko tidak begitu tinggi sebenarnya. Yang banyak risiko yang aneh-aneh itu, dalam arti lewat jalan pintas,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Titis menceritakan bahwa dulu sering terjadi kejadian pendaki yang tersesat bahkan meninggal saat mendaki Gunung Lawu akibat memaksakan diri melewati jalan pintas tersebut.

Jika pada musim biasa, jalan pintas tersebut akan terlihat seperti jalur berbatu minim tanah. Bagi pendaki yang belum begitu familiar dengan medan Gunung Lawu, ada kemungkinan mereka akan mengira bahwa jalur tersebut adalah jalur berbatu biasa.

Ada jurang dan hutan belantara tak terjamah

Pada saat menaiki gunung lewat jalan pintas, kata dia, para pendaki akan terus menanjak hingga akhirnya menemui jalan menuju puncak.

Meski saat mendaki tidak ada halangan, namun jalur yang merupakan sungai kering tersebut berisiko untuk dilewati saat menuruni puncak.

Pada saat turun, pendaki yang mengikuti jalur ini akan menemui jalur zig-zag yang agak landai. Jaraknya yang mempercepat waktu turun dari puncak mungkin akan membuat pendaki tertarik untuk melewatinya.

“Persoalannya pada saat di zig-zag terakhir, itu masih di perut Gunung Lawu belum di kaki, jalannya sudah berakhir di situ. Tidak ada jalan lagi, tapi sungai kering masih lanjut,” jelas Titis.

Jika pendaki tetap nekat untuk mengikuti jalur sungai kering, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka akan tersesat karena tidak ada jalan lagi.

“Dia sudah pasti akan tersesat. (Kalau) matanya memandang ke bawah, sudah kelihatan kampung-kampung. Tapi tidak ada jalan ke sana. Adanya jurang dan hutan lebat yang tidak terjamah. Dulu banyak yang kehilangan akses lalu terjebak,” sambung dia.

Untuk itu, kata Titis, para pendaki disarankan untuk tetap berada pada jalur pendakian yang telah disediakan.

Sebab, selain ada kemungkinan akan bertemu dengan pendaki lain dan mengurangi potensi tersesat, jalur pendakian yang sudah ada juga memiliki banyak papan penanda jalur dan papan peringatan.

“Sekarang sudah aman, banyak penanda jalur dan papan peringatan. Jalur pendakian semakin jelas,” ucap Titis.

https://travel.kompas.com/read/2021/04/23/081000327/jangan-nekat-lewat-jalan-pintas-saat-mendaki-gunung-lawu-

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Baru Kapal Roro Rute Batam-Lingga

Tarif Baru Kapal Roro Rute Batam-Lingga

Travel Update
Jangan Sembarangan Tangkap Ikan di Desa Wisata Nyarai, Ini Sebabnya

Jangan Sembarangan Tangkap Ikan di Desa Wisata Nyarai, Ini Sebabnya

Jalan Jalan
KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

Travel Update
Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Travel Update
DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

Travel Update
Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Travel Update
Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Jalan Jalan
5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

Travel Update
Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+