Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Sering Dilakukan, 16 Kesalahan Mengemas Barang di Koper Saat Liburan

KOMPAS.com - Mengemas pakaian di koper sebelum berlibur mungkin terdengar sepele. Namun, kesalahan dalam menata barang ini bisa membuat liburan berantakan.

Dalam mempersiapkan barang bawaan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, sehingga liburan menjadi sempurna. Misalnya, mengetahui informasi seputar cuaca di lokasi destinasi, kegiatan liburan, serta protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Kesalahan mengemas pakaian di koper

Berikut kesalahan yang masih sering dilakukan saat mengemas barang di koper sehingga liburan tak menjadi berantakan:

1. Membawa banyak barang

Mengutip Reader’s Digest, Selasa (18/01/2022), Traveler sekaligus Penulis Philatravelgirl.com, Suzanne menyarankan agar pelancong membawa barang seminimal mungkin.

“Tidak perlu membawa seluruh pakaian dan seluruh koleksi sepatu,” ujarnya.

Triknya adalah membawa pakaian yang digunakan untuk siang dan malam hari. Selain itu, pilih warna yang dapat dipadukan dengan mudah.

Biasanya, pakaian bawahan dapat digunakan lebih dari sekali. Jadi, Suzanne menyarankan membawa lebih banyak atasan yang dapat dipadukan dengan bawahan tersebut.

Konsekuensi mengemas koper di menit akhir adalah menimbulkan perasaan panik sehingga tidak dapat berpikir jernih. Alhasil, kita seeing kali membawa barang terlalu banyak.

Penata Gaya yang berbasis di St.Louis Dacy Gillespie menyarankan, sebaiknya aktivitas berkemas dilakukan beberapa hari sebelum hari H perjalanan. Penulis situs Mindfulcloset.com ini juga menganjurkan agar kita membuat rencana perjalanan sehingga dapat menentukan barang yang akan dibawa.

3. Tidak memeriksa informasi cuaca

Kesalahan mengemas barang di koper lainnya adalah tidak memeriksa kondisi cuaca di destinasi liburan. Akibatnya, pelancong pun salah membawa baju.

Misalnya membawa celana panjang di lokasi bercuaca panas atau tidak membawa jaket di destinasi bercuaca dingin.

Direktur Operasi WikiLawn, Jennifer Walden mengungkapkan bahwa menggulung baju lebih efektif ketimbang melipatnya. Dengan menggulung, lebih banyak baju yang dapat masuk ke koper.

Namun, konsekuensi dari menggulung adalah baju lebih kusut. Hal ini bisa disiasati dengan membawa baju dengan bahan yang tidak mudah kusut.

Mengutip The Huffington Post, salah satu pendiri The Vacationer, Phil Dengler, juga menyatakan hal senada. Ia mengatakan menggulung pakaian dapat memaksimalkan ruang di dalam koper.

Dengler juga menyarankan untuk menggunakan karet gelang agar pakaian yang digulung tetap kencang, rapi, dan aman.

5. Tidak memanfaatkan sepatu 

Salah satu trik mengemas koper adalah memanfaatkan ruang kosong pada sepatu. Kita bisa memasukkan barang kecil ke dalam sela kosong di sepatu, seperti aksesoris, kaos kaki, atau pakaian dalam.

Jangan lupa, bungkus barang-barang tesebut dengan plastik plastik klip (ziplock) sehingga tidak kotor atau bau.

6. Tidak memperhitungkan oleh-oleh

Belanja suvenir atau oleh-oleh tanpa perencaan berisiko membeli secara berlebih. Imbasnya, tentu bawaan kita pada perjalanan pulang bakal lebih banyak, bahkan harus menambah tas kantong.

CMO Seriously Smoked, Jeremy Owens, mengatakan dirinya harus memastikan sanggup membawa semua buah tangan tersebut sebelum membeli.

Cara menyiasati ini adalah mempersiapkan tas terpisah untuk souvenir sebelum bepergian.

“Kita harus mengurangi beberapa barang jika berat totalnya melebihi dari yang bisa kita tangani,” ujarnya.

Sangat wajar apabila seseorang ingin tampil menarik pada momen liburan. Namun, Gillespie menyarankan kita tidak membeli terlalu banyak baju baru saat berlibur.

“Tetap gunakan pakaian andalan yang menurut kita akan terlihat bagus ketika mengenakannya,” kata dia.

Ia mengatakan baju berbahan rajut dan denim cocok untuk pergi berlibur. Sebaliknya, bahan sutra dan linen justru mudah kusut.

8. Satu koper untuk sendiri

Pendiri Hustle Life Jeremy Harrison menganjurkan apabila kita bepergian dengan pasangan, maka berbagilah barang bawaan dengannya. Jadi, sebagian barang kita bisa ditempatkan pada koper pasangan dan sebaliknya.

“Jika bepergian dengan pasangan, akan lebih baik untuk memasukkan setengah dari barang-barang kita ke dalam kopernya, dan sebaliknya,” jelasnya.

Tujuannya, apabila salah satu kehilangan koper maka masih memiliki setengah lainnya di koper berbeda.

9. Tidak menyimpan perlengkapan mandi dengan baik 

Perlengkapan mandi seperti sabun, sampo, obat kumur, pasta gigi, sabun muka, berpotensi bocor. Jika bocor, perlengkapan berbahan cair tersebut pastinya akan mengenai barang lain sehingga merepotkan kita.

Karenanya, Walden menyarankan agar perlengkapan mandi dimasukkan ke dalam tas atau plastik ziplock. Sebelum menutup rapat, pastikan udara di dalam kantong sudah dikeluarkan agar menghemat tempat.

Sebaiknya, daftar barang yang akan dibawa dibuat seminggu sebelum bepergian. Sembari mencicil menata barang, cek daftar barang bawaan secara berkala hingga kita yakin semua kebutuhan sudah terbawa.


11. Tidak membawa masker cadangan

Meskipun negara atau kota asal tidak mewajibkan penggunaan masker, namun sebaiknya tetap membawa barang tersebut. Terlebih, jika kita bepergian dengan pesawat atau transportasi umum lainnya.

Jangan lupa membawa masker cadangan sebagai antisipasi, baik masker kain atau sekali pakai.

“Selama pandemi, saya bahkan membawa sarung bantal serta pembersih kain untuk tempat tidur,” katanya.

13. Tidak membuat daftar barang bawaan 

Mengutip Travel and Leisure, kesalahan lain yang dilakukan dalam mengemas koper adalah tidak membuat daftar barang bawaan.

Penulis Just Packed, Lydia Mansel, mengatakan akar dari kesulitan saat berkemas untuk berlibur adalah karena tidak tahu apa yang harus dibawa.

“Jika tidak yakin dengan apa yang ada di ransel atau koper, atau merasa tidak membawa barang yang tepat, maka perjalanan kita bisa menderita,” ujarnya.

Tanpa daftar, barang bawaan kita bisa membawa barang berlebih atau overpackers, atau justru sebaliknya, underpackers.

Kondisi underpackers terjadi saat kita hanya mengemas beberapa item, namun ketika sampai di tempat tujuan baru menyadari barang yang dibawa ternyata kurang.

Mansel menyarankan agar kita menyusun daftar barang bawaan seminggu atau dua minggu sebelum berangkat. Waktu tersebut cukup apabila ada barang yang harus dipesan atau dibeli terlebih dahulu.

Buatlah daftar barang bawaan dibuat serinci mungkin. Untuk pakaian, misalnya, Mansel menulis pakaian yang dipakai setiap hari selama perjalanan, termasuk untuk menghadiri acara khusus seperti makan malam, pernikahan, hiking, dan sebagainya.

Mengutip The Huffington Post, Travel Blogger Olivia Christine Perez menyarankan para pelancong menimbang barang bawaannya sebelum bepergian, terutama jika bepergian menggunakan pesawat.

Berat barang bawaan tersebut dapat disesuaikan dengan kapasitas bagasi di setiap maskapai serta biaya tambahan apabila beratnya melebihi ketentuan.

Untuk menghindari biaya tambahan atau masalah lain, Perez menyarankan pelancong memeriksa ulang situs maskapai terkait dengan batasan berat barang di bagasi. Apabila barang bawaan tidak melebihi ketentuan, tentunya kita bisa mengemat waktu dan biaya.

15. Tidak membawa tas laundry

Dengler menyarankan untuk membawa tas laundry sebagai tempat pakaian kotor. Kita bisa membelinya melalui toko online alih-alih menggunakan tas plastik.

“Saya mengemas tas cucian untuk pakaian kotor sebelum melakukan hal lain,” kata Dengler.

Membawa tas laundry juga mencegah kita menyatukan pakaian bersih dan kotor dalam koper.

16. Tidak mempersiapkan kartu vaksin Covid-19

Saat ini, ada satu dokumen penting yang harus dibawa dalam perjalanan yakni bukti vaksinasi Covid-19.

Wakil Presiden dan Manajer Umum TripSavvy, Molly Fergus, menyarankan untuk menempatkan bukti vaksinasi.

Pada sejumlah negara, ukuran bukti vaksinasi ini lebih besar dari dompet, sehingga kita harus memastikan tempat aman untuk menyimpan bukti vaksinasi tersebut.

Di Indonesia, bukti vaksinasi sudah tersimpan dalam aplikasi PeduliLindungi, sehingga orang yang melakukan perjalanan dalam negeri tinggal membuka aplikasi untuk mengakses bukti vaksinasi.

Untuk itu, pastikan kita bisa dengan mudah mengakses bukti vaksinasi tersebut dengan mengunduh aplikasi.

https://travel.kompas.com/read/2022/01/18/213300127/sering-dilakukan-16-kesalahan-mengemas-barang-di-koper-saat-liburan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berapa Lama Puasa di Mesir? Durasinya Bertambah Setiap Hari

Berapa Lama Puasa di Mesir? Durasinya Bertambah Setiap Hari

Jalan Jalan
Naik Jet Pikachu Bisa Terbang ke Jepang dan Indonesia, Cek Rutenya

Naik Jet Pikachu Bisa Terbang ke Jepang dan Indonesia, Cek Rutenya

Travel Update
Ramai di Media Sosial, Ini 4 Perbedaan KRL dan Kereta Api Jarak Jauh

Ramai di Media Sosial, Ini 4 Perbedaan KRL dan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Cara Menghitung Pajak Impor Barang dari Luar Negeri, Cek Simulasinya

Cara Menghitung Pajak Impor Barang dari Luar Negeri, Cek Simulasinya

Travel Tips
4 Tempat Wisata di Pekalongan Gratiskan Tiket Masuk pada 1 April 2023

4 Tempat Wisata di Pekalongan Gratiskan Tiket Masuk pada 1 April 2023

Travel Update
Wisata ke Pantai Tanjung Bendera NTT, Bisa Berkuda dan Jelajah Sabana

Wisata ke Pantai Tanjung Bendera NTT, Bisa Berkuda dan Jelajah Sabana

Jalan Jalan
Menparekraf: Mudik Lebaran 2023 Momen Pergerakan Wisatawan Terbesar

Menparekraf: Mudik Lebaran 2023 Momen Pergerakan Wisatawan Terbesar

Travel Update
Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Jalan Jalan
Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

BrandzView
Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Travel Update
10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

Travel Update
5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

Jalan Jalan
Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jalan Jalan
Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Hotel Story
Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+