Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Si Dewi Sintal, Program Promosi Desa Wisata di Gunungkidul Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengenalkan program promosi desa wisata bernama Si Dewi Sintal atau Sinergi Desa Wisata Promosi melalui Media Digital. 

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, pihaknya menginisiasi program tersebut saat penutupan kawasan wisata yang rencananya berlangsung hingga 16 Agustus 2021.

Ia menambahkan, program tersebut bertujuan untuk mempromosikan kawasan wisata melalui media sosial, termasuk edukasi dan informasi.

Program ini juga sekaligus untuk mengisi kegiatan para pelaku wisata yang saat ini tengah terhenti sementara.

  • Pendapatan Gunungkidul Berpotensi Hilang Rp 5 Miliar akibat Tempat Wisata Tutup
  • PPKM Diperpanjang, Pengunjung Nekat ke Pantai Gunungkidul Makin Banyak
  • Dinas Pariwisata Gunungkidul: Lebih dari 7.000 Pelaku Wisata Terdampak PPKM

Pihaknya berharap, saat dibuka kembali nanti, kawasan wisata tersebut akan kembali dilirik wisatawan yang tengah berlibur. 

"Saat vakum seperti saat ini bisa digunakan untuk persiapan (jika nantinya boleh dibuka). Sekaligus mendorong pengelola untuk secara aktif mengembangkan destinasinya," ucap Harry saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (13/8/2021).

Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, desa wisata merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini karena desa wisata menjadi bagian pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. 


Bentuk partisipasi pengelola wisata di program Si Dewi Sintal

Harry berharap, melalui program tersebut, para pengelola tempat wisata bisa membuat berbagai konten menarik berupa poster, foto, dan video. 

Mereka juga bisa mengadakan webinar atau digital tour (wisata digital) di kawasan desa wisata, serta membuat sistem reservasi daring dan pendataan wisatawan. Selain itu, mereka dapat memasarkan produk desa wisata secara digital dan menerapkan transaksi non-tunai atau cash. 

"Selama ini belum bareng semuanya, yakni memanfaatkan digital untuk pengembangan destinasinya," ucap Harry.

  • Masih PPKM, Petugas Putar Balik Kendaraan Wisatawan yang Nekat Datang ke Gunungkidul
  • Belum Dapat Bantuan Selama Tutup, Pelaku Wisata Gunungkidul Berharap Ada Solusi
  • Wisata Tutup Selama PPKM, Pemkab Gunungkidul Rencanakan Revisi Target Kunjungan

Sementara itu, Pelaksana Program Si Dewi Sintal, Kasi Promosi dan Informasi, Purnomo Sumardamto, menjelaskan bahwa implementasi program si Dewi Sintal berwujud pelatihan dan pendampingan kepada pengelola desa wisata, khususnya bagian admin media sosial. 

Mereka dapat berlatih mengelola media sosial yang baik dan membuat konten yang menarik.

Menurut Damto, sapaannya, pada tahap awal ini sasaran Si Dewi Sintal adalah 12 desa wisata yang telah ditetapkan melalui SK Bupati Gunungkidul.

Adapun 12 desa wisata yang dimaksud adalah Desa Wisata Girisuko, Mulo, Pampang, Kampung, Putat, Ngalang, Beji, Nglanggeran, Pacarejo, Ngestirejo, Bleberan, dan Umbulrejo.

Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan pada tanggal 6 - 13 Agustus 2021 di desa wisata masing-masing.

"Impelentasi dan monitoring akan dilaksanakan sampai akhir bulan Agustus 2021," ucap Damto.


Persiapan saat dibuka kembali nanti

Ketika disinggung mengenai persiapan jika nantinya kawasan wisata sudah boleh dibuka kembali, Harry mengatakan persiapan sumber daya manusia adalah yang utama.

Salah satu bentuknya adalah vaksinasi terhadap semua pengelola karena sejumlah destinasi wisata di Indonesia telah mewajibkan pengunjung untuk divaksinasi terlebih dahulu.

"Seandainya kebijakan tersebut (wajib vaksin untuk pengunjung) dilakukan di sini kan teman-teman pelaku wisata sudah divaksin," kata Harry.

https://travel.kompas.com/read/2021/08/13/143517927/si-dewi-sintal-program-promosi-desa-wisata-di-gunungkidul-yogyakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke