Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masa Karantina 5 Hari Jadi Tantangan untuk Gaet Turis Australia

KOMPAS.com - Kewajiban wisatawan mancanegara (wisman) untuk karantina selama lima hari setibanya di Bali menjadi tantangan tersendiri, salah satunya untuk wisatawan dari Australia.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya. 

"Memang yang jadi kendala adalah keharusan karantina lima hari. Ada dari Australia, misalnya, (yang bertanya) bolehkah karantina dikurangi jadi dua hari," ujarnya saat Weekly Briefing, Senin (25/10/2021).

Ia menambahkan, pihaknya sudah menjelaskan bahwa masa karantina tersebut berkaitan dengan masa inkubasi dan pemeriksaan. 

  • Harga Paket Karantina di Hotel untuk Turis Asing di Bali Masih Digodok
  • Penerbangan Reguler dari Luar Negeri ke Bali Masih Sepi, Kemenparekraf Gencarkan Promosi
  • Sandiaga Angkat Bicara Soal Bali yang Masih Sepi Turis Asing

"Secara kesimpulan, keinginan (berwisata ke Bali) masih tinggi. Orang sudah ingin ke Bali, tapi konsiderasi karantina yang masih ditunggu siapa tahu ada fleksibilitas, karena dengan dasar mereka sudah divaksinasi (Covid-19), sebelum berangkat di-PCR, dan ketika tiba di-swab PCR," jelasnya.

Ia pun memahami bahwa para ahli punya pertimbangan tersendiri sebelum mengeluarkan keputusan masa karantina tersebut. 

"Ini challenging dibandingkan kompetitor kita yang membebaskan karantina (untuk wisatawan asing)," tambahnya.

Australia saat ini masih belum masuk ke dalam daftar 19 negara asal wisman yang diizinkan masuk ke Indonesia. 

Kendati demikian, negara tersebut memiliki peluang untuk masuk ke grup selanjutnya atau next batch.

"Dengan positivity rate sebesar 1,3 persen dan 58 persen penduduk Australia tervaksin penuh, serta ada demand (permintaan) yang cukup besar, Australia memiliki peluang untuk dapat diizinkan masuk ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Senin.

Ia menambahkan bahwa Australia sudah diusulkan untuk masuk ke next batch. Komunikasi pun telah dilakukan dengan aviasi dan kedutaan Australia.

"Kesepakatan ini akan segera dibahas dan diputuskan dalam rapat bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian dan Lembaga lainnya," terangnya.

  • Hanya Turis Asing Berpaspor dari 19 Negara yang Bisa Langsung ke Bali dan Kepri
  • Hotel Karantina Turis Asing di Bali Boleh Terima Tamu Biasa, Tetapi...
  • Hingga 16 Oktober, Penerbangan Internasional ke Bali Masih Belum Ada

Menurutnya, pasar Australia sangat potensial. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik pada 2019, kunjungan wisman asal Australia mencapai 1.386.803 orang. 

Selain itu, total kursi penerbangan dari Australia ke Indonesia mencapai 42.579 kursi per minggu, serta frekuensi penerbangan mencapai 199 penerbangan per minggu.

Sebelumnya dilansir dari bali.tribunnews.com pada Sabtu (23/10/2021), beredar surat dari Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Bali, Anthea Griffin, kepada Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa.

Surat tersebut menyatakan bahwa Australia akan mengakhiri pembatasan perjalanan internasional mulai 1 November 2021. Selain itu, diharapkan wisman asal Australia dapat berkunjung ke Bali untuk memperdalam hubungan bilateral Australia-Bali yang sudah terjalin lama. 

https://travel.kompas.com/read/2021/10/25/184430727/masa-karantina-5-hari-jadi-tantangan-untuk-gaet-turis-australia

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke