Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Foto: Bentang Alam Raja Ampat yang Rupawan

KOMPAS.com – Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat merupakan salah satu destinasi wisata favorit untuk menikmati panorama alam.

Pemandangan yang masih asri mampu membuat wisatawan terpana. Mulai dari gugusan pulau di tengah hamparan laut lepas, sehatnya ekosistem bawah laut, udara segar, hingga perbukitan yang terlihat di titik ujung laut biru.

Tidak heran jika banyak wisatawan yang menyebut kabupaten ini sebagai surga duniawi. Nihilnya bunyi bising kendaraan membuat Raja Ampat terasa menenangkan.

Sesekali, kicauan burung pun terdengar dengan jelas. Jika cuaca sedang cerah, kumpulan burung ini akan terlihat sedang terbang ke sana dan kemari.

Bentang alam Raja Ampat sangat memuaskan untuk dinikmati baik itu dari udara maupun dari darat. Udaranya yang bebas polusi membuat pemandangannya sangat jernih.

Dari dalam sebuah pesawat yang tengah melintas, hanya gumpalan awan berbentuk gulali saja yang menghalanginya.

Saat deretan awan sudah mulai hilang, wisatawan akan langsung disapa oleh gugusan pulau di tengah laut biru bergradasi hijau tosca.

Gradasi hijau tosca itu dapat dilihat di perairan yang lokasinya tidak jauh dari kaki perbukitan. Ini menandakan bahwa perairan itu tidak terlalu dalam.

Sementara untuk laut berwarna biru pekat, ini menandakan bahwa perairan sudah mulai dalam.

Di lautan berwarna hijau tosca, pemandangan yang akan ditemukan oleh wisatawan dari udara adalah beragam batuan karang.

Untuk lautan berwarna biru pekat, titik-titik kecil berwarna putih akan menyapa wisatawan. Namun, itu bukanlah sampah melainkan kapal-kapal nelayan yang sedang berlayar.

Pemandangan bentang alam Raja Ampat dari daratan pun tidak kalah eloknya. Salah satu spot yang bisa dikunjungi untuk menikmati hal itu adalah Piaynemo.

Sejak dari dermaga, bukit-bukit karang yang menjulang tinggi akan langsung menyapa wisatawan. Jika melirik ke arah laut, beragam batuan karang dan koral akan langsung terlihat tanpa harus menyelam.

Tidak hanya itu, wisatawan juga akan disambut oleh berbagai macam kelompok ikan. Salah satunya ikan berukuran panjang warna abu-abu yang sepintas mirip ikan jenis barakuda.

Saat berada di puncak bukit Piaynemo, embusan angin yang cukup kencang akan menyambut wisatawan. Begitu pula dengan pemandangan dari belasan pulau yang tersebar di tengah laut.

Di ujung laut lepas, ada beberapa pulau memanjang yang siluetnya membentuk pemandangan bak pegunungan.

Jika berkunjung ke Telaga Bintang yang letaknya tidak jauh dari Piaynemo, wisatawan juga akan disuguhi pemandangan yang sama.

Bedanya, saat di puncak bukit karang, pemandangan yang lebih mendominasi adalah sebuah laguna berbentuk bintang. Laguna ini dikelilingi oleh bukit-bukit karang yang tinggi.

Bentang alam Raja Ampat yang rupawan juga dapat disaksikan dari Desa Wisata Arborek.

Desa dengan ikon ikan pari manta ini berhasil menyabet peringkat pertama dalam lomba Kampung Terbersih se-Papua Barat pada 2017.

Baik pada area perairan hingga pemukiman warga, tidak terlihat sampah berserakan. Ini karena pada setiap sudut desa tersedia tong sampah.

Hal tersebut membuat pemandangan alam di Desa Arborek semakin indah karena tidak diganggu oleh sampah.

Deretan pegunungan dapat terlihat dari area homestay. Wisatawan bisa menikmatinya dari tepi pantai dekat homestay, atau dermaga yang mengarah ke tengah laut.

Sementara untuk pemandangan alam dari area pintu masuk Pulau Arborek, pengunjung disuguhi oleh air laut yang sangat jernih. Sebuah koral berwarna merah dengan sangat mudah terlihat.

Di area itu, wisatawan diizinkan untuk menyelam jika tidak puas menikmati pemandangan bawah laut dari tepi dermaga.

Namun, mereka dilarang untuk meloncat dari dermaga ke laut. Aturan ini wajib dipatuhi agar kerang, koral, dan ikan-ikan yang ada tetap terjaga.

Foto seputar keindahan Raja Ampat dapat dilihat di: Bentang Alam Raja Ampat yang Rupawan

https://travel.kompas.com/read/2021/11/16/203108527/berita-foto-bentang-alam-raja-ampat-yang-rupawan

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke