Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PHRI Yogyakarta Minta Ada Solusi Jika Lockdown Diterapkan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemda memberi solusi solusi andai nantinya wacana lockdown benar-benar diterapkan.

Hal itu mengingat pelaku usaha di bidang hotel dan restoran harus tetap mengeluarkan biaya operasional.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan bahwa pemerintah harus menyiapkan solusi yang ditujukan untuk para pelaku usaha andai lockdown benar-benar diterapkan di DIY.

“Lockdown bila diterapkan, pemerintah harus bisa memberikan solusi bagi kita pelaku usaha, terutama hotel,resto agar tetap bisa bertahan dalam membiayai operasionalnya,” kata dia, Minggu (19/6/2021).

Deddy menambahkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat merupakan kunci dari pencegahan penularan Covid-19.

“Jangan sampai ekonomi kita terhambat lagi karena kebijakan-kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dan mendadak. Memperketat prokes adalah kunci agar kesehatan dan ekonomi bisa berjalan sejalan,” kata dia.

Ia menambahkan wacana lockdown yang disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuat wisatawan yang berencana mengunjungi Yogyakarta dan sekitarnya membatalkan niatnya.

"Tambahan, saat ini berita itu sudah menyebar kemana2 dan banyak yg menanyakan kebenaran itu, bahkan ada yang cancel," ujar Deddy.

Hal tersebut sangat merugikan pihaknya yang saat genting cash flow malah dihadapkan dengan situasi sulit semacam itu. Pihaknya pun akhirnya selalu jadi korban.

Hingga saat ini pihaknya belum diajak berunding bersama membahas bagaimana solusi untuk perkembangan ekonomi di Yogyakarta jika lockdown benar-benar diterapkan.

"PHRI juga tidak diminta pertimbangan. Dari sisi ekonomi juga harus dilibatkan agar ada solusi yang baik," sambung dia.

Wacana lockdown di Yogyakarta

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka opsi menerapkan lockdown.

Sebab, dalam dua hari terakhir, kasus Covid-19 mencapai lebih dari 1.000 kasus.

Menurut Sultan, Lockdown merupakan pilihan terakhir untuk menekan kasus Covid-19, mengingat saat ini DIY telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

“Kita kan sudah bicara mengontrol di RT, RW, kalau gagal terus arep ngopo meneh (kalau gagal terus mau apalagi). Kita kan belum tentu bisa cari jalan keluar, yo satu-satunya cara ya lockdown total kan gitu,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/2021).

https://travel.kompas.com/read/2021/06/19/123157727/phri-yogyakarta-minta-ada-solusi-jika-lockdown-diterapkan

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

Hotel Story
Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Hotel Story
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Travel Update
Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Travel Update
Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Travel Update
Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jalan Jalan
Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Jalan Jalan
Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Travel Update
Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Jalan Jalan
Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Travel Update
Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Travel Tips
8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

Jalan Jalan
5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

Travel Tips
Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke