Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Hotel di NTB Tutup Gara-gara PPKM Darurat

KOMPAS.com – PPKM Darurat atau Level 1- 4 telah diterapkan pemerintah Indonesia sejak 3 Juli 2021 di Jawa, Bali, dan sejumlah daerah lainnya hingga 2 Agustus mendatang.

Adapun, kebijakan tersebut merupakan upaya untuk membatasi mobilitas masyarakat guna menekan laju penyebaran Covid-19.

Meski setuju akan hal tersebut, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat (IHGMA NTB) Ernanda A. Dewobroto tidak menampik bahwa PPKM Darurat membuat banyak hotel di NTB tutup.

“Di NTB selama PPKM yang tutup banyak, tapi data pasti tidak punya karena ada yang buka sebentar lalu tutup lagi,” ungkapnya, Rabu (28/7/2021).

Namun Ernanda melanjutkan, tutupnya banyak hotel di NTB bukan hanya karena pandemi Covid-19 tetapi juga karena gempa yang sempat terjadi di sana pada 2018.

Sejak saat itu, sambungnya, industri perhotelan NTB belum sepenuhnya bangkit. Saat mulai bangkit sepanjang 2019, pandemi langsung melanda.

“Baru mulai bangkit, dihajar Covid-19. Jadi dua kali kita kena pukulan,” tutur dirinya.

Ernanda mengatakan, hanya separuh anggota IHGMA NTB yang masih bertahan sejak PPKM Darurat diterapkan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan membanting harga penginapan.

“Kalau sekarang yang bertahan dari total anggota mungkin hanya separuh. Strategi banting harga pasti ya banyak yang sudah lakukan, tapi itu juga enggak menolong,” ungkapnya.

Namun, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh lantaran sebagian besar tamu yang menginap di NTB datang dari Jawa dan Bali—yang mana saat ini tengah menerapkan PPKM Darurat.

Selain menurunkan harga penginapan, Ernanda menuturkan bahwa setiap properti telah menyiapkan strategi masing-masing untuk bertahan saat ini, dan nanti jika PPKM Darurat diperpanjang.

“Ada yang terapkan pengurangan jumlah hari kerja, tutup, dan banyak lagi. Bervariasi. Kalau pengusaha hotel, mereka akan wait and see. Untuk karyawan, banyak yang banting setir untuk usaha sendiri,” jelas Ernanda.

“Kalau mereka, katakanlah dirumahkan, mereka akan melakukan apa saja (untuk bertahan). Mayoritas mencoba usaha kuliner,” imbuh dia.

https://travel.kompas.com/read/2021/07/29/161200527/banyak-hotel-di-ntb-tutup-gara-gara-ppkm-darurat

Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke