Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Pemerintah Siapkan Work From Bali, Efektif Pulihkan Pariwisata?

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan mencanangkan program work from Bali (WFB) lantaran saat ini sektor pariwisata di Pulau Dewata sedang membutuhkan pertolongan.

Pasalnya, banyak hotel-hotel yang beroperasi di Bali dengan okupansi minimum atau kurang dari 10 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manuhutu dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (22/5/2021).

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata (ICPI) Azril Azahari mengungkapkan bahwa kebijakan WFB yang dicanangkan oleh pemerintah ini kurang tepat dan bijak.

Menurutnya, beberapa hal dalam kebijakan tersebut masih perlu dikritisi. Sebab, ia menilai hal ini dapat berujung menimbulkan rasa ketimpangan sosial pada pemerintah daerah provinsi lainnya.

"Soal work from Bali ini bisa menimbulkan keirian pada daerah lainnya. Karena di situasi pandemi Covid-19 ini tidak hanya Bali saja yang sektor pariwisatanya terdampak, daerah lain juga. Saya rasa ini perlu dikritisi lagi," kata Azril saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Ia mengatakan bahwa akan lebih baik jika konsep programnya menjadi work from destination atau dalam artian mengadakan rapat kerja dari destinasi-destinasi pariwisata di berbagai daerah.

Sehingga nantinya tidak hanya pariwisata Bali saja yang mendapatkan pertolongan dari pemerintah, tetapi pariwisata di daerah lainnya juga ikut merasakan.

"Seharusnya jangan dibilang work from Bali, kesannya kita kerja atau work from home. Nah home-nya itu Bali. Seharusnya, meeting from destination misalnya, dimulai dari Bali, tapi jangan cuma Bali, bisa berpindah ke destinasi daerah lainnya juga, akan lebih baik menurut saya," jelas Azril.

Selain itu, Azril juga menanggapi soal lokasi WFB yang akan berpusat di Nusa Dua, Bali.

Menurutnya, secara fasilitas Nusa Dua memiliki kualitas yang lebih baik dibanding daerah lainnya di Bali untuk menunjang program ini. 

"MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions) di Nusa Dua itu fasilitas memang cukup bagus dan terbaik disana. Convention hall-nya cukup besar, break room juga ada. Karena sejak awal Nusa Dua memang dikhususkan untuk pertemuan-pertemuan," imbuh Azril.

Selain fasilitas, Azril juga mengungkapkan bahwa pengalaman sumber daya manusia atau para pekerja sektor pariwisata disana juga jauh lebih siap. Hal itu karena budaya masyarakat Bali sedari dulu yang berkaitan dengan pariwisata.

"Karena orang Bali itu sudah biasa menerima wisatawan. Mulai dari supir hingga pemandu wisata mereka ada lisensinya dan sudah dilatih serta punya sertifikat," tambah dia.

Ia juga menilai bahwa dari segi protokol Nusa Dua cukup ketat. Pasalnya hotel-hotel di sana sudah mendapatkan sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Namun ia menambahkan, fasilitas hotel di provinsi lain juga sudah ada yang dikembangkan, antara lain di Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya.

Sementara itu, melansir dari Kompas.com pada Selasa (25/5/2021), Nusa Dua dipilih lantaran berada di bawah Indonesia Tourism Development Corporation atau Bali Tourism Development Corporation (ITDC). Selain itu, daerah tersebut juga dinilai lebih mudah untuk dipantau. 

Tak hanya sampai di situ, Azril juga menanggapi perihal pertumbuhan sektor pariwisata Bali yang mengalami penurunan signifikan. 

Menurutnya, hal ini terjadi karena 80 persen pendapatan Bali bergantung pada sektor pariwisata. Sedangkan daerah-daerah lainnya masih bisa bangkit lantaran memiliki industri perdagangan, pertanian, perikanan, dan lainnya.

Terkait hal itu, Azril menyampaikan bahwa sudah saatnya Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata saja, tapi mulai berinovasi. Misalnya, membuat diversifikasi produk pariwisata.

"Buatlah tourism tidak 100 persen, tapi tourism itu misalnya agro-based tourism. Jadi wisata masih berbasis pada pertanian, atau berbasis pada perikanan, itu akan lebih bagus, jadi industri-industri lain akan berkembang juga tapi yang mendukung pariwisata," ujar Azril.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, sapi Bali cukup terkenal di dunia dan peternakan sapi juga  mulai bisa dikembangkan. Dengan begitu, sektor pariwisata juga bisa turut hadir di dalamnya dengan memanfaatkan peluang dari segi pariwisatanya.

"Kenapa enggak bikin peternakan sapi Bali? Jadi nanti pariwisatanya berbasis orang melihat sapi-sapi dilepas di padang rumput, sambil makan daging sapinya, atau menikmati susu sapinya, itu lebih bagus. Itu kan bisa jadi daya tarik dan pendapatan daerah," ujar Azril.

"Kayak model industry  (tempat wisata) Cimory itu saja kita bisa kembangkan. Ada susu sapi, coklat, sambil menyajikan pemandangan sungai, gunung," tambah dia.

Ia berharap, di tengah masa pandemi Covid-19 yang tidak menentu ini, pemerintah Bali mulai bisa melihat peluang yang ada untuk melakukan sejumlah inovasi dalam sektor pariwisata.

Melansir dari Kompas.com, Selasa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dengan hadirnya pemerintah di Bali, diharapkan ada peningkatan tingkat di sektor pariwisata.

“Jika kita bisa mendapatkan 75 persen replacement atau penggantian dari wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara dengan tingkat kualitas belanja maupun lamanya tinggal di Bali mendekati, maka harapan kita bahwa Bali bisa positif pertumbuhan ekonominya,” tutur Sandi.

Nada optimis juga terdengar dari Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa, ia mengatakan, WFB diterapkan guna meningkatkan rasa percaya wisatawan domestik sehingga mampu memulihkan sektor pariwisata di Bali.

Menurutnya, setiap satu Rupiah yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas ke daerah, termasuk Bali, akan memberikan bantuan bagi pariwisata Bali.

"Ketika pemerintah ikut kontribusi salah satunya lewat WFB, maka akan menciptakan demand, lapangan pekerjaan, dan pariwisata Bali bisa pulih perlahan," ucap Odo, Sabtu.

Tentang WFB

Berdasarkan Kompas.com, sebelumnya pemerintah berencana merancang program bekerja dari Bali yang difasilitasi negara untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah koordinasi Kemenko Marves. 

Terdapat tujuh kementerian yang dikomandoi Kemenko Marves, antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ESDM, Kemenparekraf, Kemenhub, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Investasi.

Namun, tak semua ASN/PNS yang bisa bekerja dari Bali. Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, kemungkinan hanya 25 persen ASN tiap kementerian yang diizinkan bekerja dari Bali.

https://travel.kompas.com/read/2021/05/27/090500127/pemerintah-siapkan-work-from-bali-efektif-pulihkan-pariwisata-

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gardu Pandang Ketep Magelang, Dahsyatnya Merapi sampai Indahnya Panorama 2 Gunung

Gardu Pandang Ketep Magelang, Dahsyatnya Merapi sampai Indahnya Panorama 2 Gunung

Jalan Jalan
Spot Sunset Jakarta, Menikmati Matahari Terbenam di Halte Bundaran HI

Spot Sunset Jakarta, Menikmati Matahari Terbenam di Halte Bundaran HI

Jalan Jalan
Naik 87 Persen, Angkasa Pura I Layani 4,8 Juta Penumpang per Februari 2023

Naik 87 Persen, Angkasa Pura I Layani 4,8 Juta Penumpang per Februari 2023

Travel Update
Museum Basoeki Abdullah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Fasilitas

Museum Basoeki Abdullah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Fasilitas

Jalan Jalan
10 Wisata Tersembunyi di Ubud, Ada Pura hingga Museum

10 Wisata Tersembunyi di Ubud, Ada Pura hingga Museum

Jalan Jalan
Menara Langit Merapi di Gardu Pandang Ketep Sudah Bisa Dikunjungi Wisatawan

Menara Langit Merapi di Gardu Pandang Ketep Sudah Bisa Dikunjungi Wisatawan

Travel Update
11 Fasilitas Sea World Ancol, Kolam Hiu hingga Museum Misteri Laut Dalam

11 Fasilitas Sea World Ancol, Kolam Hiu hingga Museum Misteri Laut Dalam

Jalan Jalan
4 Desa Wisata di Ngada, Flores Masuk 500 Besar ADWI 2023

4 Desa Wisata di Ngada, Flores Masuk 500 Besar ADWI 2023

Travel Update
Desa Wisata Komodo dan Coal di Manggarai Barat, NTT Masuk 500 Besar Nominasi ADWI 2023

Desa Wisata Komodo dan Coal di Manggarai Barat, NTT Masuk 500 Besar Nominasi ADWI 2023

Travel Update
Cara Datang ke Pameran Matrajiva di Artina Sarinah, Bisa Naik KRL

Cara Datang ke Pameran Matrajiva di Artina Sarinah, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Bukit Waruwangi di Banten: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas

Bukit Waruwangi di Banten: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas

Travel Tips
Wisata ke Masjid Sultan Riau Saat Ramadhan, Bisa Lihat Kitab Kuno

Wisata ke Masjid Sultan Riau Saat Ramadhan, Bisa Lihat Kitab Kuno

Jalan Jalan
16 Wisata Non-Pendakian di Gunung Rinjani Dibuka mulai 1 April 2023

16 Wisata Non-Pendakian di Gunung Rinjani Dibuka mulai 1 April 2023

Travel Update
Hari Raya Nyepi di Bali, 6 Fasilitas Publik Ini Tutup Sementara 

Hari Raya Nyepi di Bali, 6 Fasilitas Publik Ini Tutup Sementara 

Travel Update
Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup 24 Jam Saat Nyepi, Ini Waktunya

Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup 24 Jam Saat Nyepi, Ini Waktunya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+