Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Manokwari, Menjelajahi Pegunungan Arfak

Dilansir dari situs Pemerintah Provinsi Papua Barat, kota ini adalah salah satu kota bersejarah bagi masyarakat Kristen di Papua.

Pada 5 Februari 1855, dua orang penginjil tiba di Pulau Mansinam. Mereka menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih saling berperang.

Pulau Mansinam adalah pulau pariwisata yang berada enam kilometer (km) dari Kota Manokwari. Selain pulau tersebut, kota dengan julukan Kota Injil ini memiliki tempat wisata lainnya yang tidak kalah menarik.

Jika kamu tertarik untuk berlibur di kota ini, berikut adalah rencana perjalanan atau itinerary berwisata di Kota Manokwari.

Kota Manokwari menyimpan tempat wisata alam di tengah kota.

Taman Wisata Alam Gunung Meja berlokasi di Jalan Brawijaya No. 40, Manokwari Timur, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

Letaknya hanya 3,5 km dari pusat kota dengan waktu tempuh sekitar delapan menit. Jika dari Bandara Rendani, maka jaraknya 9,2 km dengan durasi perjalanan sekitar 21 menit. 

Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari, Taman Wisata Alam Gunung Meja memiliki luas 500 hektare dan berfungsi sebagai paru-paru kota Manokwari sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Taman wisata ini juga merupakan hutan lindung serta hutan penelitian.

Wisatawan dapat menikmati pemandangan kota Manokwari dari ketinggian di Tugu Jepang yang berada di dalam kawasan hutan ini. Tugu ini merupakan tugu peringatan pendaratan dan pendudukan tentara jepang di Kabupaten Manokwari.

Selain bersejarah, kawasan wisata ini juga merupakan rumah bagi flora dan fauna yang beragam. Saat berkunjung, wisatawan dapat menemukan kelelawar atau burung hornbill.

Kawasan taman wisata ini cocok untuk aktivitas hiking dan rekreasi. Taman Wisata Alam Gunung Meja juga dilengkapi dengan sejumlah sarana pelengkap seperti kantor pusat informasi, gazebo, jalur wisata, dan sejumlah gua-gua alam.

Taman Wisata Alam Gunung Meja buka setiap hari selama 24 jam. Wisatawan yang berkunjung akan dikenakan tiket masuk mulai dari Ro 15.000 per orang.

Tempat wisata selanjutnya merupakan sebuah pulau wisata religi yang bernama Pulau Mansinam.

Lokasi pulau ini masih termasuk dari wilayah Papua Barat, tepatnya 6 km dari Kota Manokwari. Perjalanan menuju pulau memakan waktu sekitar 10-15 menit menggunakan speedboat.

Pulau ini menyimpan sejumlah peninggalan sejarah awal peradaban di Tanah Papua. Peninggalan bersejarah di pulau ini masih terawat hingga saat ini.

Menurut situs Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari, bukti sejarah yang dapat ditemukan di pulau ini berupa situs gereja tua dan sumur tua. Di kawasan ini juga terdapat makam penyebar agama Kristen atau zendeling.

Pulau ini memiliki Patung Yesus Kristus dalam ukuran raksasa yang merupakan gagasan dari pemerintah sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah peradaban Papua.

Kawasan wisata religi ini dilengkapi dengan dermaga pelabuhan, sarana perumahan, sarana penerangan atau listrik, dan jalan lingkar pulau. Wisatawan juga dapat menemukan tempat makan dan tempat ibadah.

Pulau Mansinam buka setiap harinya selama 24 jam. Harga tiket masuk sekitar Rp 5.000 per orang. Namun, untuk mencapai pulau menggunakan speedboat, wisatawan perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 250.000 - Rp 1 juta.

Gunung Arfak disebut sebagai titik tertinggi di Provinsi Papua Barat dan puncak tertinggi dari Pegunungan Arfak. 

Adapun jarak dari Kabupaten Pegunungan Arfak ke Kota Manokwari adalah 90 km dengan lama berkendara sekitar empat jam, dikutip dari Kompas.com.

Menurut situs BPK RI, pegunungan ini memiliki ketinggian antara 15 meter hingga 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Pegunungan Arfak memiliki sejumlah obyek wisata. Salah satunya adalah Sungai Prafi, obyek wisata yang dapat memacu adrenalin dengan aktivitas arung jeram. Aktivitas ini dilakukan menggunakan kayak dari hulu sungai.

Bagian atas sungai cukup ekstrem kondisinya, sedangkan bagian bawah sungai memiliki arus yang lebih tenang sehingga wisatawan dapat menyusurinya menggunakan perahu karet.

Selain sungai, pegunungan ini juga memiliki dua danau, yaitu Danau Anggi Giji dan Anggi Gida. Pada wilayah sekitar danau terdapat perkampungan penduduk suku Arfak.

Sepanjang jalan di sekitar danau, wisatawan dapat menemukan rumah tradisional yang biasa disebut rumah kaki seribu.

Danau Anggi Gida terletak lebih rendah daripada Danau Anggi Ginji. Jika wisatawan melalui jalur bawah maka mereka akan mengunjungi danau Anggi Gida terlebih dahulu.

Wisatawan dapat berenang di Danau Anggi Gida. Selain itu aktivitas yang dapat dilakukan adalah mengelilingi danau dengan naik perahu.

Dilansir dari Kompas.com pada Jumat (24/08/18), rata-rata suhu di kawasan ini sekitar 18 derajat Celsius pada siang hari.

Aktivitas lain yang dapat dilakukan di kawasan pegunungan ini adalah mengamati kupu-kupu dan burung yang berada di Distrik Mokwam, menyaksikan Tari Tumhu Tanah, dan menginap di rumah kaki seribu.

Tak jauh dari pusat kota, wisatawan dapat menikmati pemandangan laut di Pantai Pasir Putih.

Pantai ini berada di Jalan Pasir Putih, Pasir Putih, Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari. Jaraknya sekitar 7,3 km dari pusat kota dengan waktu tempuh 16 menit.

Menurut situs Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari, pantai ini memiliki ciri khas yang sesuai dengan namanya, yaitu berpasir putih.

Selain itu, pengunjung dapat menikmati panorama Pulau Mansinam dari kawasan pantai.

Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas, di antaranya berenang dan menyelam. 

Di pesisir pantai tersedia sejumlah warung yang menjual makanan dan minuman. Salah satunya adalah air kelapa muda.

Pantai Pasir Putih dilengkapi dengan sejumlah sarana pelengkap. Di antaranya area parkir, gedung pertunjukan, kafe, dan kios-kios.

Wisatawan yang berkunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Namun bagi yang membawa kendaraan pribadi, akan dikenakan tarif parkir dengan biaya mulai Rp 10.000 untuk mobil dan Rp 5.000 untuk motor.

Berkunjung ke Manokwari rasanya kurang lengkap tanpa membeli oleh-oleh khas. Salah satu buah tangan yang dapat dibawa pulang adalah abon gulung di Hawai Bakery and Coffee Shop yang berlokasi di Bandara Rendani.

Abon Gulung merupakan gulungan roti yang ditaburi dengan campuran abon berbagai macam rasa. Sesuai dengan namanya, bahan utama makanan ini adalah abon sapi.

Hawai Bakery and Coffee Shop menyediakan beberapa varian rasa abon gulung, antara lain roti abon sapi, roti abon sapi keju, roti abon sapi almond, dan roti abon sapi sosis. 

Toko ini buka setiap hari pukul 06.00-17.00 WIT. Harga abon gulung dimulai dari Rp 12.500.

https://travel.kompas.com/read/2021/10/13/114303427/itinerary-3-hari-2-malam-di-manokwari-menjelajahi-pegunungan-arfak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke