Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mano Beach House, Satu-satunya Beach Club di Seminyak yang Dimiliki Orang Bali

KOMPAS.com – Saat berbicara tentang beach club di Bali, sebagian orang mungkin akan mengira bahwa umumnya tempat bersantai di tepi pantai tersebut dimiliki orang asing.

Kendati demikian, ada satu beach club di Seminyak bernama Mano Beach House yang dimiliki orang Bali asli dan seluruh stafnya merupakan orang Indonesia.

Pemilik Mano Beach House Wayan Surya Winata mengatakan, dulunya beach club di tepi Pantai Petitenget ini hanya warung biasa yang terletak di antah berantah.

“Saya bersahabat dengan founding father-nya yang memiliki jiwa klasik tentang sebuah makanan. Awalnya dibuka sebagai warung 15 tahun yang lalu,” ungkap dia kepada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

  • Pesona 11 Tempat Wisata di Bali yang Sudah Buka Kembali
  • 5 Hotel Bintang 5 di Bali Dekat Pantai Kuta, Cocok untuk Staycation
  • Rekomendasi 6 Hotel di Depan Pantai Kuta Bali

Wayan melanjutkan, sahabatnya yang merupakan orang asli Petitenget dan sekarang beralih menjadi tokoh agama, berjuang saat membangun usaha tersebut.

“Saya bergabung saat ada kompetisi yang sengit. Para ekspatriat, orang asing, membuka bisnis di sana. Kita duduk bareng untuk membangun Mano,” ujar dia.

Meski bersaing dengan orang asing, Wayan mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir dan malah percaya diri dengan jiwa lokal yang bekerja di Mano Beach House.

Sebab, menurutnya orang Indonesia terkenal akan talentanya dalam bidang kreativitas dan layanan dalam sektor kuliner.

“Mano Beach House itu tempat nasional, satu-satunya merah putih di sana. Beach club dan (usaha) food and beverage di Bali semua (dimiliki) orang asing atau minimal punya partner orang Indonesia. Atau General Manager (GM)-nya orang asing,” ungkapnya.

Perjuangan warga lokal di antara pesaing asing

Wayan mengungkapkan bahwa pihaknya terus berjuang untuk membuktikan bahwa beach club “merah putih” ini bisa bersaing di antara usaha-usaha orang asing di sana.

Sebab, pihaknya ingin menjaga nuansa autentik khas Indonesia, terlebih Bali pada beach house tersebut untuk memberi kesan yang berbeda kepada tamu.

“Dulu tempat yang menjadi pilihan itu beach house yang dimiliki ekspatriat, atau GM-nya bule, atau ada andil dari bule. Kami berjuang dengan warga lokal semua. Kami konsentrasi pada kuliner autentik dan pekerja Indonesia,” jelas dia.

Dirinya melanjutkan, pihaknya menghormati siapa pun yang ingin berbisnis di Bali termasuk warga asing. Sebab, lanjutnya, itu merupakan hal yang wajar terjadi dalam kehidupan.

  • Hari Raya Kuningan, Desa Munggu di Badung Bali Punya Tradisi Mekotek
  • Itinerary Seharian Wisata di Badung Bali
  • 8 Kegiatan Asyik di Rumah Gemuk Bali, Piknik di Rumah Kaca

Kendati demikian, pihak Wayan tidak berdiam diri dan terus bekerja sama dengan petani, peternak, pelayan, dan pihak lain yang juga warga Indonesia untuk tetap bertahan.

“Kami tidak mau latah dengan yang ramai, gede, dan hits. Kami coba cari, apa sih di Bali yang tidak hadir? Kami upayakan produk Mano itu benar, tidak ingin latah menjadi tempat untuk mabuk dan pesta sampai pagi,” ujar Wayan.

Selain pemilik dan pekerjanya yang benar-benar orang Indonesia, arsitek Mano Beach House pun merupakan orang Bali.

Meski demikian, Wayan tidak menampik bahwa desain interior beach club itu memiliki sentuhan luar negeri dan merupakan hasil dari diskusi dengan orang asing.

“Bagaimana pun kita butuh diskusi dengan orang asing. Mayoritas pekerja tetap orang Indonesia, tapi sentuhan interior ada sedikit dari luar negeri karena kami menyambut semua pengunjung, baik itu lokal maupun internasional,” tuturnya.

Belajar bersama, mulai merambah ke dunia digital

Pada saat itu, para staf dalam beach club tersebut sama-sama belajar untuk memajukan layanan dan mengembangkan produk kepada para tamu.

Mereka juga sembari merekrut karyawan yang datang dari berbagai suku, termasuk Batak dan Jawa. Wayan mengungkapkan bahwa meski saat ini tempatnya sudah dikenal, pihaknya tetap menimba ilmu.

“Kita belajar ini dan itu. Kami pikir, alam Bali mendukung, ekosistem Bali kami jaga, sumber daya manusia (SDM) kami latih ilmu dan wawasannya,” jelas Wayan.

  • 3 Danau di Bali yang Wajib Dikunjungi, Ada Danau Batur
  • Itinerary 2 Hari 1 Malam di Bangli Bali, Ada Bukit Mende yang Eksotis
  • Itinerary 2 Hari 1 Malam di Jembrana Bali, Lihat Kerangka Manusia Purba

Pelatihan SDM Mano Beach House pun menuai hasil. Sebab, seorang pengusaha dari Vietnam meminta pihaknya untuk melatih pelaku industri kuliner di sana.

Sejak dibuka 15 tahun lalu, Wayan menuturkan bahwa pihaknya tidak terlalu merambah pada dunia digital. Mereka baru melakukannya sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.

“Kita baru sentuh media sosial saat pandemi tahun lalu. Dulu kami enggak khususkan diri di media sosial. Kami belajar bagimana pendekatannya, caranya, engagement, itu bagian dari semua proses yang kami pelajari karena kami ingin hasil yang organik,” ucapnya.

Tempat untuk kulineran sambil menikmati pemandangan

Mano Beach House merupakan beach club yang difokuskan bagi wisatawan yang ingin kulineran sambil menikmati pemandangan. Pengunjung akan disajikan beragam pilihan makanan dalam menu tradisional khas Indonesia dan luar negeri.

“Mayoritas tamu menyukai seafood lokal. Kebanyakan yang suka seafood lokal itu pengunjung dari Australia, Eropa, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Beberapa menunya ada barramundi, tuna, dan salad gurita. Semua kami dari nelayan lokal,” jelas Wayan.

  • 5 Pantai Tersembunyi di Bali, Pas untuk Pencinta Ketenangan
  • Wisata Desa Jatiluwih Bali, Air Terjun Tersembunyi hingga Warisan Budaya Dunia
  • 17 Oleh-oleh Kekinian Khas Bali, Apa Saja?

Harga menu yang ada di Mano Beach House adalah mulai dari kisaran Rp 90.000 untuk makanan dan mulai dari kisaran Rp 30.000 untuk minuman.

Apabila ingin berkunjung, Mano Beach House terletak di Jalan Pantai Pura Petitenget, Seminyak, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 11.00-21.00 WITA. Pengunjung bisa langsung datang untuk dine-in.

Jika ingin duduk di spot terbaik yang menghadap langsung ke area pantai, kamu perlu reservasi terlebih dulu. Informasi lengkap dapat diakses lewat akun Instagram @manobeachhouse.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dmemakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/30/130100627/mano-beach-house-satu-satunya-beach-club-di-seminyak-yang-dimiliki-orang-bali

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke