Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengunjung Objek Wisata di Jateng Turun 24 Persen Dibanding Tahun Lalu

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka kunjungan wisatawan di Jawa Tengah pasca-lebaran tahun ini mengalami penurunan sebanyak 24 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mencatat jumlah wisatawan pada tahun 2020 sebanyak 960.460 orang, sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 722.572 orang.

Kepala Disporapar Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmad menjelaskan, turunnya jumlah kunjungan wisatawan tersebut dikarenakan ada pembatasan dan penutupan objek wisata di Jawa Tengah.

"Pembatasan kuota wisatawan di destinasi wisata di tahun 2020 sebanyak 50% beropersi sampai pukul 16:00 WIB, sedangkan tahun 2021 sebanyak 30% beroperasi sampai pukul 15:00 WIB," jelas Sinoeng kepada Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Selain itu, lanjut dia, dari 690 destinasi wisata di Jawa Tengah saat libur lebaran, terdapat sebanyak 178 destinasi ditutup dan sebanyak 494 destinasi dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung maupun jam operasional.

"Kabupaten/Kota yang menutup total destinasi wisata selama libur Lebaran ada tujuh daerah, yakni Kabupaten Magelang, Kebumen, Wonogiri, Demak, Kabupaten Semarang, Batang, dan Kota Pekalongan," ujarnya.

Sementara 18 destinasi sisanya ditutup, namun hanya dibuka untuk kuliner atau berjualan cenderamata saja.

Beralih ke desa wisata dan wisata alam

Sinoeng mengungkapkan, meskipun tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, namun terdapat dinamika yang menarik.

"Apabila dibandingkan dengan weekday atau weekend sebelum lebaran, terdapat kenaikan 200 persen lebih. Dari rata-rata 230.000 sampai 235.000 orang setiap harinya, jumlah wisatawan naik menjadi 722.572 orang," ungkapnya.

Sinoeng mengatakan kenaikan wisatawan sebanyak itu didominasi oleh kunjungan wisatawan lokal yang beralih ke destinasi desa wisata dan wisata alam di daerah terdekat.

Hal ini dikarenakan sebagian besar destinasi favorit telah ditutup atau terbatas pada masa libur Lebaran.

"Kenaikan ini cukup unik. Tahun ini meski dibatasi dan ada yang ditutup, namun perilaku wisatawan memilih destinasi kecil di desa wisata, bukan destinasi yang besar," ungkapnya.

Sinoeng menyebut fenomena peralihan kunjungan wisatawan lokal ke desa wisata ataupun wisata alam selama pandemi ini disebabkan oleh empat faktor.

"Localized (lokal terdekat), privatized (bersifat privat atau individual), customized (kreasi yang sudah ada atau lama) dan small in size (kelompok kecil atau bukan massal)," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2021/05/19/173300927/pengunjung-objek-wisata-di-jateng-turun-24-persen-dibanding-tahun-lalu

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Travel Update
Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Travel Update
5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

Travel Update
Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Travel Update
10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

Jalan Jalan
Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Jalan Jalan
Cara Reservasi Kunjungan ke OMAH Library di Tangerang

Cara Reservasi Kunjungan ke OMAH Library di Tangerang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+