Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Makassar, Wisata Edukasi di Leang-Leang

KOMPAS.com - Kota Makassar di Sulawesi Selatan merupakan kota dengan beragam tempat wisata. Kota ini populer dengan tempat wisata Pantai Losari.

Namun tak hanya wisata pantai saja, Makassar juga menawarkan wisata kuliner dan wisata sejarah yang tak kalah menarik.

Untuk informasi, pada tahun 2019, Kota Makassar masuk 10 besar kota metropolitan di Indonesia. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/8/2019), peringkat tersebut menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berdasarkan populasi dan luas wilayah.

Apabila berencana menjelajahi tempat-tempat wisata di kota ini, Kompas.com telah merangkum itinerary atau rencana perjalanan di Kota Makassar yang bisa dicoba:

Hari pertama

Nasi Kuning Riburane

Nasi kuning yang cukup terkenal di Makassar adalah Nasi Kuning Riburane yang berlokasi di Jalan Riburane No.15, Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Dari pusat kota jaraknya sekitar 4 kilometer (km) dengan waktu tempuh 14 menit. Sedangkan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, jaraknya sekitar 19-22 km dengan durasi perjalanan hampir 40 menit. 

Warung makan ini sudah ada sejak tahun 1980-an dan menyajikan salah satu kuliner legendaris di Kota Makassar. Porsinya yang jumbo dengan berbagai pilihan lauk menjadi ciri khas nasi kuning di warung makan ini.

Pilihan lauk di antaranya adalah telur pindang rebus, paru goreng empuk, abon, dan sayur labu.

Meskipun harganya tergolong mahal, sekitar Rp 30.000 - Rp 59.000, namun isinya yang banyak sepadan dengan harganya. Nasi Kuning Riburane buka setiap hari pada pukul 07.00 - 13.00 Wita.

Benteng Rotterdam

Benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo ini berlokasi di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Jaraknya hanya 650 meter dari Nasi Kuning Riburane dan memakan waktu perjalanan selama dua menit saja.

Bentuk Benteng Rotterdam menyerupai seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Menurut situs Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, bentuknya yang unik merupakan filosofi Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun lautan seperti penyu

Di bagian atas bangunan, wisatawan dapat menikmati pemandangan dari atas ke dalam kompleks Rotterdam. Selain itu, wisatawan juga dapat menyaksikan pemandangan ke arah laut karena lokasi benteng yang berada di tepi pantai barat Kota Makassar.

Di kompleks benteng terdapat Museum La Galigo yang menyimpan banyak referensi tentang sejarah Makassar dan daerah lain di Sulawesi Selatan. Wisatawan yang berkunjung dapat mengenal lebih dalam lagi mengenai sejarah kota ini.

Benteng Rotterdam buka setiap hari pada pukul 09.00 - 18.00 Wita. Untuk menjelajahi kawasan benteng ini, wisatawan dikenakan tiket seharga Rp 5.000 per orang.

Masjid 99 kubah

Masjid unik ini berlokasi di Kawasan CPI, Kota Makassar. Jaraknya sekitar 4 km dari Benteng Rotterdam dengan waktu tempuh 15 menit.

Sesuai dengan namanya, masjid ini memiliki puluhan kubah yang ukurannya beragam. Mulai dari kubah yang kecil hingga besar menghiasi bagian atas masjid. Warna merah, oranye dan kuning mendominasi masjid ini.

Masjid ini dapat menampung sekitar 13.000 jemaah. Terdapat tiga bagian yang dapat digunakan untuk ibadah, salah satunya adalah pelataran suci yang dapat memuat 8.190 jemaah.

"Di masjid 99 Kubah wisatawan dapat menikmati sunset (matahari terbenam) di Kota Makassar sembari berfoto-foto dengan model anjungan yang cukup modern," ucap Tour Leader Makassar, Hermansyah Dj, saat diwawancara pada Rabu (22/09/21).

Masjid 99 Kubah buka setiap hari pada pukul 04.00 - 23.00 Wita. Wisatawan yang berkunjung tidak dipungut biaya, alias gratis.

Pantai Losari

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Penghibur, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

Jaraknya hanya 1,7 km dari Masjid 99 Kubah dengan waktu tempuh tujuh menit.

Pantai ini memiliki beberapa anjungan yang dinamakan berdasarkan suku yang ada di Makassar, seperti Anjungan Bugis, Anjungan Toraja, hingga Anjungan Mandar. Setiap anjungan menampilkan ciri khas masing-masing suku.

Wisatawan juga dapat berburu foto di kawasan Pantai Losari. Latar foto utama pastinya adalah pemandangan laut yang indah, terutama saat matahari terbenam.

Kawasan ini juga memiliki sejumlah patung yang menggambarkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan yang dapat dijadikan obyek foto.

Meskipun pemandangan Masjid 99 Kubah dapat dilihat dari pantai ini, Pantai Losari juga memiliki masjid ikonik yaitu masjid terapung Amirul Mukminin.

Pantai Losari buka setiap hari selama 24 jam. Wisatawan yang berkunjung tidak dikenakan tiket masuk.


Hari kedua

Pallubasa Onta

Salah satu warung makan yang menjual makanan khas Makassar, yaitu Pallubasa, adalah Pallubasa Onta.

Warung makan ini berlokasi di Jalan Onta Lama No. 103, Mandala Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Jaraknya sekitar 22-24 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dengan waktu tempuh hampir 45 menit. 

Pallubasa adalah makanan khas Makassar yang terbuat dari daging atau jeroan sapi. Kuahnya berwarna pekat dan gelap dan dicampur dengan kelapa parut yang disangrai.

Wisatawan dapat mencicipi cita rasa Pullabasa yang khas di warung makan ini. Pallubasa Onta buka setiap hari pada pukul 09.00 - 22.00 Wita.

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang adalah kawasan pegunungan karst yang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Jaraknya hampir 50 km dari pusat kota dengan waktu tempuh 1 jam 8 menit.

Daya tarik utama Desa Rammang-Rammang adalah pemandangan bukit-bukit karst atau kapur yang menjulang tinggi. Pemandangan ini dipercantik dengan sungai dan persawahan yang asri. Di pagi hari, kawasan ini diselimuti oleh kabut.

Wisatawan juga dapat menyusuri Sungai Pute sembari menikmati pemandangan tanaman bakau, pepohonan nipah, dan bukit karst di kiri dan kanannya. Sembari berperahu, mereka juga dapat berfoto dengan latar pemandangan tersebut.

Selain mengapresiasi keindahan alam di kawasan Rammang-Rammang, wisatawan juga dapat membeli oleh-oleh yang dibuat oleh masyarakat Maros di Kampung Berua.

Oleh-oleh yang dibuat di antaranya adalah kerajinan anyaman dari daun nipah, atau produk kuliner seperti abon telur dan ikan bambu.

Menurut Hermansyah, untuk masuk ke kawasan Remmang-Remmang wisatawan akan dikenakan tiket seharga Rp 5.000 per orang. Jika wisatawan ingin menyewa perahu, harganya berkisar dari Rp 200.000 - Rp 300.000 tergantung kapasitasnya.

Taman Wisata Leang-Leang

Taman wisata ini merupakan wisata edukasi tentang kepurbakalaan.

Taman Wisata Leang-Leang berada di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daerah Maros Pangket. Dari Rammang-Rammang jaraknya sekitar 19 km dengan waktu tempuh 35 menit.

Kata "Leang-Leang" dalam bahasa lokal memiliki makna "gua". Taman wisata ini memiliki banyak gua prasejarah yang menyimpan peninggalan manusia purba. Salah satu peninggalannya adalah tapak tangan manusia purba.

Lukisan prasejarah di gua ini merupakan bukti akan keberadaan manusia purba. Wisatawan dapat melihat lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa yang melompat, dan puluhan gambar telapak tangan yang ada di dinding-dinding gua.

"Kalau mau liat lukisan manusia purba wisatawan mesti dipandu, jangan sampai wisatawan memegangnya sehingga nanti lukisannya memudar," kata Hermansyah.

Untuk menikmati wisata edukasi ini wisatawan akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 10.000 per orang.


Hari ketiga

Aroma Coto Gagak

Coto Makassar adalah makanan khas Makassar yang berbahan dasar daging sapi dengan kuah.

Hidangan ini dapat ditemukan di warung Aroma Coto Gagak yang berlokasi di Jalan Gagak No, 27, Mariso , Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Dari pusat kota jaraknya 4,7 km dengan waktu tempuh delapan menit.

Warung makan ini memiliki jargon '"lain tangan, lain rasa", yang berarti coto gagak memiliki rasa yang khas. Untuk sarapan pengunjung dapat memesan coto dengan ketupat.

Seporsi coto di warung makan Aroma Coto Gagak dihargai sekitar Rp 25.000. Warung coto ini buka selama 24 jam setiap hari.

Toko Kerajinan Unggul

Toko oleh-oleh ini berlokasi di Jalan Pattimura No. 8, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Jaraknya hanya 3.3 Km dari Aroma Coto Gagak dengan waktu tempuh enam menit. Jika dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, maka jaraknya sekitar 21 km dengan durasi perjalanan 36 menit.

Sesuai namanya, Toko Kerajinan Unggul adalah tempat belanja oleh-oleh yang menjual kerajinan tangan. Selain itu, produk andalan lainnya adalah kaus dan kain.

Harga suvenir di toko ini berkisar dari Rp 30.000 - Rp 400.000.

Toko Kerajinan Unggul buka setiap hari pada pukul 10.00 - 22.00 Wita, kecuali pada hari Mingggu ketika toko tutup pada pukul 19.00 Wita.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/24/094005227/itinerary-3-hari-2-malam-di-makassar-wisata-edukasi-di-leang-leang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke