Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Menarik Kota Baku, Tempat Tanding Wales Vs Swiss di Euro 2020

KOMPAS.com - Euro 2020 telah resmi dimulai dengan laga antara Italia melawan Turki di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Sabtu (12/6/2021).

Selanjutnya, ada laga antara Wales melawan Swiss yang berlangsung di Stadion Olimpiade Baku, Kota Baku, Azerbaijan pukul 20.00 WIB. Laga berkesudahan dengan skor 1-1. 

Baku, yang merupakan ibu kota dari Azerbaijan menjadi salah satu tuan rumah Euro 2020. Melansir dari Kompas.com, Selasa (1/6/2021), total ada 11 kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Euro 2020.

 Tidak hanya Kota Roma, saat ini perhatian dunia juga sedang tertuju ke Kota Baku dengan pertandingan-pertandingan yang akan segera digelar di sana.

Kota Baku terletak di tepi Laut Kaspia, kota terbesar di wilayah Kaukasus itu meliputi area seluas 830 mil persegi dan memiliki populasi 2.262.600 orang.

Melansir dari Worldatlas.com, kota ini terdiri dari dua bagian utama. Pusat Kota dan Kota Dalam dan termasuk kota tertua di Timur. Baku memiliki budaya dan sejarah yang begitu kaya karena permukiman manusia di daerah tersebut berasal dari Zaman Batu.

Berikut lima fakta menarik tentang kota Baku seperti dilansir dari Standard.co.uk:

1. Kota Angin

Kota Baku disebut juga sebagai kota angin. Hal itu lantaran angin yang bertiup sepanjang tahun di kota tersebut berasal dari bagian utara dan selatan negara tersebut.

Nama Kota Baku sendiri ternyata berasal dari bahasa persia kuno yang berarti 'angin kencang'.

2. Ibu kota dengan letak terendah di dunia

Kota Baku dinobatkan sebagai ibu kota dengan letak geografis terendah di dunia lantaran posisinya berada pada 28 meter di bawah permukaan laut.

Letak geografis kota ini pun memengaruhi iklim di sana. Kota Baku memiliki dua iklim, yaitu musim panas yang kering dan musim dingin yang sejuk dan basah.

3. Kota terbesar di wilayah Kaukasus dan terbesar di Laut Kaspia

Baku adalah kota yang cukup besar di wilayah Kaukasus meliputi area seluas 830 mil persegi dengan populasi lebih dari 2 juta masyarakat.

Hal ini tidak hanya menjadikannya sebagai kota terbesar di Kaukasus (yang mencakup ibu kota Georgia Tbilisi dan ibu kota Armenia Yerevan), tetapi juga merupakan pusat kota terbesar di tepi Laut Kaspia.

Pelabuhan laut kota Baku juga merupakan yang terbesar di Laut Kaspia. Bursa sahamnya merupakan yang terbesat di kawasan ini. Kota ini juga dikatakan sebagai salah satu kota penghasil industri minyak dengan ladang minyak lepas pantai dan darat terbesar.

4. Tempat bagi Little Venice

Kota Baku merupakan tempatnya little venice atau sebuah jalur perairan. Pada tahun 1960-an, manusia membuat jalur air buatan di jalan raya kota Baku yang kini disebut sebagai Little Venice.

Little Venice tersebut dirancang untuk wisata bagi kota kecil yang terdiri dari sejumlah pulau berbeda dengan toko-toko, restoran, dan tempat hiburan yang dihubungkan oleh saluran air dan jembatan. Kemudian pada 2012, little venice diperluas menjadi 10.000 meter persegi.

5. Memiliki arsitektur aneh dan museum yang didedikasikan untuk Carpets

Kota Baku juga memiliki sejumlah bangunan modern yang merupakan bukti kecintaannya pada arsitektur yang luar biasa.

Adapun, bangunan modern tersebut di antaranya Menara Api (tiga gedung pencakar langit yang dirancang agar terlihat seperti api), Menara Azersu, dan menara SOFAZ.

Selain bangunan modern, di sana juga terdapat Pusat Kebudayaan Heydar Aliyev yang dirancang oleh Zaha Hadid (yang tidak memiliki sudut tajam). Ada pula Museum Karpet Azerbaijan yang dirancang agar terlihat seperti karpet digulung.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/13/073100627/5-fakta-menarik-kota-baku-tempat-tanding-wales-vs-swiss-di-euro-2020

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke