Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Skenario Penyambutan Turis Asing di Bali jika Sudah Memungkinkan

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan standard operational procedure (SOP) penerimaan wisatawan mancanegara (wisman) jika Bali sudah diizinkan untuk menerima mereka kembali.

“Mulai dari wisatawan, skenarionya akan mendarat di Ngurah Rai, dokumen apa saja yang diperlukan, syarat-syarat masuknya seperti apa, penanganan di bandara, sudah disiapkan SOP-nya termasuk protokol kesehatan yang disiplin dan diawasi,” kata dia.

Pernyataan itu Putu sampaikan dalam Talk Show Online World Tourism Day Bali Series bertajuk “Reviewing Bali Hospitality Industry in the Gate Opening”, Selasa (27/7/2021).

Jika Bali sudah diberi lampu hijau untuk menerima wisman kembali, sambung dia, mereka tidak langsung menerima kunjungan dari semua negara.

“Kalau pada saatnya diumumkan Bali buka perbatasan, kita belum bisa buka untuk seluruh negara. Pilih negara-negara yang penularan Covid-19-nya rendah,” kata Putu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut skenario penyambutan wisman yang Kompas.com rangkum berdasarkan paparan Putu:

Skenario penyambutan kembali wisman di Bali

  • Wisman yang boleh liburan ke Bali

Putu mengatakan, wisman yang diizinkan ke Bali hanya mereka yang sudah tiba dari negara dengan risiko penularan Covid-19 yang rendah.

Selain itu, mereka juga wajib telah divaksinasi Covid-19 lengkap dan harus membawa surat keterangan bebas Covid-19. Mereka juga harus registrasi e-HAC.

  • Persiapan sebelum terbang ke Bali

Dalam persiapan sebelum terbang ke Bali, saat mempersiapkan visa kunjungan, para wisman harus sudah mengantongi asuransi yang mencakup penanganan Covid-19.

“72 jam sebelum naik pesawat, dites lagi apakah bebas Covid-19,” kata Putu.

  • Tiba di Bali

Setibanya di Bali, menurut alur yang ditampilkan Putu dalam webinar, para wisman akan diperiksa suhu tubuhnya.

Jika memiliki suhu lebih dari 37,3 derajat Celcius, mereka akan melalui pemeriksaan lanjutan pada ruang khusus. Apabila bergejala Covid-19, mereka akan diarahkan ke rumah sakit.

Sementara untuk yang tidak bergejala, serta wisman yang suhunya di bawah 37,3 derajat Celcius, mereka dapat melanjutkan perjalanan ke bagian pemeriksaan dokumen dan e-HAC.

“Setelah mendarat, di-swab lagi oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Ditunggu hasilnya 24 jam,” jelas Putu.

Lalu mereka akan diarahkan ke bagian Imigrasi, mengambil bagasi, melalui pemeriksaan bea cukai, dan dijemput oleh transportasi khusus yang telah disiapkan menuju hotel karantina yang telah mereka pesan. Hotel karantina berlokasi di zona hijau Bali, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.

  • Karantina di hotel

Selama berada di hotel karantina, wisman diimbau tetap berada di dalam kamar hingga hasil tes di bandara keluar.

Apabila hasilnya positif, mereka akan diarahkan ke rumah sakit yang telah ditunjuk. Lokasinya masih berada di zona hijau Bali.

Sementara untuk yang hasilnya negatif, mereka diwajibkan karantina 5x24 jam sebelum tes PCR lagi dan melanjutkan perjalanan jika hasilnya negatif. Untuk hasil positif, mereka akan diarahkan ke rumah sakit.

Namun sebelum bisa melanjutkan perjalanan, bagi yang hasil tesnya negatif, mereka akan diberikan surat clearance dari KKP.

  • Perawatan di rumah sakit*

Salah satu syarat bagi para wisman untuk wisata di Bali jika perbatasan telah dibuka adalah memiliki asuransi perjalanan yang mencakup Covid-19.

Adapun, hal tersebut kata Putu berlaku untuk membayar biaya pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit jika hasil tes mereka positif Covid-19.

“Persiapan kita, yang datang adalah yang membawa asuransi Covid-19. Kalau terpapar Covid-19, biaya seluruhnya ditanggung yang bersangkutan,” jelas Putu.

Ia melanjutkan, ada fasilitas kesehatan yang disiapkan di green zone. Di Sanur, ada Mandara (Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara).

Kemudian di Ubud, ada RS Sanjiwani. Demikian juga di Nusa Dua, ada rumah sakit swasta yang telah ditunjuk untuk menangani atau ikut bertanggung jawab,” sambung dia.

Putu melanjutkan, fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit hingga tenaga kesehatan yang telah ditunjuk sudah tersedia di zona hijau.

  • Bebas jalan-jalan di zona hijau

Putu mengatakan, setelah lima hari karantina dan hasilnya negatif, para wisman dipersilakan untuk pindah ke hotel lain di zona hijau yang telah tersertifikasi CHSE.

Tidak hanya itu, mereka juga bebas untuk mengunjungi deretan tempat wisata bersertifikasi CHSE yang ada di dalam zona hijau.

“Ini yang kita inginkan. Bahkan kalau bisa nanti tidak perlu karantina kalau sudah vaksin dua kali. Prinsip-prinsip seperti ini akan dilakukan sama bagi warga Bali yang keluar Indonesia (dan kembali ke Tanah Air),” pungkas Putu.

https://travel.kompas.com/read/2021/07/27/160400327/ini-skenario-penyambutan-turis-asing-di-bali-jika-sudah-memungkinkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke