Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lesu Saat Pandemi, Desa Wisata di Gunungkidul Didorong Aktif Kembali

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berupaya membangkitkan kembali Desa wisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, ada 18 desa wisata yang sudah mendapat surat keputusan (SK) bupati. Selain itu, ada belasan desa wisata yang lain masih berproses.

"Hampir semua terdampak pandemi, salah satu contoh aktivitas di desa wisata Nglanggeran. Homestay belum menerima tamu," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Ia melanjutkan, alasan homestay tidak menerima tamu adalah karena belum berani dengan kondisi saat ini. Pihaknya pun terus mendorong agar segera bangkit dan beraktititas kembali agar perekonomian kembali bergeliat.

Salah satu upaya adalah mendorong agar desa wisata memiliki sertifikat CHSE agar meningkatkan kepercayaan wisatawan maupun kepercayaan diri pelaku wisata.

Pemerintah DIY juga memberikan bantuan Rp 25 juta sampai Rp 35 juta kepada 72 kelompok sadar wisata agar digunakan untuk reaktifitasi lagi desa wisata.

"(bantuan digunakan) Reaktifitasi desa wisata, salah satunya digunakan untuk unsur pendukung kesehatan untuk memenuhi CHSE," ucap dia.

Kepala Bidang  Pemasaran dan Bina Usaha Emy Nur Aini mengatakan bawha pemberian fasilitas pelatihan untuk pengelola desa wisata sesuai dengan perannya sebagai daerah tujuan wisata.

Dengan adanya kegiatan pelatihan, pihaknya berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan desa wisata agar menarik untuk dikunjungi.

Selain itu, juga memotivasi pengelola desa wisata untuk terus berinovasi mengembangkan produk wisata di desa wisata yang mereka kelola. Adapun untuk pelatihan diikuti 40 orang dari pengelola desa wisata.

"Harapannya, dengan pelatihan ketika wisatawan yang berkunjung tidak merasa bosan dan tertarik untuk berkunjung kembali," kata Emy.

Perantau bantu promosikan Desa Wisata

Sementara itu, para perantau dari Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) Tangerang Selatan membantu pengelola wisata dan UMKM dengan berkunjung serta membantu promosi.

Salah satu anggota IKG Edy Suyanto menyampaikan, pihaknya bersama 30 anggota IKG Korwil Tangerang Selatan sengaja mudik dan berkunjung ke kawasan wisata, terutama desa wisata di Ngawen, Rongkop, Grisubo dan Semin.

"Kami akan bawa produk (UMKM) untuk dipasarkan di Jakarta dan sekitarnya," kata Edy.

Selain itu pihaknya akan membantu promosi desa wisata yang selama ini belum banyak dikenal. 

"Tidak hanya mudik, kami berusaha menggeliatkan wisata dan UMKM yang terpuruk selama pandemi," kata dia.

Ketua umum IKG Edy Sukiman menambahkan, potensi wisata Gunungkidul terutama desa wisata cukup banyak, salah satunya kampung anggur di Padukuhan Ngasem Kidul, Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.

Wilayah itu dulu dikenal tandus, tetapi bisa ditanami anggur sehingga menjadi potensi di bidang pertanian dan pariwisata.

"Kami  melihat potensi, selain UMKM juga kemungkinan investasi yang bisa masuk di Gunungkidul," kata Edy.

https://travel.kompas.com/read/2021/11/23/140200327/lesu-saat-pandemi-desa-wisata-di-gunungkidul-didorong-aktif-kembali

Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke