KOMPAS.com - Kawasan obyek wisata Rowo Jombor di Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah akan segera memasuki tahap revitalilasi.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Budaya Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Dispudparpora) Klaten Sri Nugroho.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil sosialisasi, rencana penataan kawasan obyek wisata tersebut akan dimulai pada 16 Juli 2021 mendatang.
"Revitalisasi dilakukan pemerintah provinsi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sampai dengan selesai yaitu tanggal 20 Desember 2021," ujar Sri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Warung apung dan keramba perlahan akan dipindahkan
Terkait hal itu, ia juga menyampaikan bahwa para pengguna Rowo Jombor seperti para pemilik warung apung, pengelola keramba diberikan batas waktu satu bulan untuk mempersiapkan pengosongan tempat dan pindah ke darat.
Namun, pengelola keramba meminta agar diberikan waktu lebih lantaran 250 ton benih di Rowo Jombor belum panen sampai saat ini.
Dalam hal ini, Sri juga mengungkapkan bahwa pemerintah tidak memberikan kompensasi biaya untuk pengosongan tempat maupun perpindahan.
"Untuk spot atau titik lokasinya akan diinformasikan lebih lanjut. Sementara pengosongan lahan dilakukan masyarakat sendiri. Batas keramba 5 persen dan masyarakat keramba menginginkan waktu karena 250 ton benih ikan belum memasuki masa panen," ucap Sri.
Selain warung apung dan keramba, penutupan juga berlaku untuk operasional perahu atau getek dan pedagang kaki lima. Sebab, akan ada pembangunan dermaga di sana.
Adapun, sosialisasi rencana penataan kawasan obyek wisata Rawa Jombor ini diadakan pada Rabu (16/6/2021) di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten.
Kegiatan tersebut diikuti para pengelola warung apung, keramba, perahu atau getek, pedagang kaki lima, tukang parkir dan warga sekitaran kawasan obyek wisata tersebut.
Turut hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Klaten Sri Mulyani, perwakilan dari pemerintah provinsi, BBWS, camat, dan kepala desa.
Dalam sosialisasi itu Sri Mulyani menjawab pertanyaan masyarakat Rawa Jombor mengenai kebijakan revitilasasi terhadap kawasan wisata waduk tersebut.
Ia menjelaskan bahwa fungsi utama dari Rowo Jombor di Desa Krakitan, Bayat adalah untuk konservasi air dan irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Bayat dan Cawas.
Melansir dari Kompas.com, sebelumnya rencana revitalisasi kawasan wisata Waduk Rowo Jombor memang sudah dicanangkan sejak lama.
Namun, Sri mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu adanya tim sosialisasi dari Pemerintah Provinsi. Baru setelah itu sosialisasi soal penataan warung apung akan dimulai, dan perlahan mulai memindahkan warung apung ke daratan.
Rencana Revitalisasi Rowo Jombor Klaten tahun 2021
Selain penataan warung apung, adapun Sri menjelaskan beberapa rencana pelaksanaan revitalisasi Waduk Rowo Jombor di tahun 2021, di antaranya:
1. Pembangunan Plaza Kuliner dengan total anggaran Rp 6 miliar, dan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah sekitar Rp 13 miliar.
2. Penurunan elevasi untuk memulai revitalisasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
3. Pembuatan pedestrian dan talud keliling Rowo Jombor dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar dari kementerian PUPR yang diberjakan oleh BBWS.
4. Pengerukan sedimen Rawa Jombor. Pembangunan pelabuhan di dua lokasi, di bagian barat dan timur kawasan Waduk Rawa Jombor dari BBWS.
5. Pembangunan rumah UPB O&P (BBWS).
6. Penggantian pintu air intake Rowo Jombor (BBWS).
7. Penanganan longsoran intake terowongan (BBWS).
8. Bantuan desa wisata di Krakitan sebesar Rp 100 juta dari APBD Provinsi.
9. Bantuan desa wisata di Jomboran Rp 100 juta dari APBD Provinsi.
https://travel.kompas.com/read/2021/06/18/160400927/wisata-rowo-jombor-klaten-akan-direvitalisasi-mulai-16-juli-2021