Okupansi Meningkat, Hotel di Kota Malang Mulai Berani Naikkan Harga

MALANG, KOMPAS.com - Okupansi hotel di Kota Malang, Jawa Timur, mulai meningkat seiring turunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level 3.

Sejumlah pengelola hotel bahkan sudah mulai berani menaikkan harga sewa kamar yang sempat turun drastis akibat sepi kunjungan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki mengatakan, saat akhir pekan okupansi rata-rata 50 sampai 60 persen.

"Kalau weekend rata-rata sudah 50 sampai dengan 60 persen," katanya, Sabtu (25/9/2021).

Sebagian besar tamu berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Meski begitu, peningkatan kunjungan tersebut belum bisa memulihkan penghasilan usaha perhotelan. Hal itu karena banyak hotel yang masih memberlakukan harga sewa di bawah normal karena ingin meningkatkan kunjungan.

"Dari sisi revenue masih belum meningkat dikarenakan sebagian besar hotel masih berhati-hati terhadap rate atau harga kamar," katanya.

• Okupansi Turun Selama PPKM Darurat, Pengelola Hotel di Kota Malang Berharap Insentif Pemerintah
• Pengelola Hotel di Kota Malang Berharap Solusi Selain PPKM Darurat
• 5 Oleh-oleh Khas Malang, Serba Apel
• 5 Oleh-oleh Camilan Renyah Khas Malang

Agoes menambahkan, saat jumlah kunjungan anjlok karena PPKM, pengelola hotel menerapkan diskon harga sewa kamar hingga 30 sampai 50 persen.

Saat ini, melihat kunjungan yang mulai meningkat, harga sewa kamar perlahan mulai naik lagi.

"Pantauan kami di beberapa hotel, perlahan sudah mulai menaikkan rate atau harga kamar, terutama harga saat weekend," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya masih berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk memulihkan sektor perhotelan.

"Bantuan-bantuan dari pemerintah untuk usaha jasa perhotelan masih diperlukan untuk meng-cover pemulihan. Juga bantuan sosial dan BLT untuk tenaga kerja yang cukup mengeluh karena penghasilannya selama pandemi dan PPKM," ungkapnya.