Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Insight Travel dari Pandemi

PANDEMI memang bisa bikin frustasi. Keluar was-was, tidak keluar pun senewen karena tak banyak bertemu manusia lain. Piknik jadi salah satu agenda yang jelas hilang pula selama pandemi.

Banyak cara dilakukan orang untuk bertahan menjaga kewarasan selama pandemi. Itu mulai dari lebih sering berdoa, mendadak punya hobi, jadi ingat baca buku, sempat pula berolahraga, sampai meditasi.

Namun, piknik tetap sesuatu yang terasa hilang. Tak heran, banyak orang menjadikannya "cita-cita" pertama untuk diwujudkan begitu situasi pandemi mereda dan memungkinkan untuk itu. 

Dari banyak tujuan piknik, destinasi di dalam negeri masih jadi pilihan utama. Ini setidaknya tergambar dari riset StratX yang digelar pada medio Juli 2021. 

Pilihannya mulai dari yang umum tanpa menyebutkan lokasi piknik idaman sampai spesifik seperti piknik di pantai.

Kabar baiknya, para responden juga masih membuka ruang untuk menjajal piknik ke tempat yang baru. Syaratnya, ada referensi dan informasi yang bisa meyakinkan mereka untuk itu.

Media massa online ternyata masih signifikan menjadi rujukan utama para pencari lokasi piknik selepas pandemi, setelah Instagram dan YouTube. 

5 Insight dari pandemi

Pandemi memang belum tampak tanda-tanda pasti akan segera usai. Namun, perbaikan situasi dan menjaga harapan adalah dua hal yang harus paralel dijalankan.

Perbaikan situasi itu mencakup pembatasan aktivitas untuk sementara waktu dan penegakan disiplin protokol kesehatan. Ikutannya, berbenah standar kebersihan dan kesehatan biar tidak kecolongan jadi penyebar dan lokasi penyebaran wabah.

Berbenah di tengah hantaman pandemi pun dapat dimaknai sebagai upaya menjaga harapan. Kita seperti diberi waktu jeda untuk itu karena toh tidak bisa juga melakukan banyak hal yang lain. 

Ada lima insight untuk dinamika dunia pariwisata dalam rangka menjaga harapan pandemi akan usai pada waktunya ini:

1. Wisata jarak dekat

Wisata jarak dekat diprediksi jadi kecenderungan prioritas masyarakat untuk mendapatkan liburan. Orang belum akan berani mengambil risiko besar seketika. Staycation bisa menjadi alternatif juga.

2. Surga-surga tersembunyi

Salah satu aturan dari protokol kesehatan, menjaga jarak aman, diprediksi akan jadi kebiasaan baru untuk masyarakat, termasuk untuk liburan.

Ini bisa dibaca juga akan ada perubahan paradigma dalam penentuan destinasi wisata. Wisata yang bisa menjamin jarak aman di antara sesama pelancong akan punya peluang lebih besar didatangi. Hidden gems punya peluang lebih besar. 

3. Protokol kesehatan ketat

Poin ini adalah salah satu perubahan yang signifikan. Kondisi kesehatan jadi syarat awal untuk seseorang bisa bepergian, termasuk saat menggunakan sarana transportasi publik.

Kemudahan akses untuk mengecek kondisi kesehatan pun lalu jadi kebutuhan, baik di tempat asal maupun di lokasi tujuan, termasuk destinasi wisata. 

4. Standar kebersihan

Kesehatan dan kebersihan sulit dipisahkan. Pandemi makin mengajarkan pula pentingnya soal kebersihan ini.

Karenanya, segala fasilitas di destinasi wisata butuh pembenahan untuk memastikan standar kebersihan yang bisa diterima oleh pelancong.

Semakin tinggi standar kebersihan yang tersedia, peluang pelancong menjadikannya pilihan akan semakin besar. 

5. Komunikasikan sejak sekarang

Referensi dan pengetahuan adalah ayam dan telur dalam kenyataan sehari-hari. Semakin banyak orang tahu berdasarkan referensi valid yang tersedia, peluang untuk menjadi pilihan pun semakin terbuka.

Ini berlaku pula untuk industri pariwisata. Sesuai hasil riset StratX, media massa online punya posisi signifikan untuk komunikasi ini, selain Instagram dan YouTube.

Kombinasi media komunikasi dengan racikan komposisi yang tepat tentu akan punya peluang memberi hasil lebih optimal pula.

Tak hanya soal destinasi, layanan, dan produk, masyarakat juga perlu informasi edukatif yang related dan relevan untuk rencana liburan mereka kelak.

Misal, informasi tentang persiapan tambahan yang harus dilakukan, perubahan tata-cara memasuki lokasi wisata, pun tips lain yang mempertebal rasa aman masyarakat ketika kelak berwisata lagi.

Semakin dalam tertancap informasi yang dihadirkan untuk diserap memori masyarakat, peluang untuk dingat sebagai rujukan dan plihan pun bakal ikut terangkat.

Masa sulit seperti pandemi ini memang terasa mencekik. Namun, menjaga harapan dan bersiap untuk masa depan rasanya akan lebih berguna daripada sekadar merutuki masa kini yang memang nyata sedang sulit. 

Seorang Rumi pun pernah berkata, "Saat kita melewati masa sulit, saat kita pikir tak bisa berlanjut semenit lagi pun, jangan menyerah. Ini justru saatnya keadaan akan berbalik."

Semoga harapan baik tetap bisa kita jaga bersama, dengan menjadikan ketidakpastian pandemi ini untuk bersiap dan berbenah, menyongsong masa depan yang semoga membaik dan makin baik.

Naskah: STRATX, KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

https://travel.kompas.com/read/2021/09/06/123600727/5-insight-travel-dari-pandemi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke