Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PeduliLindungi Jadi Masalah untuk Tempat Wisata Alam di Banyumas

KOMPAS.com – Penerapan aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu syarat pembukaan kembali tempat wisata selama masa PPKM di beberapa destinasi wisata.

Selain di Jakarta, syarat ini juga berlaku di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Salah satu tempat wisata di Banyumas yang sudah menerapkannya adalah Lokawisata Baturraden.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani mengatakan, PeduliLindungi wajib ada pada 42 tempat wisata yang saat ini tengah melalui proses verifikasi penerapan protokol kesehatan.

“Kesiapan menerapkan PeduliLindungi termasuk menjadi bagian dalam verifikasi,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

  • Lagi Hit di Baturraden, Foto di Antara Bunga Tulip dan Keliling Dunia
  • Banyumas Belum Izinkan Pentas Kembang Api di Tempat Wisata
  • Ini 5 Oleh-oleh Khas Banyumas yang Bisa Dibeli
  • Belum Dibuka, 42 Tempat Wisata di Banyumas Masih Lakukan Verifikasi Prokes

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut menjadi kendala tersendiri untuk beberapa tempat wisata. Terlebih tempat wisata berbasis alam.

Menurut Asis, permasalahannya terletak pada jaringan di tempat wisata yang menyulitkan pengelola untuk menerapkan PeduliLindungi, dan wisatawan untuk mengaksesnya.

“Karena tempat-tempat wisata di sini lebih banyak alam, PeduliLindungi itu terkendala sinyal. Lokawisata Baturraden bisa dibuka, tapi yang desa wisata, sebagian besar terletak di lokasi yang susah sinyal,” jelasnya.

Sejak tempat wisata di Banyumas diizinkan untuk dibuka kembali selama pandemi Covid-19 pada 2020, Asis mengatakan bahwa mayoritas sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal itu karena aturan seputar penerapan protokol kesehatan untuk pengelola, pengunjung, dan pedagang di sekitar lokasi wisata sudah tertera dalam Peraturan Daerah dan Surat Edaran Bupati Banyumas.

  • Resep Membuat Tempe Mendoan Khas Banyumas
  • 4 Makanan Khas Banyumas yang Wajib Dicoba
  • Ini Sudah Tradisi di Banyumas, Buka Puasa Menyantap Keong

Salah satu protokol kesehatan tersebut adalah pembatasan kunjungan wisatawan ke sebuah tempat wisata.

Sebagai contoh, jika tempat wisata A sudah memiliki 300 wisatawan, maka loket pembelian tiket masuk akan ditutup sehingga wisatawan ke-301 dan selanjutnya tidak bisa masuk, kecuali jumlah pengunjung di dalam sudah berkurang.

“Jadi kita sudah patuhi standar operasional prosedur protokol kesehatan, lalu verifikasi. Tinggal cek PeduliLindungi saja. Memang permasalahannya hampir 80 persen karena jaringan,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/23/093423927/pedulilindungi-jadi-masalah-untuk-tempat-wisata-alam-di-banyumas

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke