Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asosiasi Perjalanan Wisata Yogya Siap Sambut Work From Yogyakarta

KOMPAS.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, ia tidak menampik adanya kemungkinan program Work From Bali (WFB) akan diterapkan di daerah lain, misalnya di Yogyakarta.

“Saat ini kami tengah menyiapkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menjadi destinasi wisata bagi para pekerja,” kata Sandiaga saat melakukan Weekly Press Briefing pada Senin (7/5/2021) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. 

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan dinas pariwisata dari masing-masing kota dan kabupaten hingga provinsi di DIY untuk menyiapkan berbagai kebijakan terkait Work from Yogyakarta. 

“Untuk mendukung program tersebut, kami juga akan berkoordinasi dengan para pihak terkait agar infrastruktur jaringan internet di tempat-tempat pariwisata dapat ditingkatkan,” ujar Sandiaga.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (ASITA) Yogyakarta, Hery Setyawan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik rencana pemerintah tersebut.

Ia mengatakan bahwa setidaknya rencana ini bisa menjadi salah satu upaya untuk menggerakan kembali pariwisata di Yogyakarta, walaupun dampak yang diberikan mungkin tidak terlalu besar.

"Walaupun tidak bisa sepenuhnya memulihkan tapi paling tidak bisa memancing pariwisata di Yogyakarta untuk kembali bergeliat. Kita hargai upaya-upaya dari pemerintah ini," ucap Hery saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Kendati demikian, menurutnya program ini akan lebih membawa banyak dampak positif bagi sektor industri perhotelan Yogyakarta ketimbang industri biro perjalanan wisata.

Ia menilai bahwa konsep dari Work from Yogyakarta sendiri tentunya akan lebih banyak melibatkan sektor perhotelan.

"Bagi ASITA sendiri, program ini kemungkinan dampaknya tidak terlalu signifikan. Tergantung isi programnya apa. Kalau yang dimaksud dalam program itu mengadakan meeting di Yogyakarta, atau berkantor tentu yang paling banyak mendapatkan manfaat langsung itu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ASITA hanya menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan wisata. Misalnya, kegiatan wisata di sela-sela Work from Yogyakarta.

"Kalau memang nanti konsep work from Yogyakarta bisa digabung dengan berlibur di Yogyakarta, kita bisa kena dampak yang lumayan signifikan. Tapi kalau hanya Work from Yogyakarta tentunya mereka lebih banyak di ruang meeting, itu lebih pas dengan PHRI," ucapnya.

Namun, Hery mengatakan bahwa pihaknya tetap mendukung kebijakan yang direncanakan oleh pemerintah itu.

Sebab, di tengah pandemi Covid-19 ini menurutnya semua sektor tengah berupaya untuk bisa bangkit kembali.

Pihak ASITA Yogyakarta sendiri sudah siap menyambut program tersebut. Hery mengatakan bahwa sebagian besar dari anggotanya sudah menerima vaksinasi Covid-19, sebagian lagi masih menunggu tahap selanjutnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengukapkan bahwa dari segi sumber daya manusia atau staf pekerja di ASITA sendiri sudah mendapatkan berbagai macam pelatihan untuk menerapkan protokol kesehatan dan mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19.

"Pada dasarnya kita sesuaikan semua dengan protokol kesehatan yang ada saat ini," ucap Hery.

Dengan begitu, ia berharap program ini tidak hanya sekadar wacana tetapi juga bisa segera terealisasikan, sehingga sektor pariwisata di Yogyakarta bisa berjalan kembali dengan baik.

Melansir dari Kompas.com, Selasa (8/6/2021), Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranowo Ernowo mengatakan, pihaknya menyambut baik soal rencana pemerintah yang akan mengadakan program Work from Yogyakarta. 

Deddy menambahkan, kebijakan tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan pariwisata serta okupansi hotel di Yogyakarta.

"Kami BPD PHRI DIY sangat menunggu kebijakan itu dan berharap bukan hanya wacana saja tapi segera direalisasikan. Karena hal itu akan membangkitkan pariwisata juga okupansi hotel di Yogyakarta," ujar Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Terkait hal itu, lebih lanjut Deddy menjelaskan bahwa pihaknya sudah siap untuk menyambut rencana Work from Yogyakarta. Persiapan mereka dimulai dari infrastruktur, protokol kesehatan hingga sumber daya manusia, serta staf pekerja yang sudah mumpuni.

Hery mengatakan bahwa kondisi biro perjalanan wisata atau ASITA Yogya di tengah masa pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Meski kegiatan pariwisata tetap berjalan, Ia menyampaikan bahwa industri biro perjalanan wisata tidak mengalami peningkatan sedikitpun.

Hal itu dikarenakan kebanyakan wisatawan yang saat ini pergi berlibur tidak lagi menggunakan jasa travel agent.

"Saat ini mereka kalau jalan langsung datang ke destinasi, orang datang ke Yogyakarta langsung, akhirnya pesan hotel sendiri tidak perlu pakai travel agent lagi. Banyak juga yang langsung datang ke hotel untuk program-program staycation. Jadi ya kami bisa apa," ujar Hery.

Sementara, terkait Lebaran 2021 kemarin, Hery mengatakan bahwa ASITA tidak ada kegiatan sama sekali. Menurutnya hal itu lantaran adanya kebijakan pemerintah yang melarang adanya mudik antar pulau maupun lokal.

Namun, pasca-Lebaran 2021, biro wisata perjalanan sedikit bergeliat. Sebab ada beberapa wisatawan yang melakukan perjalanan menggunakan jasa tour and travel agent.

"Pasca-Lebaran 2021 mulai menggeliat, ada sedikit wisatawan yang order paket-paket kecil by travel agent. Harapan kita ke depannya pemerintah tidak lagi melakukan penyekatan sekaligus secara generalisasi, karena tidak efektif juga" tutur Hery.

Ia mengatakan, sudah saatnya pariwisata bisa kembali beroperasi dengan menggunakan standarisasi tertentu dan dengan pembatasan kunjungan.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/09/162005927/asosiasi-perjalanan-wisata-yogya-siap-sambut-work-from-yogyakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke