Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Turis Asing ke Indonesia, Tapi Sedikit yang Tiba di Bali pada Oktober 2021

KOMPAS.com – Sebanyak 151.032 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2021.

Dari jumlah tersebut, hanya dua orang saja yang mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Perkembangan kunjungan wisman belum terjadi kenaikan secara signifikan karena pandemi juga menyebar di seluruh negara, menyebabkan pergerakan antarnegara mengalami kendala,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

Hal itu disampaikan oleh Margo secara virtual dalam konferensi pers di akun YouTube BPS Statistics, Rabu (1/12/2021).

Dalam data yang disampaikan oleh Margo, sebanyak 151.032 wisman itu tiba di Indonesia melalui jalur darat, laut, dan udara.

“Kalau menurut pintu masuk, terbesar ada di darat yakni 63 persen. Kemudian diikuti oleh jalur laut sebanyak 26 persen, dan udara sebanyak 11 persen,” ujar dia.

Adapun jalur darat menuju Indonesia adalah via Atambua, Aruk, dan Jayapura. Dari ketiganya, hanya jalur Atambua yang paling ramai dilewati.

Di jalur darat, pintu masuk via Atambua mencatat 64 kunjungan pada Oktober. Sementara pada September adalah 73 kunjungan, dan pada Oktober 2020 ada 28 kunjungan. Data itu menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebesar 12,33 persen.

Namun jika menilik data pada Oktober 2020, jumlah kunjungan via jalur darat Atambua adalah 28 kunjungan. Jika dibandingkan dengan data pada Oktober 2021, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 128,57 persen.

Untuk dua jalur lainnya yakni Aruk dan Jayapura, pada Oktober 2021 jalur Aruk hanya mendapat satu kunjungan sementara Jayapura nol kunjungan.

Untuk jalur laut, terdapat tiga pelabuhan yang menjadi pintu masuk wisman yaitu Batam, Tanjung Benoa, dan Tanjung Uban.

“Lewat laut, tercatat cukup tinggi di Batam yakni 158 kunjungan. Kalau dibandingkan dengan September, Batam mengalami kenaikan 22,48 persen,” kata Margo.

Di Pelabuhan Batam, sebanyak 158 kunjungan tercatat pada Oktober 2021 sementara pada bulan sebelumnya adalah 129 kunjungan.

Namun pada Oktober 2020, pelabuhan itu mencatat sebanyak 427 kunjungan. Meski mengalami kenaikan antara September dan Oktober tahun ini sebesar 22,48 persen, namun penurunan antara Oktober 2020 dan Oktober 2021 mencapai 63 persen.

Untuk Tanjung Benoa, menurut data yang dipaparkan Margo, sebanyak nol kunjungan tercatat pada September dan Oktober tahun ini. Namun pada Oktober 2020 terdapat 56 kunjungan.

Melansir situs resmi BPS Bali, nol kunjungan ke Tanjung Benoa sudah terjadi sejak Februari tahun ini. Namun pada Januari, terdapat delapan kunjungan ke pelabuhan itu.

Nol kunjungan juga tercatat pada Juli-September 2020. Sementara kunjungan pada Januari-Juni 2020 mengalami penurunan yang cenderung fluktuatif.

Sebab, pada Januari 2020, sebanyak 3.219 kunjungan tercatat di Tanjung Benoa. Kemudian pada Februari ada 5.710 kunjungan, Maret 1.073 kunjungan, April 106 kunjungan, Mei 2 kunjungan, dan Juni 35 kunjungan.

Untuk pintu masuk via jalur laut lainnya, Tanjung Uban, pelabuhan itu mencatat nol kunjungan pada Oktober 2020, serta September dan Oktober 2021.

Untuk kedatangan via jalur udara, pintu masuknya adalah Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara Sam Ratulangi di Manado, dan Bandara Juanda di Sidoarjo.

Menurut data dari Margo, kunjungan paling tinggi berada di Bandara Soekarno-Hatta yang mencatat 13.700 kunjungan pada Oktober 2021.

Sementara itu, kunjungan pada bulan sebelumnya adalah 4.081 kunjungan. Data itu menunjukkan, adanya kenaikan kunjungan pada September dan Oktober sebesar 235,70 persen.

Kenaikan juga terjadi antara Oktober 2020 dan Oktober 2021 sebesar 39,37 persen. Sebab, jumlah kunjungan pada Oktober tahun lalu hanya 9.830 saja.

Di Bandara Sam Ratulangi, jumlah kunjungan pada September dan Oktober tahun ini masing-masing adalah 593 kunjungan dan 1.952 kunjungan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 229,17 persen.

Namun pada Oktober 2020, Bandara Sam Ratulangi mendapatkan 2.178 kunjungan. Jika dibandingkan dengan Oktober 2021, jumlahnya mengalami penurunan sebesar 10,38 persen.

Untuk Bandara Juanda, terdapat 2 kunjungan pada September dan 37 kunjungan pada Oktober 2021 sehingga mengalami peningkatan 1.750 pesen. Pada Oktober 2020, bandara ini menerima jumlah kunjungan yang sama dengan Oktober 2021.

Lantas, bagaimana dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali? Menurut data dari BPS Bali, jumlah kunjungan wisman sepanjang 2021 cenderung fluktuatif seperti jalur lautnya.

Pada Januari, bandara itu menerima dua kunjungan. Sementara pada Februari ada 12 kunjungan, Maret tiga kunjungan, April sembilan kunjungan, Mei delapan kunjungan, Juni satu kunjungan, Juli-September nol kunjungan, dan Oktober ada dua kunjungan.

Dibandingkan dengan Januari-Oktober 2020, penurunan jumlah kunjungan wisman di Bandara I Gusti Ngurah Rai baru terlihat pada Mei.

Pada Mei-Oktober tahun lalu, masing-masing jumlah kunjungannya adalah 34 kunjungan, 10 kunjungan, 16 kunjungan, 12 kunjungan, delapan kunjungan, dan tujuh kunjungan.

Sementara pada Januari terdapat 533.392 kunjungan, Februari 358.929 kunjungan, Maret 166.388 kunjungan, dan April 273 kunjungan.

https://travel.kompas.com/read/2021/12/03/171230827/banyak-turis-asing-ke-indonesia-tapi-sedikit-yang-tiba-di-bali-pada-oktober

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke