Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Pertama di Indonesia, Ngopi sambil Terbang Naik Gondola di Teras Kaca Pantai Nguluran Gunungkidul

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi dari para pengelola tempat wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seolah tak pernah habis.

Salah satunya dilakukan pengelola Teras Kaca Pantai Nguluran, Kelurahan Girikarto, Kapanewon atau Kecamatan Panggang.

Awal tahun 2022, pengelola meluncurkan Ngopi in the Sky atau ngopi diatas ketinggian kawasan pantai menggunakan gondola berbentuk limasan yang diangkat menggunakan crane.

Gondola dilengkapi 20 kursi, memutari meja yang di tengahnya ada ruang kosong untuk kru dan penyaji.

Sebelum dinaikkan, pengunjung wajib mengenakan sabuk pengaman tiga titik di setiap kursi. Pemasangan dibantu petugas. 

Sensasi angin kawasan pantai menemani detik-detik saat gondola dinaikkan ke atas. Tidak ada guncangan saat gondola bergerak ke atas karena cukup pelan. 

Sambil terus ke atas, salah seorang kru teras kaca terus menjelaskan tentang gondola dan teras kaca mengisi keheningan.

Sementara kru lainnya menyiapkan minuman pembuka wedang secang yang disajikan menggunakan gelas seperti minum wine.

Saat mencapai ketinggian puncak sekitar 30 sampai 40 meter, gondola dihentikan. Pramusaji memberikan minuman pembuka dan pengunjung diajak menghabiskan minuman pembuka yang memang hanya seteguk itu.

Crane lalu diputar ke sisi selatan. Minuman inti dan biskuit disiapkan dalam nampan kecil. Pengunjung bebas memilih, kopi hitam, latte, atau teh.

Setelah puas menikmat minuman, dan berfotoi ketinggian selama sekitar 30 menit, pelan-pelan gondola diturunkan. 

"Ini pertama di Indonesia, dan dibuat khusus di Gunungkidul. Dibuat untuk menambah wahana di Indonesia. Kami sebut Ngopi in the Sky atau ngopi diatas awan," kata CEO Teras Kaca Nur Nasution kepada Kompas.com di Teras Kaca Minggu (2/1/2021).

Pak Haji (panggilan akrab Nur) mengatakan, pengunjung akan berada di atas gondola selama kurang lebih 30 menit sambil menikmati minuman yang disajikan. 

"Untuk tarif Rp 100.000. Tarif ini cukup murah karena kalau di luar negeri bisa Rp 2,5 juta per orangnya. Itu sudah termasuk minuman yang disajikan, ya. Untuk durasinya sekitar 30 sampai 40 menit," ucap dia.

Kedepan, pihaknya akan membuat paket untuk pengunjung yang akan menikmati matahari terbit, dan matahari tenggelam. 

"Bisa juga untuk prewedding, atau merasakan rapat diketinggian," kata dia.

Keamanan dijamin

Disinggung mengenai keamanan, Pak Haji menyebut jika setiap hari kondisi tali maupun crane akan dicek.

"Secara berkala kita akan periksa, seperti di teras kaca itu. Setiap tiga bulan kita ganti talinya," kata dia. 

Salah seorang pengunjung, Kelvian Adi mengaku senang bisa merasakan sensasi minum kopi sambil menikmati ketinggian.

"Awalnya takut, karena naik gondola. Ternyata tidak ada guncangan. Malah tenang banget diatas," kata Vian.

https://travel.kompas.com/read/2022/01/02/160400827/pertama-di-indonesia-ngopi-sambil-terbang-naik-gondola-di-teras-kaca-pantai

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+