BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Hong Kong Tourism Board
Salin Artikel

Menelusuri Sudut-sudut "Nyeni" di West Kowloon Hong Kong, Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki

KOMPAS.com – Selama ini, Hong Kong lebih dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan keuangan dunia. Namun, siapa sangka kalau negara yang berada di Laut China Selatan ini juga begitu kaya akan seni dan budaya.

Bahkan, menelusuri sudut-sudut ‘nyeni’ di Hongkong dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Salah satunya, seperti yang bisa dilakukan di West Kowloon.

West Kowloon merupakan salah satu proyek budaya terbesar dan paling signifikan yang diinisiasi Dewan Pariwisata Hong Kong atau Hong Kong Tourism Board (HKTB).

Gagasan untuk menjadikan West Kowloon sebagai distrik budaya di Hong Kong dicetuskan pertama kali pada 1998. Pemerintah setempat mengakui bahwa seni dan budaya adalah bagian penting dari tatanan ekonomi dan sosial kota kelas dunia.

Sebagai landmark budaya Hong Kong, West Kowloon memiliki berbagai galeri dan pusat kesenian, mulai dari klasik hingga kontemporer. Instalasi seni jalanan, seperti mural, pun hadir menghiasi sudut-sudut distrik.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati perpaduan musik, film, opera, dan seni berskala internasional. Pengalaman tersebut semakin lengkap dengan suguhan pemandangan Victoria Harbour yang ikonik.

Untuk diketahui, kawasan West Kowloon merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam di Hong Kong.

Berikut lima sudut-sudut ‘nyeni’ di West Kowloon. Selain cocok untuk solo traveling, destinasi berikut juga bisa untuk wisata keluarga.

Free Space

Free Space merupakan pegelaran berbagai pertunjukan sekaligus ruang bertukar ilmu bagi para pegiat dan penikmat seni. Kalau di Indonesia, Free Space mirip seperti M-Bloc, Komunitas Salihara, atau Gudang Sarinah.

Area Free Space terdiri dari The Room, yakni ruang serbaguna, dan The Studio yang sering dipakai untuk lokakarya hingga pameran seni multigenre. Kemudian, ada pula The Box, yaitu teater kotak hitam terbesar di Hong Kong yang sering digunakan untuk pemutaran film layar lebar.

Terakhir, Lau Bak Livehouse, yaitu ruang pertunjukan dilengkapi bar kecil. Berbagai acara musik lokal dan budaya kerap digelar di tempat ini.

Untuk urusan perut dan dahaga, kamu tak perlu khawatir. Sebab, di sekitar Free Space juga terdapat bar, kafe, dan restoran.

Food, Art, and Music (FAM)

Perjalanan menyusuri sudut-sudut ‘nyeni’ di West Kowloon tidak berhenti sampai di Free Space. Cobalah berjalan ke arah air mancur dan ikuti garis pantai, kamu akan menemukan satu sudut seni lagi, yaitu FAM. Adapun jarak dari Free Space ke FAM hanya 250 m saja atau 3 menit dengan jalan kaki.

Sesuai namanya, FAM adalah restoran China yang menyajikan berbagai sajian kontemporer, seperti dim sum, pangsit udang, abalon, jamur liar dalam puff pastry, dan kue lobak panggang.

Selain menu yang menggugah selera, interior restoran tersebut juga sangat memanjakan visual karena mengusung nuansa art deco dengan warna-warna solid dan mencolok.

Sudut paling estetis dari FAM terletak pada bar. Di bagian atas, terdapat instalasi rak gelas bermaterial logam kuningan. Dinding bar sendiri terbuat dari batu berwarna hijau emerald.

Bangunan FAM sendiri mengambil konsep semi-terbuka dengan fasad menghadap Victoria Harbour. Saat cuaca cerah, suasana di dalam restoran akan terlihat semakin hidup. Pengunjung pun bisa mengambil foto menarik untuk diunggah di Instagram.

Art Park and Waterfront Promenade

Usai puas bersantap ria dan berfoto di FAM, cobalah mampir ke taman yang ada di depan restoran, yakni Art Park and Waterfront Promenade.

Art Park and Waterfront Promenade adalah kawasan terbuka seluas 23 hektare (ha) yang terdiri dari area pedestrian dan hamparan rumput hijau. Taman yang terletak persis di tepi Victoria Harbour ini umumnya dipakai sebagai tempat rekreasi dan relaksasi.

Karena itu, Art Park and Waterfront Promenade disebut sebagai oasis perkotaan oleh penduduk lokal. Terlebih, taman ini juga punya lahan yang luas sehingga cocok untuk wisata keluarga. Anak-anak bisa bermain leluasa di sini.

Namun, pada momen-momen tertentu, acara seni dan budaya juga digelar di taman tersebut. Salah satunya, street performance Cycling Piano yang digelar setiap akhir pekan, antara pukul 17.00-18.00.

Sesuai namanya, Cycling Piano adalah pertunjukan piano yang dimainkan langsung di atas sepeda roda tiga. Adapun Piano yang dipakai adalah Morrison buatan Hong Kong pada dekade 1960-an. Sementara, sepeda merupakan karya seniman upcycling asal Hong Kong Kevin Cheung.

Tak hanya itu, Art Park and Waterfront Promenade adalah spot terbaik menikmati sunset di West Kowloon dan pemandangan kota Victoria. Karenanya, pastikan baterai ponsel penuh sehingga kamu bisa mengabadikan berbagai momen dan obyek menarik yang ada di taman tersebut.

Competition Pavilion

Sekitar 700 m ke arah utara, terdapat paviliun kayu bernama Competition Pavilion yang dirancang oleh dua arsitek muda Hong Kong, yakni Paul Tse dan Evelyn Ting. Untuk diketahui, bangunan ini menjuarai kompetisi The Hong Kong Architects and Designers Competition pada 2017.

Competition Pavilion sendiri berada di Nursery Park. Taman pembibitan ini menjadi inspirasi dari paviliun dengan luas 40 ha tersebut. Untuk rangka bangunan, kayu-kayu yang digunakan berjenis Pinus sylvestris impor. Sementara, atapnya terbuat dari polikarbonat.

Meski terkesan sederhana, setiap sudut paviliun menyajikan kesan yang beragam. Hal ini mencerminkan khazanah Hong Kong yang juga demikian.

Competition Pavilion diperuntukan sebagai ruang pertunjukan dan acara, mulai dari bazar hingga konser musik dan tari.

Salah satu lorong di tempat ini menawarkan pemandangan matahari terbenam di atas Victoria Harbour. Di dalam lorong pun dilengkapi bangku berundak sehingga orang dapat duduk dan bersantai sambil menikmati pemandangan pelabuhan yang menakjubkan.

Tempat ini pun ramah anak-anak karena merupakan ruang hijau. Jadi, bagi kamu dan keluarga yang hendak berwisata ke Hongkong, tak ada salahnya memasukkan Competition Pavilion ke dalam itinerari.

Xiqu Center

Bagi pencinta seni pertunjukan, mulai dari teater, opera, tari, hingga orkestra, Xiqu Center menjadi lokasi wajib disambangi saat berkunjung ke Hong Kong.

Di sana, kamu bisa menyaksikan pertunjukan musik tradisional China dan pemutaran opera klasik berbahasa Kanton. Para penampil pun beratraksi dengan totalitas dan serbabisa. Kostum dan riasan pun terbilang rumit, tapi terlihat sangat menakjubkan.

Uniknya lagi, Xiqu Center memiliki teater bernama Tea House. Sesuai namanya, area ini didesain layaknya kedai teh khas Hong Kong pada abad ke-20. Jadi, kamu bisa mencicipi teh dan dim sum sembari menonton pertunjukan yang digelar di tempat tersebut.

Belum lama ini, Xiqu Center memasang 1.288 kincir angin merah pada langit-langit atrium. Kehadiran instalasi seni ini membuat pemandangan di dalam gedung semakin menakjubkan.

Berbeda dari empat destinasi lainnya, Xiqu Center mesti ditempuh dengan bersepeda atau kendaraan lain. Pasalnya, tempat ini berjarak 2,4 kilometer (km) dari Competition Pavilion.

Itulah lima lokawisata seni di Hong Kong yang bisa kamu sambangi. Simpan saja dulu informasi ini sebagai referensi liburan nanti.

Sebenarnya, West Kowloon sendiri masih memiliki spot-spot wisata lain yang tak kalah ‘nyeni’. Informasi lebih lanjut, silakan klik tautan ini.

Selain itu, kunjungi juga www.discoverhongkong.com/id/explore/neighbourhoods/west-kowloon.html untuk mengetahui destinasi wisata seru lain di Hong Kong.

https://travel.kompas.com/read/2021/11/26/105250227/menelusuri-sudut-sudut-nyeni-di-west-kowloon-hong-kong-bisa-ditempuh-dengan

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Bagikan artikel ini melalui
Oke