Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Palu, Pantai sampai Sumur Raksasa

KOMPAS.com - Kota Palu adalah ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Kota ini terletak di dataran lembah Palu dan teluk Palu. Wilayahnya terdiri dari lima bentang alam berbeda, seperti pegunungan, lembah, sungai, teluk, dan lautan.

Kota yang dijuluki Kota Teluk ini menyimpan sejumlah tempat wisata menarik. Mulai dari wisata alam seperti laut dan gunung, hingga wisata sejarah seperti museum, semua ada.

Jika kamu tertarik untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di kota ini, berikut adalah rencana perjalanan atau itinerary berwisata di Kota Palu

Hari pertama di Kota Palu

1. Puncak Paralayang Salena

Tempat wisata satu ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan Kota Palu dari ketinggian saja. Wisatawan juga dapat mencoba olahraga paralayang.

Puncak Paralayang Salena berlokasi di Dusun Salena, Kelurahan Buluri, Palu Barat, Kota Palu. Dari Bandara Mutiara SIS Al Jufri jaraknya sekitar 20,7 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit.

Selain dapat menikmati pemandangan Teluk Palu dan Kota Palu wisatawan juga akan merasakan udara sejuk. Wisatawan juga dapat melihat kehidupan masyarakat setempat yang menjaga kelestarian alam dan adat istiadat di dataran tinggi ini.

Kemudian untuk menggunakan fasilitas paralayang, wisatawan akan dikenakan tarif senilai Rp 500.000 per orang.

Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, tempat wisata ini dilengkapi  fasilitas, seperti air bersih, gereja, dan sarana jalan.

Puncak Paralayang Salena buka setiap hari selama 24 jam. Untuk menikmati pemandangan di puncak bukit ini wisatawan akan dikenakan biaya masuk seharga Rp 5.000 untuk kendaraan motor dan Rp 10.000 untuk kendaraan mobil.

2. Pantai Talise

Pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota ini membentang dari Kota Palu hingga Kabupaten Donggala. Pantai Talise berlokasi di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Letaknya sekitar 10 km dari Puncak Paralayang Salena dengan waktu tempuh 23 menit.

Selain pemandangan teluk, wisatawan juga dapat melihat pemanangan pegunungan. Saat sore, pemandangan dipercantik dengan matahari terbenam di antara Gunung Gawalise. Saat malam, lampu-lampu yang menghias kapal nelayan akan menyala.

Wisatawan bisa berenang, selancar angin, menyelam, dan memancing, atau mencicipi aneka ragam jajanan tradisional, seperti putu.

Jika kamu berencana untuk menginap, tidak perlu khawatir karena kawasan pantai ini menyediakan sejumlah fasilitas penginapan. Wisatawan yang berkunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, alias gratis.


Hari Kedua di Kota Palu

1. Hutan Mangrove Donggala

Hutan Mangrove Donggala menyimpan spot foto unik dengan berbagai paduan warna. Lokasinya ada di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Dari pusat kota jaraknya 29,3 Km dengan waktu tempuh 41 menit.

Hutan bakau ini berada di kawasan seluas 10 hektar. Area ini memiliki hutan bakau yang lebat beserta sejumlah spot-spot foto aneka warna. Bahkan, anyaman bambu yang digunakan sebagai jalan di hutan bakau ini warna-warni.

"Hutan Mangrove ini bagus, sudah terawat. Pemandangannya juga lumayan karena view-nya laut," kata Komisaris Agta Mandiri Travel Agam Amar Siswanto kepada Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Wisatawan yang ingin beristirahat sejenak dapat beristirahat di gazebo-gazebo yang juga dilengkapi aliran listrik. Wisatawan pun tidak perlu khawatir jika kamera atau smartphone-nya kehabisan baterai.

Hutan Mangrove Donggala buka setiap hari pada pukul 08.00-18.00 WIT. Wisatawan cukup membayar tiket masuk seharga Rp 5.000 per orang.

2. Pusentasi

Pusentasi atau pusat laut adalah sumur raksasa yang terbentuk secara alami. Berlokasi di Dusun Simbe, Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, tempat wisata ini berjarak 20,6 km dari Hutan Mangrove Donggala.

Sumur raksasa ini berdiameter 10 meter dengan kedalaman 7 meter. Air di dalamnya jernih dan berwarna kebiru-biruan dan terasa asin selayaknya air laut. Hal tersebut karena sumber air Pusentasi berasal dari laut dan juga mengalami pasang surut seperti sumber airnya.

Tembok yang mengelilingi sumur ini dihias cat warna-warni, seperti kuning, biru tua, dan merah muda. Menurut Agam, wisatawan dapat berenang dan diving di sumur raksasa ini.

Kawasan Pusentasi dilengkapi dengan penginapan dan sejumlah warung makanan yang menjual kuliner khas Sulawesi. Untuk berkunjung ke Pusentasi, wisatawan cukup membayar sekitar Rp 5.000 per orang.

3. Pantai Tanjung Karang

Pantai Tanjung Karang memanjakan wisatawan dengan pasirnya yang putih dan air lautnya yang jernih. Pantai ini berlokasi di Desa Labuan Bajo, Kabupaten Donggala. Dari Pusentasi, jaraknya sekitar 16 km dengan waktu tempuh 33 menit.

"Karangnya masih asri, dan pemandangan lautnya masih bagus. Untuk aktivitas diving, tempat ini sangat kami rekomendasikan," ucap Agam.

Pantai ini memiliki sekitar 17 gugus karang yang tersebar dalam radius 10 km dari bibir pantai. Wisatawan yang beraktivitas snorkeling di sekitar bibir pantai juga sudah dapat melihat hamparan terumbu karang beserta ikan-ikan kecil yang berwarna-warni.

Kawasan pantai ini juga dilengkapi sejumlah sarana pelengkap. Di antaranya adalah tempat beristirahat, tempat sewa perlengkapan snorkeling dan diving, beserta sejumlah warung yang menjual berbagai macam  makanan dan minuman.

Tiket masuk Pantai Tanjung Karang adalah Rp 5.000 untuk kendaraan motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Bagi wisatawan yang tertarik untuk diving atau snorkeling, biaya sewa perlengkapannya berkisar dari Rp 150.000 - Rp 300.000 per set.


Hari ketiga di Kota Palu

1. Bawang Goreng Mbok Sri

Sebelum menutup perjalanan di Kota Palu dan sekitar, rasanya kurang lengkap jika belum belanja oleh-oleh.

Wisatawan dapat membeli buah tangan di toko oleh-oleh Hj. Mbok Sri di Jalan Dr. Abdurrahman Saleh nomor 1, Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Dari pusat kota jaraknya sekitar 9 km dengan waktu tempuh 19 menit.

"Oleh-oleh khas Palu itu ada Bawang Goreng. Bawang Gorengnya lezat dan gurih, beda dengan Bawang Goreng di tempat-tempat lain," kata Agam.

Usaha ini berdiri sejak tahun 1980-an dan berawal dari produsi rumahan. Kelezatan dan kerenyahan Bawang Goreng Mbok Sri sudah dikenal luas, bahkan hingga luar daerah.

Oleh-oleh ini dijual dalam ukuran dan harga berbeda. Umtuk ukuran 100 gram, harganya Rp 30.000, sedangkan kemasan berukuran 500 gram harganya Rp 150.000.

Pada hari Senin-Sabtu, toko ini buka pada pukul 07.00-21.00 WIT. Sedangkan pada hari Minggu toko buka pada pukul 13.00-21.00 WIT.

https://travel.kompas.com/read/2021/10/16/101000227/itinerary-wisata-3-hari-2-malam-di-palu-pantai-sampai-sumur-raksasa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke