YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat wisata Watu Lumbung di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tengah menjalani persiapan untuk uji coba pembukaan kembali.
Dinas Pariwisata Bantul mendaftar tempat wisata tersebut di aplikasi PeduliLindungi.
"Sedang disiapkan dan mulai besok kita sudah siapkan untuk open visitor (menerima pengunjung) untuk stay dan pelayanan kuliner. Kita kan baru mau buka, kita kan setahun tidak buka. Mulai besok sudah kita komunikasikan, Sabtu-Minggu ada mahasiswa yang mau datang," kata pemilik Kampung Edukasi Watu Lumbung Boy Rifai saat dihubungi wartawan, Rabu (8/9/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui dan tidak ada lobi khusus ke pusat terkait pemilihan Watu Lumbung sebagai salah satu dari 20 tempat wisata di Pulau Jawa yang ikut uji coba.
Selama ini tempat wisata Watu Lumbung digunakan sebagai wisata edukasi.
"Aktivitas kita yang kita lakukan adalah edukasi. Jadi dengan adanya Istana Trigona dan adanya kuliner spesifik dijadikan referensi, dan yang pertama di Watu Lumbung sangat sehat atmosfernya jauh dari kerumunan," kata Boy.
Saat disinggung mengenai aplikasi PeduliLindungi, ia mengaku sudah mempersiapkannya.
"Hari ini baru dikirim oleh tim dari Departemen Kesehatan. Ini lagi komunikasi lagi terkait persyaratan," katanya.
"Karena ada kegiatan tanggal 13 (September) yaitu camp edukasi dari beberapa komunitas. Teknisnya, kita terima 80 orang atau lima rombongan dalam sehari. Itu sudah jumlah maksimal dari kita," lanjutnya.
Masih banyak tempat wisata yang bisa ikut uji coba
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul Annihayah mengatakan, pihaknya tidak mengetahui dasar dipilihnya Watu Lumbung oleh pemerintah pusat.
Menurutnya masih banyak tempat wisata di Bantul yang layak untuk dibuka saat PPKM Level 3 dibandingkan Watu Lumbung. Namun, dia menerima keputusan pemerintah pusat tersebut.
"Padahal yang sudah memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), seperti Mangunan dan Pantai Goa Cemara kenapa tidak diambil," ujar Annihayah.
Terkait kesiapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk tempat wisata, Annihayah mengaku pihaknya telah mengajukan ke pemerintah pusat.
"Ini teman-teman daftarkan tempat wisata kita untuk minta barcode agar bisa melayani. Nah itu belum bisa disetujui proses dari kami," ucapnya.
https://travel.kompas.com/read/2021/09/09/101400127/watu-lumbung-yogyakarta-ikut-uji-coba-pembukaan-siap-siap-terima-wisatawan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan