Wana Wisata Siti Sundari Lumajang, Tempat Makan Romantis di Tengah Hutan Damar

KOMPAS.com – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bisa menjadi destinasi wisata pilihan masyarakat yang ingin menikmati hari libur.

Itu karena ternyata ada banyak tempat wisata menarik di Kabupaten Lumajang, terutama wisata alamnya.

Salah satunya adalah Wana Wisata Siti Sundari yang berlokasi di Desa Burno, Kecamatan Senduro.

Dari pusat Kabupaten Lumajang, jarak menuju Wana Wisata Siti sundari adalah sekitar 25 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam.

Tempat makan romantis di tengah hutan damar

Wana Wisata Siti Sundari berada di samping jalan utama menuju Gunung Bromo via Lumajang. Lokasinya berada di tengah hutan damar bagian atas dari Desa Burno dan lereng timur laut Gunung Semeru. 

Berada di dataran tinggi sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), udara di Siti Sundar begitu sejuk, khususnya ketika malam tiba.

Kompas.com sempat berkunjung ke Siti Sundari pada Minggu (16/1/2022) malam hari sekitar pukul 18.00 WIB. Saat malam tiba, Wisata Siti Sundari menjadi tempat makan yang romantis.

Itu karena deretan warung-warung di tengah hutan damar tampak begitu cantik dengan cahaya lampunya.

Bangunan warung-warung di sana terbuat dari kayu, sehingga menambah sensasi makan malam di sana.

Aneka makanan dan minuman pun sangat nikmat ketika disantap di tengah dinginnya udara gunung, mulai dari susu segar, kopi hangat, ayam penyet, sampai kentang goreng.

Wisata keluarga di lereng gunung

Adapun Wisata Siti Sundari buka pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB. Saat siang hari, ada aktivitas lain yang bisa dilakukan.

Saat akhir pekan, tempat ini merupakan lokasi yang tepat untuk wisata bersama keluarga, termasuk anak-anak. Ada beberapa wahana wisata yang bisa dinikmati anak-anak.

“Anak-anak bisa naik kuda poni atau naik mobil kecil,” kata pengunjung Wisata Siti Sundari bernama Handayani (27) kepada Kompas.com (22/1/2021).

Ia melanjutkan, pohon-pohon damar yang menjulang tinggi pun bisa menjadi latar belakang foto menarik.

Sementara itu, salah satu pengelola Siti Sundari bernama Agus mengatakan bahwa wisatawan juga bisa camping.

“Kalau camping, cuma bayar biaya parkir sama kebersihan, sama toilet juga,” kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).