Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rempah dan Potensi Wisata Kesehatan Indonesia yang Melimpah

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi untuk semakin mengembangkan wisata kesehatan, salah satunya rempah.

“Rempah-rempah alami Indonesia bermanfaat untuk perawatan tubuh, kecantikan, pengobatan, dan terapi,” kata Sandiaga dalam Grand Opening Indonesia Wellness Tourism International Festival 2021 secara virtual pada Rabu (1/9/2021).

Menurut dia, meski wellness tourism atau wisata kesehatan Indonesia tertinggal dari negara lain, masyarakat tidak perlu berkecil hati.

itu karena Indonesia kaya akan alam dan budaya, sehingga justru harus membuat masyarakat semangat untuk bergerak bersama dalam mengembangkan wisata kesehatan di Tanah Air.

“Wisata kesehatan dapat menjadi alternatif liburan selain solo traveling, tur virtual, dan staycation,” tutur dia.

Potensi yang melimpah, tapi...

Senada dengan Sandiaga, Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf Alexander Reyaan tidak menampik bahwa Indonesia memiliki banyak potensi untuk mengembangkan wisata kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, berdasarkan analisis internal pihaknya, dia menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga kekuatan yang dimiliki Indonesia.

“Kami identifikasi ada tiga kekuata. Tapi, di masing-masing kekuatan ada kelemahan. Kekuatan pertama adalah Indonesia punya beragam rempah. Ini tidak bisa dipungkiri lagi, sejarah mencatat itu semua,” ujar Alex.

Meski demikian, lanjutnya, limpahan rempah Nusantara masih belum diangkat sebagai produk wisata kesehatan secara maksimal.

Menurut Alex, rempah-rempah Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai produk perawatan tubuh dan kecantikan, serta aroma terapi.

Guna memaksimalkan potensi rempah sebagai produk wisata kesehatan, hal ini membutuhkan riset lebih lanjut dan andil dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta mereka yang terlibat dalam asosiasi dan industri.

“Butuh reset and development, bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi rempah menjadi wisata kebugaran,” lanjut dia.

Pengetahuan lintas generasi soal keseimbangan tubuh

Kekuatan kedua yang dimiliki oleh Indonesia dalam wisata kesehatan adalah pengetahuan lintas generasi seputar keseimbangan tubuh.

“Leluhur Indonesia punya pengetahuan atas keseimbangan tubuh antara pikiran dan jiwa, salah satunya tercatat di relief Candi Borobudur,” ungkap Alex.

Selanjutnya, pengetahuan akan keseimbangan tubuh juga terdapat di naskah-naskah lontar di Bali dan manuskrip era Mataram Islam.

Meski sudah ada sejak dahulu kala, potensi ini menurut Alex kurang dikembangkan lantaran pengetahuan kesehatan secara menyeluruh (holistic wellness) Nusantara belum digunakan sebagai referensi pengembangan wisata kesehatan.

“Pengetahuan holistic wellness belum sepenuhnya digunakan sebagai referensi. Belum mengangkat kearifan lokal, sejarah kita belum diangkat menjadi pengembangan wisata kesehatan,” jelas Alex.

Keragaman etnik dan produk spa yang beragam

Kekuatan terakhir yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan wisata kesehatan adalah keberagaman bumi, hayati, dan etnik yang menurut Alex sangat luar biasa.

Melansir Kompas.com, Jumat (19/6/2020), keberagaman etnik Indonesia berarti Nusantara memiliki suku bangsa dan budaya yang beragam mencakup rumah adat, pakaian adat, dan tarian adat.

Ketua Umum Wellness and Health Entrepreneur Association (WHEA) Agnes Lourda Hutagalung dalam kesempatan yang sama mengatakan, terdapat 15 etno-wellness yang sudah dirangkai.

“(Beberapa etno-wellness di Indonesia ada khas) Betawi, peranakan di pesisir Semarang, Jawa, kemudian Bali. Lalu dari NTT dengan (minyak) Cendananya, Batak, Minangkabau, Banjar, Dayak, Bugis, Minahasa, Maluku, dan Papua,” ujar Agnes.

Dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (22/3/2018), pada saat itu Agnes menjelaskan bahwa etno-wellness adalah perawatan spa yang digali dari budaya Indonesia.

Dirinya menjelaskan, etno-wellness terdiri dari penggunaan rempah, teknik pijatan, dan cara perawatan yang berbeda khas masing-masing daerah.

Dalam pengembangan etno-wellness, Agnes yang sekaligus menjabat sebagai pemilik Gaya Spa Wellness menjelaskan, hal itu dilakukan dengan bantuan para ahli Antropologi.

“Potensi keberagaman bumi, hayati, dan etnis belum dimaksimalkan menjadi bagian dari pengemasan produk wisata kebugaran Indonesia,” pungkas Alex.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/03/140200927/rempah-dan-potensi-wisata-kesehatan-indonesia-yang-melimpah

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aturan Baru Turis Asing Tak Pengaruhi Jumlah Wisatawan ke Badung, Bali

Aturan Baru Turis Asing Tak Pengaruhi Jumlah Wisatawan ke Badung, Bali

Travel Update
Aturan Larangan Naik Gunung di Bali Masih dalam Tahap Kajian

Aturan Larangan Naik Gunung di Bali Masih dalam Tahap Kajian

Travel Update
10 Tempat Liburan Sekolah di Surabaya yang Seru, Bisa Ajak Teman

10 Tempat Liburan Sekolah di Surabaya yang Seru, Bisa Ajak Teman

Jalan Jalan
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Omah Prahu 99, Spot Sunset di Tepi Waduk Cengklik Boyolali

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Omah Prahu 99, Spot Sunset di Tepi Waduk Cengklik Boyolali

Travel Tips
Festival Pantai Takari di Bangka, Ada Lomba Mengais Kerang Bambu, Cipta Suvenir, hingga Zumba

Festival Pantai Takari di Bangka, Ada Lomba Mengais Kerang Bambu, Cipta Suvenir, hingga Zumba

Travel Update
Syarat Terbaru Naik KA usai Wajib Masker Dicabut, Apakah Berubah?

Syarat Terbaru Naik KA usai Wajib Masker Dicabut, Apakah Berubah?

Travel Update
Rute ke Omah Prahu 99 Boyolali, Spot Sunset Keren di Tepi Waduk Cengklik

Rute ke Omah Prahu 99 Boyolali, Spot Sunset Keren di Tepi Waduk Cengklik

Travel Tips
5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl

5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl

Travel Update
Sandaran Tangan Kursi Tengah Pesawat Buat Siapa? Ada Etikanya

Sandaran Tangan Kursi Tengah Pesawat Buat Siapa? Ada Etikanya

Travel Tips
5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

Jalan Jalan
Wings Air Terbang dari Pekanbaru keTanjungpinang PP per Juli 2023

Wings Air Terbang dari Pekanbaru keTanjungpinang PP per Juli 2023

Travel Update
Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Jalan Jalan
10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

Jalan Jalan
Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke