Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Alam hingga Budaya, Berikut 4 Kegiatan Seru di Desa Wisata Ranupani

KOMPAS.com – Berbicara destinasi wisata populer di Indonesia rasanya tidak lengkap tanpa menyebut kawasan Jawa Timur (Jatim).

Penggemar traveling biasanya paham jika ada banyak tempat wisata di Jatim yang menyuguhkan pesona alam dan budaya nan apik. Salah satunya adalah Desa Wisata Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim.

Pesona alam dan budaya di Desa Wisata Ranupani dibuktikan dari keberhasilan desa ini masuk dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Sejak berhasil mengukir prestasi tersebut, nama Desa Wisata Ranupani semakin menjadi perbincangan banyak wisatawan. Terlebih desa ini sudah lebih dulu dikenal di kalangan para pendaki gunung.

Sebagai titik terakhir pendakian menuju Gunung Semeru, Ranupani dikenal karena potensi dan daya tarik alamnya.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sempat melayangkan pujian saat mengunjungi Desa Wisata Ranupani beberapa waktu lalu.

“Saya sangat berkesan dan kagum. Bukan hanya alam dan budaya tapi fasilitasnya juga mumpuni. Mulai dari kebersihan toilet hingga keramahan warga. Saya ingin mengajak masyarakat untuk berwisata #DiRanupaniAja,” ujarnya.

Sebenarnya hal apa saja yang membuat Desa Wisata Ranupani layak dikunjungi?

Kementerian Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (5/10/2021), mengulas empat kegiatan menarik yang bisa dijajal saat liburan di Desa Wisata Ranupani.

Seperti diketahui, Desa Wisata Ranupani berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di ketinggian 2.200 meter (m) di atas permukaan laut (mdpl).

Meski berada di ketinggian, ternyata Desa Wisata Ranupani menyimpan permata tersembunyi berupa danau dengan nama yang sama.

Danau Ranupani merupakan ikon dari Desa Wisata Ranupani sekaligus menjadi danau tertinggi di Indonesia karena berada di posisi 2.100 mdpl.

Bisa dibayangkan suhu air danau ini sudah pasti dingin karena mencapai 14 derajat Celsius.

Selain Ranupani, Anda akan menemukan beberapa danau lain dengan lokasi berdekatan, yaitu Ranu Regulo, Ranu Tompe, Ranu Darungan, dan Ranu Kumbolo.

Berpetualang dengan kendaraan Jeep menjadi salah satu ciri khas wisata alam di kawasan Bromo. Hal ini juga berlaku ketika Anda mengunjungi Desa Wisata Ranupani.

Menyewa kendaraan Jeep dari Kota Malang maupun Tumpang diklaim sebagai cara terbaik menikmati momen menuju Ranupani.

Satu Jeep dengan tipe Hartop 4x4 bisa menampung antara tiga sampai enam orang penumpang. Aktivitas ini bisa Anda nikmati dengan nyaman dan aman dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kendaraan yang sering disebut Jeep Kanvas ini juga sangat menunjang bagi Anda yang ingin berfoto dengan latar produk mobil sport utility vehicle (SUV).

Untuk biaya sewa, Jeep Kanvas mematok harga perjalanan dari Kota Malang menuju ke Ranupani sekitar Rp 1,4 juta hingga Rp 1,8 juta.

Sementara itu, untuk rute dari Tumpang ke Ranupani dihargai sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,4 juta.

Selain Jeep Kanvas, kegiatan yang harus dilakukan saat berada di kawasan Desa Wisata Ranupani adalah horse riding atau berkuda.

Meski Desa Wisata Ranupani tidak terlalu besar, akan tetapi kondisi jalan yang diselingi turunan dan tanjakan dapat menguras tenaga jika harus dilalui dengan berjalan kaki.

Ada baiknya Anda menyewa kuda yang ditawarkan masyarakat di Desa Wisata Ranupani dan sekitarnya.

Dengan berkuda, Anda dapat menikmati hembusan udara dingin dan segar khas Ranupani sembari menikmati pemandangan yang terbentang indah.

Untuk harga horse riding, Anda akan dikenakan biaya sekitar Rp 100.000 hingga Rp200.000. Aktivitas ini juga melayani rute berkeliling di Desa Wisata Ranupani.

Puas menikmati wisata alam, Anda pun bisa mengabadikan tradisi dan budaya dari masyarakat Desa Ranupani.

Untuk diketahui, masyarakat di Desa Wisata Ranupani sangat peduli dengan kelestarian budaya mereka.

Beberapa waktu lalu, pihak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ranupani menginisiasi pembangunan Rumah Budaya Ranupani.

Rumah budaya Ranupani memiliki ciri khas kokoh dengan arsitektur khas, sehingga cocok menjadi rumah bagi pengembangan budaya sekaligus proses regenerasi kepada para generasi muda.

Tak hanya itu, rumah budaya Ranupani juga berfungsi sebagai sanggar tari, sanggar musik, balai pertemuan, dan ruang penyambutan tokoh penting.

Anda wajib mampir ke rumah budaya ini saat berkunjung ke Ranupani. Selain mengagumi arsitekturnya, wisatawan juga bisa menyaksikan langsung proses latihan dari para anak muda dalam meneruskan tongkat estafet tradisi budaya Ranupani.

Sebagai informasi, Ranupani juga dilengkapi dengan amphitheatre yang berlokasi tidak terlalu jauh dari rumah budaya. Salah satu fungsi amphitheatre adalah sebagai tempat pertunjukkan budaya Ranupani untuk para wisatawan yang hadir.

Satu hal yang tidak boleh diabaikan, saat berkunjung ke Desa Wisata Ranupani, pastikan Anda patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M.

Adapun 6M yang dimaksud yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Tertarik berwisata ke Desa Wisata Ranupani? Tunggu apalagi, segera rencanakan perjalanan Anda dari sekarang!

Untuk mendapatkan beragam informasi menarik seputar wisata #DiIndonesiaAja, jangan lupa follow akun Instagram @pesonaid_travel, Facebook @pesonaid_travel, atau mengunjungi website www.indonesia.travel.

https://travel.kompas.com/read/2021/10/05/175217127/wisata-alam-hingga-budaya-berikut-4-kegiatan-seru-di-desa-wisata-ranupani

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke