Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Etika Cara Bepergian Naik Pesawat, Pemula Wajib Tahu

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, pengalaman pertama naik pesawat bisa menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan.

Sebab, tata cara naik pesawat berbeda dengan perjalanan menggunakan kereta api, bus, maupun kapal laut.

Tak hanya tata cara naik pesawat, calon penumpang perlu mengetahui sejumlah etika bepergian menggunakan burung udara.

Meskipun tidak ada aturan tertulis, namun tips dan etika naik pesawat dapat memudahkan kita dan penumpang lain selama perjalanan.

Etika naik pesawat bagi pemula

Sebetulnya, etika naik pesawat sebetulnya juga masih kerap terabaikan oleh sebagian orang yang sudah sering bepergian dengan transportasi udara ini.

Namun, para pemula cenderung masih belum mengetahui etika naik pesawat yang seharusnya dipatuhi.

Berikut 13 etika naik pesawat yang wajib diketahui:

1. Tidak menghambat proses pengecekan keamanan

Mengutip Reader’s Digest, Selasa (18/01/2022), proses naik pesawat dimulai saat pengecekan keamanan dan mesin X-ray.

Ada beberapa tips dan etika yang perlu calon penumpang perhatikan pada proses pengecekan keamanan ini.

Pertama, siapkan boarding pass dan kartu identitas saat mendekati petugas.

Sembari mengantri, kamu bisa melepas jam tangan, sabuk, jaket, mengeluarkan laptop dari koper, atau memisahkan bahan cair sebelum mencapai mesin pemindai.

Meski terdengar sepele, namun langkah ini sangat penting.

Tujuannya, agar proses pemeriksaan keamanan lebih cepat, sehingga tidak menghambat prosesnya.

Jika kamu sudah mempersiapkan hal tersebut sebelum giliran tiba, maka penumpang di belakangmu tidak perlu menunggu lama.

Kabin pesawat terbang sangat terbatas, sehingga sebaiknya calon penumpang membawa barang secara efisien dan tidak berlebih ke dalam kabin.

Jadi, kamu bisa berbagi dengan penumpang lainnya.

Untuk memaksimalkan ruang di kompartemen atas bagi penumpang lain, taruh tas atau koper dengan posisi vertikal, bukan horizontal.

Jika kamu membawa dua barang ke kabin, salah satunya dapat diletakkan di ruang terbuka di bawah kursi depanmu.

Apabila barang bawaanmu banyak, maka sebaiknya Masukkan barang ke dalam bagasi pesawat.

Maskapai memiliki aturan tersendiri mengenai batasan berat barang yang dapat dibawa ke kabin pesawat.


3.Membantu penumpang lain

Saat memasukkan barang ke kompartemen atas, cobalah menawarkan bantuan kepada penumpang lain yang mengalami kesulitan.

Maklum saja, bagi beberapa penumpang kompartemen atas cukup tinggi untuk dijangkau dengan tangan.

Membantu sesama penumpang dapat mempercepat proses boarding. Oleh sebab itu, penting untuk mengemas barang secara efisien agar tak repot selama perjalanan.

4. Bersedia tukar tempat duduk

Maskapai terkadang mengenakan biaya tambahan untuk pemesanan kursi berdekatan secara bersamaan. Aturan ini membuat rombongan keluarga tidak bisa duduk berdekatan satu sama lain.

Kemungkinan lainnya, rombongan keluarga tersebut kehabisan kursi yang saling berdekatan.

Nah, jika mengetahui penumpang di dekatmu merupakan satu rombongan keluarga, tidak ada salahnya menawarkan tukar tempat duduk.

Namun, sebaiknya proses tukar tempat duduk dilakukan saat pesawat sudah mengudara. Sebab, apabila pertukaran tempat duduk dilakukan saat boarding maka dapat menggangu penumpang lain yang berjalan di lorong pesawat.

Pakar Etika dan Pendiri Protocol School of Texas Diane Gottsman mempunyai pandangan lain soal tukar tempat duduk.

Ia mengatakan, jika kursi yang baru setara dengan yang kamu duduki semula, maka tidak ada salahnya untuk bertukar tempat duduk.

Namun, apabila menukar posisi bakal membuatmu terjebak di kursi yang relatif tidak nyaman, misalnya di kursi tengah, maka kamu bisa menolak dengan halus.

“'(Katakan) Maaf, saya harus menolak. Dengan demikian, mereka akan meminta orang lain untuk bertukar kursi,” ujarnya dikutip dari The Huffington Post.

Oleh sebab itu, setiap penumpang perlu menghargai rekan perjalanan lainnya di dalam ruang terbatas.

Salah satunya dengan tidak melebarkan kaki melebihi kursi yang kamu duduki.

Selain itu, persilakan penumpang di kursi tengah menggunakan sandaran tangan yang tersedia.

6. Jaga barang pribadi agar tidak menganggu penumpang lain

Dalam pesawat, upayakan barang pribadi berada di dekatmu. Jangan sampai barangmu mengenai orang lain saat berada di lorong pesawat.

Selain itu, pastikan barang-barang pribadi yang dibutuhkan selama perjalanan mudah dijangkau dan berads di dekatmu.

Sebab, membuka kompartemen atas untuk mengambil barang selama perjalanan akan membuatmu dan penumpang lain menjadi tidak nyaman.

7. Berkomunikasi dengan hati-hati 

Ada beberapa orang yang bersedia mengobrol dengan orang asing selama perjalanan. Namun, sebagian lainnya menghindari percakapan dengan orang yang belum dikenal.

Karenanya, penting untuk memerhatikan isyarat dari rekan duduk. Jika mereka menghindari kontak mata, maka sebaiknya hindsri obrolan.

Namun, sekalipun kamu ingin memulai obrolan, hendaknya merendahkan suara. Sebab, percakapan tersebut bisa saja menganggu penumpang lainnya di dalam pesawat.

Aturan membawa makanan di pesawat tak berbeda jauh dengan transportasi lainnya. Hindari membawa makanan dengan bau yang menyengat di dalam pesawat.

Jika kamu ingin membawa camilan, pilih makanan yang baunya tidak menganggu penumpang lain. Selain itu, pastikan makanan tersebut diperbolehkan oleh para ahli gizi untuk dinikmati selama penerbangan.

Apabila mengantuk, sebaiknya pilih posisi tidur yang tidak menganggu penumpang lain.

Misalnya, bisa saja kamu merebahkan kursi untuk mendapatkan posisi tidur nyaman, namun pilihan itu membuat ruang penumpang di belakangmu menjadi sempit.

Alternatifnya adalah menggunakan bantal kecil untuk perjalanan, sehingga kamu bisa tidur dengan nyaman tanpa menganggu orang lain.

Selain itu, perlu diwaspadai apabila kamu memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur, lantaran hal ini bisa menganggu penumpang lain.


10. Turun dengan tenang 

Saat pesawat telah mendarat, turunlah dengan tenang. Tak perlu berebut agar keluar pertama kali.

Selain itu, hati-hati saat mengambil barang di kompartemen atas sehingga tidak merusak bawaan penumpang lain.

Jika memungkinkan, tawarkan bantuan kepada penumpang lain yang kesulitan mengambil barangnya di kompartemen atas.

Luangkan waktu untuk berterima kasih kepada pramugari saat keluar pintu pesawat. Meskipun sepele, hal tersebut sangat berarti bagi para awak kabin yang teleh melayani sepanjang perjalanan.

Mengutip The Huffington Post, Presiden Mannersmith Etiquette Consulting Jodi R.R. Smith, menambahkan bahwa merebahkan kursi adalah perihal kesopanan.

Ia menilai apabila penerbangan di bawah dua jam, sebaiknya penumpang mempertahankan posisi duduk tetap tegak.

Namun, apabila perjalanan jarak jauh, tidak ada salahnya untuk merebahkan kursi.

Sebelum merebahkan kursi, sebaiknya penumpang menunjukkan sopan santun kepada penumpang di belakangnya.

Tengok ke belakang dan pastikan penumpang tersebut tidak kesempitan, karena bisa jadi mereka tinggi sehingga memiliki kaki yang panjang atau memangku seorang bayi.

“Merupakan bentuk kesopanan untuk memperingatkan seseorang di belakang kita sebelum merebahkan kursi,” kata Pakar Etika Nick Leighton.

Leighton menyarankan, jika ingin kembali menegakkan sandaran kursi, maka kembali sampaikan hal tersebut kepada penumpang di belakang.

Pasalnya, menggerakkan sandaran kursi dengan cepat tanpa peringatan bisa menimbulkan risiko kepada penumpang di belakangmu, misalnya menumpahkan kopi dari nampan maupun menjatuhkan benda lainnya.

Pakar Etika dan Pendiri Protocol School of Texas Diane Gottsman mengatakan, pertanyaan yang paling sering muncul berkaitan dengan etika naik pasawat adalah siapa yang mendapatkan sandaran tangan.

Menurut Gottsman, orang yang berhak mendapatkan sandaran tangan adalah penumpang yang berada di kursi paling tidak nyaman atau di kursi tengah apabila terdapat tiga kursi.

“Jawaban paling jelas sesuai dengan aturan etika yang tak terucap adalah orang yang duduk di kursi yang paling tidak nyaman, yakni di tengah, yang mendapat sandaran tangan di kedua sisi,” ujarnya.

Pakar Etika Juliet Mitchell membenarkan pernyataan tersebut.

Pertimbangannya adalah penumpang yang duduk di dekat jendela diuntungkan dengan pemandangan indah lewat jendela pesawat.

Sedangkan, penumpang di dekat lorong pesawat dapat keuntungan bisa meregangkan sedikit kaki mereka tanpa menganggu orang lain.

“Jadi beri orang yang duduk di tengah kelonggaran dan biarkan dia menggunakan sandaran tangan,” ujar Mitchell.

Namun, apabila barisanmu hanya memiliki dua kursi, maka sandaran tangan harus dibagi dengan adil. Sebab, tidak ada penumpang di kursi tengah.


13. Perhatikan kursi penumpang lain 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kabin pesawat sangat sempit sehingga penumpang perlu memperhatikan kursi penumpang lain.

Smith mengatakan, penumpang hendaknya menghindari memijkkan kaki ke belakang kursi penumpang di depannya. Pasalnya, hal tersebut dapat memberikan tekanan ke punggung penumpang di depanmu.

Ia juga menyarankan agar penumpang tidak menaruh laptop atau tablet di atas meja nampan.

Pasalnya, meja nampan dirancang untuk menampung barang ringan, sehingga guncangan pada meja nampan akibat laptop bisa menganggu penumpang di depanmu.

“Meja nampan melekat pada kursi di depan kita. Jadi, setiap gerakan meja nampan kita akan berdampak (pada kursi penumpang di depan) dan biasanya tidak diinginkan. Gerakan tersebut sebisa mungkin harus dihindari,” ujar Smith. 

https://travel.kompas.com/read/2022/01/18/164932427/13-etika-cara-bepergian-naik-pesawat-pemula-wajib-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke