Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Kegiatan Wisata di Puncak Halimun Camp, Bisa Dengar Suara Owa Jawa

BOGOR, KOMPAS.com – Puncak Halimun Camp merupakan sebuah tempat kemah terbaru di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan pemandangan yang indah.

Pasalnya, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Salak, Gunung Gede Pangrango, serta lembah-lembah indah yang dipenuhi oleh pepohonan rindang.

Marketing Puncak Halimun Camp bernama Jack mengatakan, tempat tersebut memiliki dua area kemah bernama Camp Salak dan Camp Pangrango. Masing-masing menawarkan pemandangan yang berbeda.

“Bisa pilih Camp Salak atau Pangrango, harga sama. Cuma kalau pemandangan, yang favorit biasanya di Salak karena pemandangannya lebih dapat,” tutur Jack saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Jika di Camp Salak, wisatawan akan disuguhi pemandangan Gunung Salak yang akan terlihat indah saat matahari terbenam.

Sementara di Camp Pangrango, megahnya Gunung Gede Pangrango yang dihiasi oleh lembah-lembah rupawan akan terlihat semakin cantik saat matahari terbit.

Apabila ingin berkunjung, terdapat sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan saat berada di sana yakni sebagai berikut, Rabu (9/6/2021):

1. Lihat pemandangan gunung-gunung megah

Tempat kemah ini menawarkan pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, serta lembah-lembah yang indah.

Untuk menikmatinya, hampir setiap titik di tempat kemah tersebut dapat dijadikan sebagai spot untuk menikmati panorama alam yang ada.

2. Kemah asyik di spot keren

Saat ini, terdapat dua spot kemah yang tersedia yaitu Camp Salak dan Camp Pangrango. Masing-masing menawarkan pemandangan gunung yang berbeda.

Dua spot kemah tersebut terbilang cukup luas dengan Camp Pangrango yang mampu menampung 40 tenda, serta empat undakan Camp Salak yang masing-masing dapat menampung 40-45 tenda.

Jack mengatakan, pihaknya berencana untuk menjadikan sebuah spot dekat area cottage untuk dijadikan sebagai area kemah bernama Camp Halimun. Area hutan di atas Camp Salak pun nantinya akan dijadikan sebagai spot kemah baru.

3. Menginap di cottage

Puncak Halimun Camp tidak hanya menyediakan lahan untuk mendirikan tenda, namun juga deretan cottage berbetuk bangunan khas perumahan desa.

“Cottage sudah ada. Namun belum disediakan peralatan seperti, kalau di situ ada dua kamar maka ada empat kasur. Kalau satu kamar ada dua kasur. Kasur-kasur (baru) sebagian sudah terpasang, peralatan dapur belum,” kata Jack.

Alhasil, saat ini cottage masih belum dipasarkan. Hanya area untuk berkemah saja. Harga sewa pun belum ditentukan berapa.

“Harga sendiri belum tahu. Pernah bilang ke owner katanya jangan dijual mahal. Mungkin harganya bisa Rp 2 juta-Rp 2,5 jutaan,” sambung dia.

Walaupun saat ini kegiatan bermalam di cottage belum bisa dilakukan, kamu tetap bisa mencatatnya supaya tidak lupa untuk melakukannya saat sudah memungkinkan nanti.

4. Foto-foto dengan alam

Menikmati pemandangan alam hanya pada saat berkunjung saja mungkin dirasa kurang memuaskan bagi sebagian orang.

Untuk itu, saat berkunjung ke Puncak Halimun Camp, jangan lupa untuk mengabadikan momen dengan foto-foto bersama alam.

5. Trekking di lembah gunung

Jack mengungkapkan, nantinya wisatawan yang tiba ke sana dapat menikmati kegiatan trekking lewat paket perjalanan yang tengah disiapkan.

Untuk saat ini, persiapan pembersihan dan pengamanan jalur masih dilakukan oleh tim khusus trekking yang berada dalam manajemen tempat kemah tersebut.

“Rencananya jalur trekking akan dibuat pilhan 2 kilometer (km), 2 km, 5 km, dan 7 km. Harga berbeda. Sementara ini rute yang saya tahu lewat perkebunan jambu. Jarak sekitar 2-2,5 km. Kalau dihitung jam, sekitar dua jam pulang-pergi. Kalau sama istirahat jadi tiga jam,” ucap dia.

Walaupun saat ini kamu belum bisa trekking, kamu tetap bisa mencatatnya supaya tidak lupa untuk melakukannya saat sudah memungkinkan nanti.

6. Main ATV

Saat ini, kegiatan bermain ATV masih belum bisa dilakukan Puncak Halimun Camp. Namun, Jack memastikan bahwa pihaknya tengah menyiapkannya supaya wisatawan dapat menikmatinya saat berkunjung.

7. Berkuda

Sama halnya dengan ATV, kegiatan berkuda pun saat ini sedang disiapkan oleh pihak tempat kemah untuk dinikmati oleh wisatawan mendatang.

8. Mengendarai sepeda di tepi lembah

Tempat wisata ini dapat dikatakan berada tepat di puncak sebuah bukit yang dikelilingi oleh lembah-lembah kaki Gunung Gede Pangrango.

Untuk menuju ke sana, wisatawan akan menyusuri sebuah jalur yang pada kanan dan kirinya adalah lembah.

Jalur tersebut dipenuhi oleh pepohonan, serta tanaman dan tumbuhan yang indah. Jalur ini sangat direkomendasikan untuk dinikmati sambil mengendarai sepeda. 

9. Dengar suara owa Jawa di pagi hari

Owa Jawa merupakan salah satu satwa endemik Indonesia. Mereka terancam punah akibat banyaknya eksploitasi untuk dijadikan peliharaan, dan perusakan hutan.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan tempat pelestarian satwa endemik tersebut.

“Di sini owa Jawa muncul kalau pagi, di jam 05:00-07:00 pagi masih dengar suaranya. Tidak pernah lihat langsung. Di area lembah terdengar. Curug Cikahuripan juga kedengeran suaranya kalau pagi,” jelas Jack.

10. Nyalakan api unggun sambil nikmati pemandangan

Kegiatan berkemah biasanya dilengkapi dengan menyalakan api unggun. Wisatawan bisa melakukannya di Puncak Halimun Camp.

Kendati demikian, mereka hanya bisa menyalakan api unggun di ujung-ujung area kemah dan bukan di tengah.

“Untuk tempat bakar, akan dibantu dibuat lingakaran tanahnya saja. Rumput nanti diangkat supaya tidak terbakar. Tidak boleh di tengah area karena di gunung anginnya yang bahaya bisa ke sana ke sini,” kata Jack.

Jika ingin menyalakan api unggun namun tidak memiliki kayu, kamu bisa membeli seikat kayu dengan harga Rp 20.000.

11. Lihat elang Jawa

Selain bisa mendengar Owa Jawa, Jack menuturkan bahwa wisatawan juga bisa melihat elang Jawa. Mereka biasanya terlihat di area gardu pandang di Camp Pangrango.

“Elang muncul siang, beberapa kali terlihat. Mereka berkeliling di area itu tapi tidak setiap hari,” ungkap dia.

Harga tiket masuk Puncak Halimun Camp

Puncak Halimun Camp berlokasi di Jalan Veteran Cipare, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Lokasinya hanya dua kilometer dari Kopi Daong.

Mereka buka setiap hari biasa pukul 07:00-18:00 WIB, dan akhir pekan pada 07:00 WIB hingga malam hari.

Harga tiket masuknya saat ini adalah gratis apabila hanya berkunjung untuk melihat-lihat pemandangan.

“Kami pikir memang sekarang tidak banyak (spot foto) yang ada di Puncak Halimun Camp. Wisatawan yang dapat untuk melihat-lihat saja tidak kami ambil tiket. Setiap pengunjung yang datang dan pulang hari itu juga, tidak menginap, gratis,” tutur Jack.

Harga camping di Puncak Halimun Camp adalah Rp 25.000 per orang untuk yang membawa peralatan sendiri. Nominal sudah termasuk tiket masuk, air keran untuk masak, dan gratis parkir kendaraan dan helm.

Sementara untuk campervan, harga sewa areanya adalah Rp 45.000 per mobil dan tiket masuk Rp 25.000 per orang.

Jika tidak memiliki peralatan kemah, ada Paket Ceria Rp 300.000 per empat orang termasuk tenda, kompor portable, selimut atau sleeping bag, matras, tiket masuk, alat masak, dan air keran untuk masak.

Lalu nominal tersebut juga termasuk gratis satu kaleng gas kompor portable, gratis parkir kendaraan dan penitipan helm, serta gratis air mineral satu liter.

Untuk yang datang bertiga, ada paket Rp 250.000 dengan kelengkapan yang sama dengan Paket Ceria.

“Untuk One Day Trip, itu untuk kegiatan-kegiatan. Misal ada tamu yang kegiatannya seharian untuk outbound dan pulang sore hari. Untuk grup yang ingin beraktivitas di luar ruangan seharian penuh. Biasanya grup minimal 30 orang, harga menyesuaikan,” pungkas Jack.

Apabila ingin mengetahui lebih lanjut, kamu bisa mengikuti akun Instagram @puncak_halimuncamp atau menghubungi WhatsApp Jack +62812-1838-4002.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/09/170700027/11-kegiatan-wisata-di-puncak-halimun-camp-bisa-dengar-suara-owa-jawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke