Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berpotensi Gelar Sport Tourism, Pemprov NTB Bisa Tiru Perancis

KOMPAS.com – Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Aryadi mengungkapkan, pihaknya akan mengembangkan wisata olahraga sebagai daya tarik wisata baru di NTB.

“Sekarang momentum untuk kembangkan satu daya tarik baru yakni sport tourism (wisata olahraga), aktivitas-aktivitas yang mendukung keolahragaan. Alhamdulillah setelah Mandalika ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP, ini keberkahan bagi NTB,” jelas Lalu.

Hal itu disampaikan olehnya dalam Konferensi Internasional Mandalika bertajuk “Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism” pada Rabu (1/12/2021).

Adapun Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, NTB telah dipilih menjadi tuan rumah bagi ajang balap motor internasional MotoGP pada Maret 2022.

Lalu mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait untuk menggelar acara olahraga lainnya di NTB pada masa yang akan datang.

“Cari acara yang relevan di NTB di masa yang akan datang. Akan ada berbagai acara di luar MotoGP, ini sesuatu yang harus diperjuangkan, sport tourism,” pungkas dia.

Country Manager VITO Perancis yakni Ekawati Moncarre mengatakan, dalam kesempatan yang sama, Pemprov NTB dan pihak terkait bisa bisa mencontoh Perancis.

“Perancis adalah negara yang banyak adakan acara olahraga internasional maupun lokal. Ini membuat Perancis sangat berpengalaman, ini menarik (kita) bisa belajar bagaimana Perancis enggak cuma membuat acara tapi punya nilai tambah yang berguna untuk penduduk lokal setempat,” ujarnya.

Sebagai informasi, Perancis kerap mengadakan acara olahraga setiap tahunnya baik itu berskala nasional maupun internasional.

Beberapa di antaranya adalah Tour de France, FIFA World Cup pada 1938 dan 1998, UEFA European Football Championship pada 1960, 1984, dan 2016, MotoGP pada 2021, Grand Prix de France, dan Vendee Globe Sailing Race.

“Waktu ada acara internasional, banyak restoran membuat menu spesial misalnya bikin burger bergambar daerah Perancis waktu World Cup. Juga buat botol wine edisi spesial,” jelas Ekawati.

Ekawati mengungkapkan, terdapat banyak hal yang bisa dijadikan sebagai nilai tambah dalam gelaran acara wisata olahraga di Lombok, NTB.

Kuliner lokal

Kuliner lokal bisa dijadikan nilai tambah karena wisatawan mancanegara (wisman) termasuk orang Perancis ingin menikmati hidangan khas Lombok saat berkunjung ke wilayah tersebut.

“Mereka ingin coba makanan khas daerah Lombok. Enggak mau cari makan pizza, kalau ini mereka akan ke Italia. Mereka ingin cari makanan khas Lombok dan produk Lombok. Ini yang mungkin kita perlu buat jadi nilai tambah,” ujar dia.

Hidangan edisi spesial

Tidak hanya itu, pelaku industri kuliner juga bisa dijadikan sebagai nilai tambah dengan menghadirkan makanan berkaitan dengan acara olahraga yang digelar.

Beberapa contohnya adalah olahan saos atau sambal spesial MotoGP, atau racikan kopi edisi spesial untuk acara itu.

“Dan juga seperti tenun lokal. Misalnya tas olahraga dari tenun khas Lombok, ini bisa digunakan (sebagai nilai tambah),” kata Ekawati.

Kegiatan wisata minat khusus

Hal lain yang bisa dijadikan sebagai nilai tambah adalah rancangan perjalanan wisata minat khusus atau tematik.

“Kalau orang Perancis atau Eropa secara umum, mereka sukanya enggak cuma lihat tempat wisata tapi juga (kegiatan) edukasi,” jelas Ekawati.

Misalnya adalah kunjungan ke kebun kopi. Rancangan perjalanan bisa mencakup edukasi seputar kopi mulai dari memetik kopi, kerja dengan petani kopi, melihat panen biji kopi, pengolahan biji kopi, hingga mencicipi kopi.

Menurut Ekawati, rancangan perjalanan yang melibatkan wisman dapat memberi suatu pengalaman yang tak terlupakan.

“Mereka akan bicara terus ke teman-temannya, waktu ke Lombok yang diceritakan bukan acara olahraganya tapi pengalaman wisata ke kebun kopi itu,” tutur dia.

https://travel.kompas.com/read/2021/12/02/141400027/berpotensi-gelar-sport-tourism-pemprov-ntb-bisa-tiru-perancis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke