Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kawah Sikidang 2021, Jembatan Kayu Instagramable sampai Keluhan Wisatawan

KOMPAS.com – Salah satu tempat wisata unggulan di Dataran Tinggi Dieng adalah Kawah Sikidang.

Meski merupakan kawah gunung berapi, Kawah Sikidang tidaklah berbahaya dan malah dijadikan tempat wisata.

Bahkan pengunjung dapat berada di samping kawahnya yang berwarna kehijauan dan mengeluarkan asap putih.

Kompas.com sempat berkunjung ke Kawah Sikidang pada Jumat (24/9/2021). Dan beginilah gambaran wisata Kawah Sikidang.

Jembatan kayu instagramable Kawah Sikidang

Sebelum ke Kawah Sikidang, Kompas.com terlebih dahulu mengunjungi Candi Arjuna. Ternyata, tiket masuk Candi Arjuna sebesar Rp 20.000 juga bisa digunakan untuk masuk Kawah Sikidang.

Selain tidak perlu membeli tiket lagi, tidak ada pula pemeriksaan sertivikat vaksin. Pemeriksaan sudah dilakukan di Candi Arjuna. Jika bisa berkunjung ke Candi Arjuna, maka wisatawan dipastikan bisa berkunjung ke Kawah Sikidang, begitu pula sebaliknya.

Begitu masuk kawasan Kawah Sikidang, Kompas.com dibuat terpana dengan jembatan kayu yang menjadi akses wisatawan untuk mengelilingi tempat wisata ini.

Kunjungan Kompas.com terakhir ke Kawah Sikidang adalah Agustus 2019. Saat itu, belum ada jembatan kayu, sehingga wisatawan harus berjalan di jalan setapak untuk menuju kawah utama.

Sekarang dengan adanya jembatan kayu, wisatawan tinggal mengikutinya saja untuk sampai di kawah utama.

Selain memudahkan perjalanan wisatawan, jembatan kayu itu juga instagramable. Banyak wisatawan berfoto di jembatan kayu dengan latar belakang kawah utama yang mengeluarkan asap.

Terus mengikuti jalan utama, perjalanan sampai juga di kawah utama atau Kawah Telur Rebus. Kawah ini mengeluarkan asap putih dengan bau belerang yang menyengat.

Pengunjung hanya bisa mengamati kawah itu dari jembatan kayu dan tidak diperkenankan melompati pagar pembatas untuk alasan keamanan.

Meski asapnya cukup pekat, tampak pula air kawah utama yang berwarna kehijauan dan terlihat mendidih.

Usai puas menyaksikan kawah utama, perjalanan dilanjutkan dengan mengikuti jembatan kayu. Kali ini, jalan mengarah menuju pintu keluar.

Sebelum ada jembatan kayu, pengunjung bisa menjelajah kawasan Kawah Sikidang lebih jauh, seperti naik ke salah satu bukit. Namun, kini area jelajah wisatawan hanya sebatas di jembatan kayu saja.

Perjalanan panjang dan keluhan wisatawan

Saat berjalan menuju pintu keluar, wisatawan harus melalui area suvenir atau oleh-oleh. Banyak kios pengunjung yang menjual oleh-oleh khas Dieng, seperti carica sampai sabun belerang.

Wisatawan bisa membeli suvenir di area ini dengan leluasa karena banyak sekali kios pedagang. Ada pula penjual makanan dan minuman, mengingat ada larangan membawa makanan dan minuman di kawasan Kawah Sikidang.

Namun, ternyata jalan yang harus dilalui wisatawan untuk menuju pintu keluar cukup panjang. Bahkan, ada lebih dari 10 jalur di area suvenir yang harus dilalui wisatawan untuk sampai di pintu keluar.

Bahkan, sampai ada tulisan keluhan sampai caci makian dari pengunjung yang diharuskan melewati “labirin” area suvenir yang cukup panjang. 

Keluhan itu ditulis menggunakan arang di kios pedagang yang tutup atau belum ditempati. Banyak tulisan bahkan berisi makian yang cukup kasar.

“Kutempuh jalan ini dengan penuh kesengsaraan,” tulis salah satu tulisan yang ada di dinding kios.

Meski begitu, ada pengunjung tertentu yang tidak diwajibkan melewati labirin area suvenir itu. Mereka adalah yang tidak kuat berjalan jauh, seperti lansia atau penyandang disabilitas.

Pengunjung kategori seperti itu bisa menghubungi nomor petugas yang tercantum di sana untuk dibukakan pintu darurat yang langsung mengarah ke area parkir.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/25/135702527/kawah-sikidang-2021-jembatan-kayu-instagramable-sampai-keluhan-wisatawan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke