Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Wisata ke Ratu Boko Yogyakarta, Jangan Asal Terbangkan Drone

KOMPAS.com - Ratu Boko merupakan situs reruntuhan keraton di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tingginya sekitar 196 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Untuk wisatawan yang mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulon Progo, maka jaraknya 65 kilometer dengan lama berkendara sekitar 1 jam 30 menit. 

Beragam aktivitas dapat dilakukan di situs yang berkembang pada abad ke-8 hingga 10 Masehi ini, di antaranya menikmati pemandangan matahari terbenam, piknik, dan berfoto di beberapa lokasi. 

Jika ingin berkunjung ke situs yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan ini, wisatawan bisa mengikuti sejumlah tips wisata seperti berikut:

Waktu berkunjung merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan wisatawan.

Hal ini karena, jika hujan turun, wisatawan akan kesulitan menemukan tempat berteduh di area setelah gerbang utama. Jika tidak membawa payung atau jas hujan, mereka bisa berteduh di gerbang utama yang luasnya terbatas.

Namun mereka tetap bisa menyewa payung atau jas hujan sekali pakai dengan tarif mulai dari Rp 10.000. 

Selain itu, jika berkunjung saat musim hujan pada akhir tahun, kesempatan untuk menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset) juga akan terbatas.

Oleh sebab itu, wisatawan, khususnya pemburu sunset, bisa berkunjung menjelang pertengahan tahun atau sekitar bulan Februari dan Maret. 

2. Izin sebelum terbangkan drone

Apabila wisatawan ingin menerbangkan drone, ada tata cara yang wajib diikuti. 

"Harus izin ke Lanud (Pangkalan Angkatan Udara) Adisutjitpo, terus ke Kepolisian terdekat - jadi Polsek Prambanan Sleman, (lalu) nanti ke BPCP - Badan Pelestarian Cagar Budaya. Jadi ada tiga," kata Staf Operasional dan Marketing Ratu Boko, Bayu, kepada Kompas.com pada Jumat (17/12/2021) sebagai rangkaian dari Traveloka Garuda Flyers Club Media Trip to Yogyakarta.

Bayu menyarankan wisatawan yang ingin menerbangkan drone untuk melakukan permohonan izin tersebut jauh-jauh hari, misalnya sebulan sebelumnya. Apabila sudah diberi izin, mereka akan diberi jadwal untuk menerbangkan drone. 

Menurutnya, area tersebut masih dijadikan wilayah latihan TNI AU. 

"Dulu sebelum bandara pindah ke Kulon Progo (YIA), memang setiap 20 menit sekali pesawat lewat di atas ini," ujarnya. 

Sebagai informasi, jarak dari Ratu Boko ke Bandara Adisutjipto terbilang cukup dekat yaitu 8-11 kilometer dengan waktu tempuh sekitar hampir 20 menit. 

Ratu Boko merupakan situs bersejarah yang terdiri dari beberapa bagian, di antaranya Gapura Utama, Candi Pembakaran, Paseban, Pendopo, Goa Lanang dan Goa Wadon, Candi Batu Putih, dan Kaputren. Setiap bagian memiliki arti dan fungsi masing-masing. 

Candi Pembakaran, misalnya, merupakan bangunan bujur sangkar yang dindingnya terdiri dari selapis batu andesit dengan batu putih di bagian dalamnya. Candi ini diduga sebagai bangunan suci yang berguna sebagai pelengkap dalam upacara keagamaan. 

Ada sejumlah pantangan untuk wisatawan guna menjaga kelestarian tempat ini, di antaranya menginjak batuan yang ada di luar gerbang utama dan mengambil peninggalan bersejarah yang ada di lokasi. 

Bayu sempat mengatakan, wisatawan yang nekat mengambil peninggalan bersejarah di lokasi ini akan kesurupan.

Namun, terlepas dari cerita tersebut, sudah menjadi kewajiban bagi pengunjung untuk menjaga kelestarian dan kebersihan situs ini.

Kompleks Ratu Boko memiliki luas sekitar 16-25 hektare. Dari pintu masuk, wisatawan harus berjalan selama 5-10 menit untuk bisa mencapai area dengan tulisan #Covidsafe.

Meski durasi perjalanan tidak terlalu lama, namun jalan menuju lokasi tersebut menanjak dan disertai tangga di beberapa bagian. 

Tidak hanya itu, wisatawan perlu menaiki sejumlah anak tangga jika ingin ke gerbang utama. Apabila ingin menuju ke Pendopo dan Keputren, mereka harus berjalan lagi ditambah menuruni dan menaiki tangga. 

Oleh sebab itu, wisatawan dianjurkan memakai alas kaki yang nyaman, salah satunya sepatu, agar tidak terpeleset. 

Namun, jika kelelahan di tengah jalan, mereka bisa istirahat sejenak di gazebo dan bangku-bangku panjang yang sudah disediakan. 

Ratu Boko berada di Jalan Raya Piyungan - Prambanan Nomor 2, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jam operasionalnya dari pukul 09.00 WIB sampai 17.15 WIB.  

Tiket masuk ke Ratu Boko dimulai dari Rp 40.000 untuk orang dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak. Sedangkan tarif parkir kendaraan roda dua mulai dari Rp 3.000 dan roda empat mulai dari Rp 10.000.

https://travel.kompas.com/read/2021/12/23/060400527/4-tips-wisata-ke-ratu-boko-yogyakarta-jangan-asal-terbangkan-drone-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke