Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Mapping, Perkenalkan Indonesia hingga ke Mancanegara

KOMPAS.com – Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan akan terus berkembang hingga kapanpun.

Perkembangan tersebut wajib dibarengi dengan kreativitas para seniman di Indonesia. Salah satunya dengan menghasilkan karya seni modern, seperti video mapping.

Sebagai informasi, video mapping merupakan perpaduan antara desain, arsitektur, dan teknologi untuk menghasilkan sebuah seni.

Tidak hanya itu, karya seni digital tersebut juga memiliki permainan warna, visualisasi yang menghasilkan rekayasa, dan ilusi optik yang menarik pada obyek.

Sebagai informasi, video mapping mulai ada di Indonesia pada 2008-2009. Pada mulanya, karya seni digital ini dimulai saat video jockey (VJ) menggunakan teknik pencahayaan sederhana untuk menghiasi pertunjukan musik para disk jockey (DJ) di klub malam.

Pada 2010, video mapping mulai ditayangkan di Museum Fatahilah, Jakarta Barat oleh studio desain "Sembilan Matahari". Sejak saat itu, nama “Sembilan Matahari” dikenal masyarakat sebagai sebuah penghasil karya digital yang memukau.

Asal usul

Sembilan Matahari merupakan studio yang fokus menciptakan desain, film, dan kreatif coding. Dari studio kecil ini, Sembilan Matahari menghasilkan berbagai karya, seperti video mapping, animasi, dan film yang menarik.

Desainer kondang, Co-Founder, dan Chief Executive Officer (CEO) PT Sembilan Matahari Adi Panutun mengatakan, ia dan timnya menginisiasi film dan karya dengan pendekatan baru. Pendekatan tersebut berupa memadukan teknologi dan seni.

Perjuangan memadukan teknologi dan seni tersebut bukan sebuah perjuangan yang mudah.  Setelah melewati banyak penolakan ketika mengajukan proposal untuk sponsor sejak 2007, Adi dan tim akhirnya berhasil memproduksi film layar lebar berjudul “Cin(T)a)” pada  2009.

Pencapaian tersebut membuat Sembilan Matahari jadi lebih tertantang untuk mengeksplorasi dunia digital lebih luas, salah satunya dengan membuat video mapping di Kota Tua pada 2010.

Melalui video mapping, Sembilan Matahari menghasilkan berbagai macam karya terbaiknya. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil karya unik mereka dengan menargetkan obyek video mapping di gedung atau tempat bersejarah di Indonesia.

Salah satu karya Sembilan Matahari yang cukup memukau adalah saat menampilkan karya video mapping yang seolah membakar Gedung Sate Bandung pada 2011.

Tidak hanya itu, Sembilan Matahari juga pernah menampilkan karya yang mengusung tema “Journey to Thousands Temples” di Kompleks Candi Prambanan pada 2016.

Kala itu, kelompok penghasil karya digital tersebut memproyeksikan video dan animasi ke tiga candi utama di Candi Prambanan dan berkolaborasi dengan Sendratari Roro Jonggrang.

Dalam video mapping tersebut, Sembilan Matahari memberikan ilustrasi meruntuhkan candi akibat efek gempa bumi. Selain itu, mereka juga berhasil menghidupkan kembali kisah Bandung Bondowoso yang mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu melalui proyek video mapping.

Diakui dunia internasional

Setelah menghasilkan karya yang menakjubkan, maka tidak mengherankan jika Sembilan Matahari meraih berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Adapun prestasi yang diraih Sembilan Matahari adalah video mapping berjudul “Constellation Neverland 1.0”.

Karya tersebut mendapatkan apresiasi penuh di ARTJOG Yogyakarta, Mapping Festival Jenewa di Swiss, World of Projection Mapping di Jepang, dan Wonder of Fantasy, Art, and Technology Exhibiton di Taiwan.

Selanjutnya, Sembilan Matahari juga pernah mendapatkan gelar juara dalam Zushi Media Art Festival di Jepang pada 2013, juara 1 di Moscow International Festival: Circle of Light pada 2014, dan menampilkan karya di Frankfurt Book Fair: Indonesia Guest of Honor Pavilion pada 2015.

Tidak hanya itu, kelompok penghasil karya digital terkenal tersebut juga pernah mendapatkan juara pertama di International Video Mapping Competition: Berlin Light Festival di Jerman pada 2017 dan memenangkan Video Profil Category: Kala.Kini.Nanti 2030 pada 2020.

Sejumlah penghargaan yang didapatkan oleh Sembilan Matahari tersebut membanggakan nama Indonesia hingga ke kancah internasional.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/09/125936527/video-mapping-perkenalkan-indonesia-hingga-ke-mancanegara

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Travel Tips
Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Travel Update
Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Travel Update
5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

Travel Update
Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+