Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelaku Wisata di NTB Minta Penetapan Zona Hijau, Kenapa?

KOMPAS.com - Para pelaku usaha pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pemerintah provinsi untuk segera menetapkan zona hijau ketimbang melakukan sistem buka tutup di sejumlah destinasi wisata secara terus-menerus.

Mereka menilai kebijakan tersebut bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan pariwisata NTB di masa pandemi Covid-19 ini.

"Kami rasa hal itu kiranya tidak terlalu baik untuk kebijakan, kami usulkan lebih baik buat suatu pemetaan terhadap destinasi wisata," kata salah seorang perwakilan dari Forum Mahasiswa Pariwisata NTB dalam virtual media gathering, pada hari Rabu (19/5/2021).

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan bahwa untuk daerah wisata yang boleh dibuka syaratnya adalah daerah yang tercatat dalam zona hijau.

Sedangkan, menurutnya saat ini daerah-daerah di NTB belum ada yang tercatat sebagai zona hijau.

"Untuk daerah yang boleh dibuka memang zona hijau, sayangnya memang di NTB ini tidak ada zona hijau. Yang ada itu zona oranye, seperti Lombok Barat, Mataram - jadi memang kita harus sabar," ujar Sitti.

Melansir dari Kompas.com, zona hijau mengindikasikan tidak ada kasus dan tidak terdampak akibat virus Covid-19 pada suatu daerah.

Dalam kesempatan itu, Sitti juga menyampaikan keraguannya jika tempat wisata di NTB tetap dibuka apakah seluruh pihak terkait bisa yakin sepenuhnya bahwa protokol kesehatan bisa berjalan dengan baik.

Pasalnya, melihat pengalaman dari periode Lebaran tahun lalu, NTB mengalami kenaikan kasus hampir 200 persen.

"Tempat wisata itu dibuka di momen-momen tertentu yang mana di momen tersebut pastinya akan tidak bisa dibendung orang yang datang ke situ dan akan sulit untuk diterapkan protokol kesehatan. Daripada kemudian akan mengakibatkan lonjakan yang tidak bisa terkendali setelah lebaran seperti yang terjadi tahun lalu," ucapnya.

"Kenaikan kasus setelah Lebaran tahun lalu juga hampir mencapai 200 persen," ujarnya.

Namun, pendapat Wakil Gubernur itu dibantah kembali oleh salah satu perwakilan pelaku usaha pariwisata dari Lombok Utara. Ia mengatakan, bahwa hingga saat ini Lombok Utara masih nol positif kasus Covid-19.

Menurutnya, dengan kondisi seperti itu, seharusnya destinasi-destinasi wisata di Lombok bisa beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat di tengah masa pandemi, sehingga daerah-daerah yang termasuk zona hijau tidak terlupakan.

"Kemarin saya dengan kawan-kawan di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) coba membuat paket-paket murah. Sayang sekali tiba-tiba muncul aturan harus swab, bahkan ditutup. Maksud saya, (dalam) menyambut wisatawan, kenapa swab? Gili itu zero positif, kenapa tidak dibuatkan GeNose misalnya, sehingga untuk daerah green zone tidak terlupakan," kata dia.

Ia juga mengusulkan untuk menjadikan beberapa hotel di Gili Meno sebagai tempat karantina wisatawan yang datang dari luar daerah, sehingga setengah hotel di sana bisa bergerak maju.

Melansir dari Corona.ntbprov.go.id pada Rabu (19/5/2021), sementara ini terdapat nol kasus suspek probable di Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, tercatat tidak ada penambahan jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19. 

Kendati demikian, jika mengacu pada laman peta di website yang sama pada tanggal yang sama, Kabupaten Lombok Utara masih termasuk zona oranye. 

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yurson Hadi yang turut hadir pada kesempatan itu menyampaikan, terkait dengan zona hijau, pihaknya telah melakukan pembaruan (updating) data lokasi-lokasi destinasi wisata yang masuk ke dalam zona hijau.

Selain itu, ia juga mendata para pelaku industri pariwisata yang belum mendapatkan vaksin serta fasilitas wisata yang belum tersertifikasi CHSE.

Dengan begitu, ia berharap dalam beberapa pekan ke depan semuanya segera selesai dan geliat pariwisata NTB sedikit demi sedikit bisa pulih kembali.

"Kita kemarin juga sudah banyak berdiskusi dengan kawan-kawan, termasuk dengan kabupaten/kota untuk menetapkan beberapa zona hijau untuk kawasan kita dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tutur Yurson.

"Kita sudah updating data lokasi-lokasi destinasi wisata, termasuk juga fasilitas wisata yang ada yang belum tersertifikasi CHSE, kemudian juga mendata para pelaku industri pariwisata kita yang belum mendapatkan vaksin itu segera kita tuntaskan. Sehingga beberapa pekan ke depan itu sudah bisa terpenuhi semua," tambah dia.

Adapun ia mengatakan, beberapa daerah yang telah diperkirakan masuk dalam zona hijau yakni Mandalika, Tiga Gili, Sembalun, Pulau Moyo di Pulau Sumbawa, dan Satonda.

"Mudah-mudahan dengan penetapan beberapa lokasi ini, penerapan prokes, kemudian para pengunjung yang datang juga tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat, supaya dengan upaya ini pariwisata bisa pulih dan berdamai dengan keadaan pandemi yang ada sekarang," ujar Yurson.

https://travel.kompas.com/read/2021/05/20/110700727/pelaku-wisata-di-ntb-minta-penetapan-zona-hijau-kenapa-

Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke