Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotel di Bali Ramai Jelang Natal dan Tahun Baru, Naik sejak Oktober

KOMPAS.com - Bali kembali ramai didatangi wisatawan domestik dalam beberapa waktu terakhir, sehingga okupansi hotel turut meningkat.

Pelonggaran mobilitas perjalanan masyarakat Indonesia setelah PPKM menjadi penyebab tingkat okupansi hotel-hotel di Bali mulai membaik.

“Jumlah kunjungan jelang Nataru cukup tinggi. Data terkini, ada sekitar 22.000 wisatawan domestik berkunjung ke Pulau Dewata setiap harinya."

"Ini menaikkan okupansi perhotelan rata-rata regional di Bali menjadi 35 persen."

Demikian ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya kepada Kompas.com, seperti dilaporkan Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Meski begitu, ketersediaan jumlah kamar di Bali sebetulnya mencapai sekitar 146.000, sehingga masih belum seimbang jika dibandingkan dengan 22.000 wisatawan domestik yang datang.

Dari Kompas.com, melansir situs resmi BPS Bali, tingkat okupansi hotel berbintang per Oktober 2021 meningkat meski belum signifikan, yaitu sebesar 17,73 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2021.

Dari persentase hotel berbintang di Bali, tingkat okupansi hotel tertinggi adalah hotel bintang 1 yaitu 25,38 persen. Sementara hotel bintang 5 berada di peringkat kedua dengan tingkat okupansi hotel sebesar 20,65 persen.

Chintya ingat betul, pada Juli dan Agustus, ketika PPKM Level 3 diterapkan, okupansi hotel benar-benar menurun.

Marketing Communication NEO Hotel Denpasar itu mengatakan, saat itu banyak tamu membatalkan pesanan kamar mereka.

“Waktu PPKM level 3 sekitar Juli-Agustus, itu memang drop okupansinya. Banyak event kelompok, perusahaan, atau pemerintah yang tadinya pesan hotel juga jadi cancel atau reschedule," katanya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Hal itu berdampak besar pada berkurangnya tamu hotel. Apalagi, karena hotel tersebut berlokasi di tengah kota di mana secara umum lebih banyak permintaan untuk bisnis dibandingkan wisata.

Pengalaman serupa dirasakan Hotel MAMAKA by Ovolo, yang berlokasi di Kuta dan dekat dengan beberapa destinasi wisata.

Seiring dengan ditutupnya tempat-tempat wisaya populer, hotel tersebut juga mengalami penurunan tamu.

Menurut Senior Communications Executive MAMAKA, Jonathan Jeremy mengatakan, hotelnya bahkan pernah nyaris tak didatangi tamu.

“Kuta kan memang banyak tempat wisata, seperti Beach Walk, Waterbom, mal, dan lain-lain, itu semua tutup pas Juli."

"Jadi berdampak ke hotel di sekitarnya, dulu bisa nyaris tidak ada tamu. Apalagi tidak ada turis asing,” katanya kepada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

“Surat Edaran (SE) sudah tidak seketat dulu, jadi orang-orang lebih berani buat event asal tetap mematuhi prokes."

"Pertengahan November mulai ramai, okupansi hotel naik meski belum maksimal, angkanya sekitar 50-60 persen belakangan ini,” kata Chintya.

Menurut Chintya, salah satu faktor okupansi hotel meningkat adalah karena perjalanan bisnis dari kelompok perusahaan maupun pemerintah.

Selain ada beberapa pemesanan baru, ada juga pemesanan yang sebelumnya ditunda lalu pindah ke Desember.

Sementara, okupansi Hotel MAMAKA by Ovolo Kuta banyak dipengaruhi oleh wisatawan domestik yang sengaja berlibur jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Menurutnya, peningkatan tersebut sudah terlihat sejak Oktober lalu.

“Peningkatan udah terlihat dari Oktober ya, apalagi Desember ini. Rata-rata memanfaatkan libur Nataru, holiday season, atau yang sebelumnya kena lockdown dan baru bisa pergi sekarang,” ujar Jeremy.

Selain yang datang untuk berlibur, ada pula beberapa reservasi kamar dari pemerintah daerah dan kelompok bisnis, meskipun jumlahnya terbatas untuk kelompok kecil.

  • Mamaka by Ovolo, Hotel Baru di Depan Pantai Kuta Cocok untuk Milenial
  • 7 Hotel Unik untuk Staycation, Ada yang Mirip Sangkar Burung

Harapan keduanya, masyarakat terutama pengunjung bisa mematuhi protokol kesehatan secara disiplin. Sebab, hotel juga sudah berupaya optimal dalam mengikuti aturan-aturan pemerintah.

Dengan disiplin protokol kesehatan, lonjakan yang dikhawatirkan dapat diantisipasi sehingga tidak menyebabkan pembatasan-pembatasan ketat seperti sebelumnya.

https://travel.kompas.com/read/2021/12/22/101000527/hotel-di-bali-ramai-jelang-natal-dan-tahun-baru-naik-sejak-oktober

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke